Kasus Kejahatan Anak di Bawah Umur Menggila


Trend kejahatan dilakoni anak di bawah umur khusus wilayah Minahasa kian memprihatinkan. Sejumlah kasus kriminalitas yang menggegerkan publik akhir-akhir ini, terendus didominasi pelaku usia belia.

 

Sebut saja kasus pembunuhan berencana di Pantai Kora-Kora baru-baru ini yang salah satu terduga pelakunya masih anak remaja. Atau kasus pencabulan di Eris dua pekan lalu.

 

Fakta ini menyulut kekhawatiran akan terjadinya degradasi karakter terhadap generasi-generasi muda di Minahasa. Pihak kepolisian sendiri menyebut sejak Januari sampai pertengahan Maret ini ada puluhan kasus yang menyeret keterlibatan anak di bawah umur.

"Kasusnya itu beragam, ada yang pelecehan seksual, tindak kekerasan hingga pembunuhan," ungkap Kasat Reskrim Polres Minahasa, AKP Mohammad Fadly, Kamis (21/3) kemarin.

Meski diakuinya, dibandingkan tahun 2018 lalu jumlah kasus yang pelakunya di bawah umur relatif mengalami penurunan. "Itu data perbandingannya mengacu pada jumlah kasus pada triwulan pertama tahun 2018 lalu dan triwulan pertama tahun ini," jelasnya.

Disentil upaya pihak kepolisian untuk meminimalisir hal ini, Fadly memaparkan bahwa memang ada strategi pendekatan-pendekatan kepada masyarakat, khususnya orang tua. "Memang kami di satuan reskrim tentu fokus pada upaya penindakan, tapi di satuan-satuan lainnya seperti sat binmas atau shabara ada program untuk pembinaan dan penyuluhan, salah satu sasarannya orang tua. Jadi mereka diingatkan supaya lebih meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan anak-anaknya," katanya.

Di samping itu, fokus pemberantasan minuman keras (miras) juga diakui sebagai salah satu upaya meminimalisir angka kriminalitas termasuk yang melibatkan anak di bawah umur. "Dominan kasus kejahatan di Minahasa itu akibat miras, makanya orang tua sangat diharapkan untuk mengontrol anak-anak sehingga tidak masuk ke dunia miras yang dapat berujung pada kriminalitas," tandas Fadly.

Fakta memiriskan, kasus kejahatan yang melibatkan anak di bawah umur juga mendapat tanggapan serius dari Wakil Rakyat di Gedung Manguni. Sandy Mantiri, Ketua Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa mengaku prihatin dengan maraknya kasus-kasus kejahatan yang melibatkan anak-anak.

"Saya kira kuncinya ada pada pengawasan orang tua, yaitu bagaimana mengontrol pergaulan anak di luar rumah. Selain itu perlu peran aktif dari semua stakeholder lainnya, misalnya guru-guru di sekolah ataupun tokoh-tokoh agama. Intinya pembinaan moral secara berkesinambungan saya pikir bisa membentuk karakter anak-anak remaja ke arah yang baik sehingga tidak terjebak pada kasus kejahatan," ungkap Mantiri. (jackson kewas)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting