KPU Anulir 7 WNA dari DPT


Manado, MS

Taji penegakkan aturan pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, menajam. Menyikapi keberadaan Warga Negara Asing (WNA) dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), langsung bertindak. Teranyar, penyelenggara pesta demokrasi telah ‘mengeksekusi’ sejumlah warga luar yang masuk sebagai peserta pemilih.

Penegasan itu disampaikan Anggota KPU Provinsi Sulut, Lanny Ointu. Ia menjelaskan, ada data dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM) terkait kepemilikan kitab sekira 90 orang WNA. Mereka bisa mendapat Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Namun, tidak bisa memilih. “Dari  90 itu ada 6 yang terdaftar di DPT. Tapi tidak bisa memilih, WNA tidak bisa memilih,” ungkapnya saat diwawancarai dalam kegiatan Bawaslu Sulut di Swissbel Hotel, Rabu (20/3).

“Tapi, ada yang dikeluarkan KTP itu ada yang belum memiliki kitab, ada yang memang sudah lama tapi masih negara asing tapi statusnya di KTP itu WNI (Warga Negara Indonesia),” sambungnya.

Mereka yang kena TMS oleh KPU, kata dia, telah dicoret dari DPT maupun Sistem Data Pemilih (Sidalih). Satu orang yang kena TMS adalah dari Jepang, namun dalam KTP-nya tertulis WNA. Namun, 6 orang yang kena TMS dalam KTP-nya ditulis WNI. “Sebenarnya besok  (hari ini, red) final karena besok sudah rekap, masih ada yang sedang masuk. Tapi data yang sudah masuk ini ada 7 yang sudah kita TMS,” tegasnya.

Ia menjelaskan, temuan WNA yang sudah masuk datanya ke pihak KPU di antaranya, 2 di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), 2 Minahasa Utara (Minut), 2 Bitung, 2 Bolmong dan Boltim serta  1 di Manado. “Di daerah masih sementara faktual. Jadi sebenarnya besok direkap (hari ini, red),”  ujarnya.

Menurutnya, kejadian terangkatnya isu ini sangat bagus. Hal itu karena bisa menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pihaknya untuk diselesaikan. “Tapi ini bagus jadi PR kepada kita, seperti yang di Minut ada sudah berapa kali memilih. Isu ini kan baru.  Besok pleno DPTb (Daftar Pemilih Tambahan). Kalau yang Jepang belum sempat ditanya kalau sudah memilih,” tutupnya.(arfin tompodung)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting