ARMADA PRABOWO-SANDI KANS RETAK

PAN Sulut Ancam Tarik Dukungan


Manado, MS

Soliditas partai koalisi pendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sulawesi Utara (Sulut), goyah. Aroma masalah tercium pada gelaran kampanye perdana calon presiden (capres) nomor urut 02 di lapangan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Minggu (24/3).

Api persoalan tersulut rumor tidak diakomodirnya salah satu petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Manado dalam forum yang dibanjiri ribuan militan pendukung Prabowo-Sandi ini. Adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Manado, Boby Daud. Penggawa PAN Kota Tinutuan itu dinilai tidak diberikan ruang dalam panggung kampanye. Bahkan, Boby diduga sempat didorong sehingga hampir jatuh dari panggung.

Hal tersebut memantik respon kekecewaan pengurus dan kader partai berlambang ‘matahari terbit’. Itu karena PAN merupakan salah satu partai pendukung Prabowo-Sandi bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Reaksi kesal pun membubung tinggi. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulut akhirnya bersikap.

Ketua DPW Sehan Salim Landjar saat wawancara dengan sejumlah awak media di Hotel Sutan Raja Kotamobagu menegaskan, akan segera mencabut dukungan ke Prabowo-Sandi.

Pernyataan Eyang sapaan akrab Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) ini tak hanya sekedar bicara. Buktinya, Senin (25/3) kemarin, Eyang langsung menginstruksikan ke seluruh jajaran DPW dan 15 DPD se-Sulut untuk rapat terkait pencabutan dukungan ke Prabowo-Sandiaga. Aksi tersebut karena alasan tidak dihargainya kader PAN saat kampanye Prabowo. "Saya sudah instruksikan ke DPD untuk menggelar rapat. Kemungkinan besar, PAN Sulut akan memboikot, tidak mau mengikuti kegiatannya Prabowo-Sandi, bahkan akan mencabut dukungan itu. Untuk PAN Sulut, itu sikap saya," tegas Eyang.

"Saya sangat menyayangkan sikap teman-teman Gerindra yang terlalu jumawa dan arogan kemarin. Boby Daud itu lambang PAN Manado didorong-dorong di panggung kampanye Prabowo di Manado. Bahkan sebelum itu, pada malam sebelum kampanye, saya dapat informasi bahwa bendera PAN dilarang untuk dipasang di lokasi kampanye," sambung dia.

Ia pun mengkritisi Partai Gerindra Sulut yang dinilai tidak punya andil dalam pemenangan Pilpres. Eyang menyebut, dirinya tidak pernah dihubungi terkait pemenangan Prabowo-Sandiaga di Sulut. "Pendukung Prabowo-Sandiaga itu cenderung adalah pendukung militan PAN dan PKS," beber Ketua Umum Forkonas PP CDOB itu.

Masih Eyang, PAN Sulut akan lebih fokus kepada Pemilihan Legislatif (Pileg). "Untuk Pilpres, kita masa bodoh. Kita fokus untuk meraih kursi di Pileg saja," tutup figur yang digadang-gadang berpasangan dengan Olly Dondokambey di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut mendatang.

Diketahui, saat wawancara dengan sejumlah wartawan, Eyang didampingi Wakil Walikota (Wawali) Kotamobagu, Nayodo Koerniawan. Ia diketahui merupakan salah satu petinggi di DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Kotamobagu. Komunikasi yang cair ditunjukkan keduanya. "Ayo merapat ke Jokowi," sembur Nayodo yang disambut senyum malu-malu dari Eyang.

Hal senada disampaikan Ketua Komite Pemenangan Pemilu Daerah (KPPD) DPD PAN Kota Manado, Ismet Muhammad. Ia menyesalkan insiden yang terjadi saat kampanye terbuka berlangsung. "Kami Pengurus DPD PAN Kota Manado sangat kecewa dan menyesalkan insiden kejadian yang terjadi pada kampanye rapat umum terbuka pasangan capres 02 Prabowo Subianto di Lapangan Ketang Ternate Baru Kecamatan Singkil Manado. Kader PAN adalah Wakil Sekjen DPP PAN, saudaraku Deddy Dolot, tidak diperkenankan naik di atas pangggung," tulis Ismet dalam press rilis yang memuat pernyataan sikap DPD PAN Manado.

Pihaknya juga kesal atas perlakuan terhadap Ketua DPD PAN Kota Manado Boby Daud dengan memaksanya turun dari atas panggung dan merampas mikrofon yang sedang dipegangnya. "Ada yang menyuarakan Boby Daud adalah pengacau. Jelas, kami DPD PAN Kota Manado tidak menerima atas perlakuan kasar kepada Ketua DPD kami. Ketua DPD, saudaraku Boby Daud adalah ikon partai PAN. Beliau adalah wibawa partai PAN, siapa yang menyakiti saudaraku Boby Daud itu artinya menyakiti pengurus dan kader-kader PAN Kota Manado," cetusnya.

Tak hanya itu, Ismet menyebut DPD PAN Kota Manado sangat kecewa terhadap kader-kader Partai Gerindra yang tidak mengizinkan atribut PAN yakni bendera dan baliho caleg PAN untuk dipasang di sekitar panggung utama. "Perlu kami sampaikan saat kampanye Prabowo di Lapangan Ketang Ternate Baru, DPD PAN Kota Manado mengerahkan kekuatan massa all out sekuat tenaga menghadirkan massa PAN. Kami mempertanyakan komitmen kerja sama antara koalisi partai pengusung (Gerindra, PKS, PAN)," tandas Ismet.

"Dengan adanya insiden ini, kami DPD PAN Kota Manado akan mengevaluasi kembali kehadiran kader-kader PAN dalam kampanye-kampanye rapat umum terbuka capres dan cawapres 02 Prabowo-Sandi," imbuhnya.

ANCAM BOIKOT AGENDA PRABOWO-SANDI DI SULUT

Langkah berani digedor DPW PAN Sulut. Selain mempertimbangkan dukungan kepada Prabowo-Sandi, ancaman boikot setiap agenda capres dan cawapres nomor urut 02 di Bumi Nyiur Melambai, didengungkan.

Itu disampaikan Ketua DPW PAN Sulut, Sehan Salim Landjar, Senin (25/3). Ia mengaku kecewa kadernya Boby Daud di dorong-dorong di atas panggung kampanye. Selain itu, sikap partai pengusung lain yang dikabarkan menolak kader PAN memasang bendera di lokasi kampanye Prabowo. "Hari ini, kader kami akan menemui pengurus Partai Gerindra Sulut untuk mengklarifikasi. Kami juga mengancam akan mencabut dukungan kepada Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno, pada Pemilihan Presiden 17 April 2019 mendatang," ujar orang nomor satu di wilayah paling timur Bumi Totabuan.

Tak hanya itu, akibat insiden tersebut, pihaknya juga bakal memboikot seluruh kegiatan Prabowo-Sandi di Sulut. "Hari ini, kami juga melalukan rapat dengan seluruh pengurus dan kader partai untuk memutuskan untuk mencabut dukungan terhadap Prabowo-Sandi serta memboikot seluruh agenda kampanye di Sulut," tegas Eyang sembari menambahkan sangat kecewa terhadap sikap Gerindra yang memperlakukan kader PAN seperti itu.

Menurutnya, yang bekerja keras untuk pemenangan Prabowo-Sandi di Sulut adalah PAN dan PKS. "Kader PAN sangat militan. Tapi terkait insiden ini kami tidak terima. Dan sampai sekarang tidak ada kegiatan maupun pertemuab terkait strategi pemenangan," kuncinya.

BOBY: KADER PAN SOLID KAWAL PRABOWO-SANDI

Polemik mencabut dukungan terhadap Prabowo-Sandi yang didendangkan pengurus DPW PAN Sulut, tak seirama. Komitmen untuk loyal mengawal pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 ke Istana, tetap berbunyi nyaring. Menariknya, itu disampaikan Ketua DPD PAN Kota Manado, Boby Daud.

Saat dikonfirmasi, Boby mengaku, tetap konsisten mendukung Prabowo-Sandi. “Sampai hari ini kita tetap solid untuk Prabowo-Sandi. Bukan hanya tetap, tapi kita PAN Kota Manado akan mengantar Prabowo-Sandi ke Istana,” tandas Boby saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (25/3) malam.

Bagi Boby, persoalan tarik menarik atau saling mendorong di panggung, itu hanya persoalan kecil. “Itu karena ketidaktahuan proses penjadwalan acara sehingga terjadi hal demikian,” sebut dia.

Awalnya, pimpinan koalisi termasuk pengurus partai dan pimpinan relawan, diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri atau menyapa pendukung Prabowo-Sandi. Itu dilakukan sementara menunggu kedatangan capres Prabowo. “Jadi diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri, bukan orasi, itu beda. Jadi bisa menyapa pendukung Prabowo-Sandi di bawah panggung,” imbuhnya.

