Longsor Teror Minahasa, Warga Diminta Waspada


 

Tondano, MS

Seruan kewaspadaan digaungkan pemerintah. Hujan deras yang mengguyur wilayah Minahasa akhir-akhir ini jadi alasan. Bahkan seminggu belakangan ini longsor dikabarkan menerjang sejumlah titik. Teranyar, longsoran tanah sepanjang 6 meter sempat menutup akses jalan Tondano menuju Kombi, tepatnya di Desa Touliang, Rabu (22/5) kemarin.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa, Drs Johanis Pesik menyebut pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi setelah menerima informasi. "Material tanah dan pepohonan yang longsor sudah dibersihkan oleh tim dibantu aparat warga sekitar dengan peralatan seadanya. Memang longsor sempat menghalangi pengguna jalan di jalur tersebut, tapi setelah dibersihkan rute tersebut sudah bisa dilalui," ujar Pesik.

Diakuinya jika hujan deras yang terjadi seminggu belakangan ini memicu sedikitnya tiga titik longsor di lokasi berbeda, yakni longsor di Desa Kombi Kecamatan Kombi dan di Desa Maumbi serta Desa Touliang Kecamatan Eris. "Dari tiga titik ini, salah satunya terjadi di wilayah pemukiman dan mengakibatkan satu rumah warga rusak berat. Itu terjadi di Desa Kombi akhir pekan lalu, namun beruntung tak ada korban," beber Pesik.

Dia menyebut, sejauh ini jenis bencana alam yang terjadi di wilayah Minahasa sesuai laporan yaitu tanah longsor. "Kalau banjir sampai saat ini belum ada laporan," sambungnya.

Namun lanjut dia, cuaca ekstrim diperkirakan masih akan terjadi beberapa waktu ke depan. Untuk itu warga diminta untuk waspada, khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana.

"Menyikapi kondisi cuaca ekstrim saat ini maka pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar kita tetap waspada. Jauhi lokasi-lokasi rawan bencana, baik itu daerah rawan longsor, banjir serta awasi pohon-pohon besar yang sudah rapuh dan rawan tumbang di lokasi pemukiman," tandas Pesik.

Wilayah Minahasa memang tergolong rawan longsor dikarenakan struktur tanah yang labil. Tak heran ada sejumlah titik yang jadi langganan longsor apabila curah hujan terjadi berkepanjangan.

Pesik memaparkan, sesuai pemetaan wilayah rawan bencana oleh pihak BPBD Minahasa, potensi longsor tersebar di sejumlah titik di Kecamatan Tondano Utara, Kakas, Langowan Selatan, Langowan Timur, Tombulu, Tombariri, Kombi dan Lembean Timur. "Intinya rata-rata kecamatan yang secara struktur geografis memiliki wilayah pegunungan masuk kategori rawan longsor," ujarnya.

Menurut dia, sampai saat ini BPBD Minahasa tetap siaga serta rutin melakukan pemantauan seluruh lokasi yang rawan terkena bencana. (jackson kewas)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting