Daging Pala Banyak Jadi Limbah


Siau, MS

Tanaman pala masih menjadi primadona di Kabupaten Kepulauan Sitaro khususnya Siau.

Namun, pemanfaatannya masih kurang oleh masyarakat, khususnya daging pala.

Menurut data di Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Sitaro, hingga akhir Desember 2018, jumlah luas lahan yang digunakan petani untuk menghasilkan pala mencapai 2.556,78 hektare.

Sementara untuk hasil panen bisa mencapai 3.190,82 ton per tahun.

"Tapi panen pala ini sepanjang tahun panen bertahap, tapi panen raya ada hanya sekali setahun," jelas Yoppi Yakobus, Kabid Pertanian Dispantan Sitaro, Selasa (7/5).

Ia menjelaskan, harga jual biji pala saat ini khusus kualitas A mencapai Rp 55 ribu per kilogram, sementara AT atau campuran mencapai Rp 44 ribu.

"Namun biasanya banyak pengumpul atau petani menyimpan hasil panen mereka hingga harga bagus. Cuma biasa yang dijual adalah fuli lantaran cepat rusak," jelasnya.

Sementara harga fuli kualitas terbaik saat ini mencapai Rp 190 per kilogram.

"Satu pohon itu biasanya bisa menghasilkan 8-12 kilogram biji pala dan 1 kilogram fuli," jelasnya.

Namun, menurut dia, masyarakat belum memanfaatkan penuh buah pala.

"Daging pala yang tidak banyak dimanfaatkan, kebanyakan hanya jadi limbah atau dijadikan makanan ringan," jelasnya.

"Baru sekitar sepuluh persen saja daging buah pala yang dimanfaatkan," jelas dia.(haman)

 


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting