Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy dalam kasus suap jual-beli jabatan di Kementerian Agama membuat heboh jagad politik Nusantara. Teranyar, respon datar datang dari elit partai dominan hijau di Minahasa Tenggara (Mitra).

Kasus yang terjadi jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) ini disikapi legowo pengurus PPP Mitra. Bendahara PPP Mitra Potu S Mokoginta ketika dimintai keterangannya oleh sejumlah wartawan, tampak enggan berkomentar banyak soal OTT tersebut. "Ya ini menjadi ujian dan  bagi kami kader PPP, terlebih khusus di Mitra," kata Potu, kemarin.

Namun dirinya meyakini jika hal tersebut takkan mempengaruhi kinerja kader partai menghadapi Pemilu yang dihelat April mendatang. "Saya optimis PPP bisa berbuat banyak dalam pemilihan calon legislator di Mitra kali ini. Dan kami yakni akan mendapatkan kursi di legislatif nanti," ungkapnya.

Selain itu dirinya yakni adanya kasus tersebut akan melecut semangat kader dan pendukung PPP di Mitra dapat fokus di pemilu dan bahkan siap memenagkan pasangan calon presiden Jokowi-Amin. "Kami yakin akan dapat berbuat banyak dalam pemilu kali ini, khusus calon legislator dan kejadian (OTT Ketum PPP, red) ini tentu akan memberikan nuansa semangat yang tinggi dalam meraih dukungan," pungkasnya.

Sementara, sejumlah pengamat politik di Mitra turut memberikan pendapatnya terkait musibah yang menghantam PPP yang turut dirasakan hingga akar rumput. "Namun kami lihat, adanya kejadian ini justru akan memberikan kekuatan yang baru bagi kader PPP. Artinya para pendukung dan simpatisan PPP takkan terpengaruh masalah yang ada di pusat tersebut," ungkap Laorens Rundengan salah satu pemerhati politik di Mitra.

Apalagi di Mitra menurutnya, ada sejumlah kader potensial yang turut bertarung di pemilu kali ini. "Kalau saat ini PPP menempatkan satu kursi di legislatif, dalam pemilu kali ini kami melihat akan ada perubahan dan raihan dukungan yang signifikan. Sebab sejumlah kader potensial turut bertarung dalam kontestasi politik ini, termasuk Potu (Bendaraha PPP Mitra, red)," tukasnya. (recky korompis)