PRABOWO MINTA RESTU WARGA SULUT

Safari politik Capres Prabowo Subianto sentuh jazirah utara Pulau Selebes. Pentolan Partai Gerindra itu datang menyampaikan orasi politik dalam agenda kampanye terbuka Pilpres di Lapangan Ketang Baru, Manado, Minggu. Sebut keturunan Minahasa, Prabowo pun minta dukungan.

Kampanye terbuka capres Prabowo diketahui adalah yang pertama kali digelar. Alasannya, Sulut merupakan tanah kelahiran sang ibunda Dora Marie Sigar. Tak heran, yel-yel ‘Prabowo Pulang Kampung’ yang diserukan para pendukung menggema di arena kampanye.

Terpantau, rombongan Prabowo membutuhkan 15 menit untuk bisa sampai ke panggung. Dari atas kendaraan, Prabowo yang mengenakan kemeja krem berpadu dengan topi koboi, menyalami warga yang berjubel di jalan masuk lapangan. Sesampainya di panggung, Prabowo langsung melakukan orasi politik.

"Kampanye terbuka perdana ini sengaja saya pilih Minahasa, tanah kelahiran ibu saya. Di dalam badan saya mengalir darah kawanua, darah Minahasa," seru Prabowo dalam orasinya yang disambut pekikan massa pendukungnya.

Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopasus) itu secara spesifik menyebut dirinya putra Langowan. “Kita Orla, Orang Langowan. Karena itu jangan ragu pilih saya,” ajaknya.

Prabowo berjanji akan kembali ke Sulut. Ia ingin mengunjungi makam opanya. “Saya akan kembali,” tuturnya.

Selain memperkenalkan identitas, Prabowo dalam orasinya ikut memuji kiprah putra Kawanua di kancah politik nasional maupun internasional. Tak hanya tokoh politik, menurutnya banyak pahlawan asal Manado. “Orang Manado itu pintar, cerdas, dan berani,” ucapnya.

Prabowo mencontohkan salah satunya Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Sulut, EE Mangindaan. Dia bahkan menganggap Mangindaan sebagai senior yang sangat dihormatinya.

“Ia adalah senior saya, saya banyak belajar dari dia, ia menjemput saya di bandara,” tuturnya.

Mangindaan, lanjut dia, adalah tokoh Sulut yang mencetuskan slogan ‘Torang Samua Basudara’. Slogan itu menurutnya adalah pengikat persaudaraan antar warga Indonesia, bukan hanya warga Sulut.

Di samping itu, Prabowo ikut membakar semangat para pendukungnya. Dia pun menyatakan komitmen mengenai kesetiaannya pada Pancasila dan NKRI. Dia turut mengecam kalau terdapat pihak yang ingin merusak dan mengganti ideologi bangsa, maka akan berurusan dengannya.

"Siapa yang mau mengubah negara ini, siapa yg mau mengganti Pancasila akan berhadapan dengan saya," tandasnya.

Pidatonya juga, menyasar pada pengakuan soal pengabdian yang sudah dijalani sejak usia 18 tahun, penanganan kembali korupsi juga mempertahankan Pancasila untuk mempertahankan toleransi.

Terpantau, ada sekitar 10 ribu lebih warga yang datang menghadiri kampanye terbuka ini, baik yang berasal dari Manado, Bitung, Minahasa, Bolaang Mongondow hingga Gorontalo. Kadatangan Prabowo membawa semangat baru bagi parpol pengusung dan para pendukungnya. Utamanya Partai Gerindra Sulut, selaku parpol pengusung utama. 

“Kehadiran Pak Prabowo, putra berdarah Minahasa adalah kebanggaan kita semua. Apalagi Pak Prabowo memilih Sulut sebagai lokasi pertama kampanye terbuka karena ibu kandungnya adalah orang Minahasa asli,” ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Wenny Lumentut, dalam wawancara Minggu kemarin.

Dia berterima kasih kepada aparat kepolisian, dalam hal ini Polda Sulut yang turut menjaga keamanan dan ketertiban sehingga kampanye berlangsung aman, tertib dan damai.  Sementara kepada seluruh pendukung calon presiden nomor urut 02, WL berterima kasih atas atensi dan kerelaan hati sudah bergabung dalam kampanye terbuka di Lapangan Ternate Baru Kecamatan Singkil.(tim ms)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting