OD-SK ‘BEDA KUDA’ DI PILKADA MANADO


Manado, MS

Target sapu rata pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) serentak di 7 kabupaten kota,  diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Utara (Sulut). Terutama di Kota Manado. Mengingat Partai Moncong Putih tak pernah menang dalam hajatan pesta demokrasi langsung di ibukota provinsi.

Sederet kader potensial partai mulai dielus untuk bertarung di Kota Tinutuan. Namun menariknya, elit PDIP terkesan berbeda gacoan di Pemilihan Walikota (Pilkawo) Manado. Tak tanggung-tanggung, perbedaan itu datang dari Ketua DPD PDIP Sulut, Olly Dondokambey (OD) dan Wakil Ketua DPD PDIP Sulut, Steven Kandow (SK).

Olly terkesan lebih cenderung ke Andre Angouw (AA) sedangkan Steven mengarah ke James Sumendap (JS).  Hal itu terungkap dalam kicauan Olly, Senin (27/5) kemarin. Awalnya, Olly enggan menanggapi pertanyaan wartawan, terkait nama yang santer beredar akan diusung PDIP di Manado, seperti Roy Roring, James Sumendap, Andre Angouw, Richard Sualang dan Jantje Wowiling Sajow.

"Belum ada nama,"lugasnya kepada awak media usai mengikuti rapat paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut. “Sementara dibahas di internal partai. Semua itu ada mekanismenya,” sambungnya.

Namun, ketika didesak wartawan siapa kader yang paling berpeluang akan diusung partai besutan Megawati Soekarno Putri di Pilwako Manado, Olly tiba-tiba secara spontan menyebut 1 nama. "Andre Angouw,"singkatnya.

Bendahara Umum PDIP itu pun kembali menegaskan target sapu rata di Pilkada serentak 2020 di Sulut. Tak hanya di pilkada kabupaten kota, melainkan juga di pemilihan gubernur dan wakil gubernur sulut (pilgub) Sulut. “Pokoknya pilkada serentak aman. Pasti kita menang,” tandas Gubernur Sulut yang disebut-sebut masuk dalam daftar calon menteri Presiden Joko Widodo itu.

Diketahui, sebelumnya, Steven Kandouw telah memberikan sinyal dukungan kepada JS untuk maju di Pilwako Manado. Itu didendangkan salah satu dedengkot PDIP Sulut, saat menghadiri perayaan HUT Mitra dalam kapasitas sebagai Wakil Gubernur Sulut,  Kamis (23/5) akhir pekan lalu.

JS dinilai layak maju di Pilwako Manado. Itu menyusul track record JS yang dianggap sukses membangun Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Secara pribadi, Steven mengaku menjagokan JS untuk dapat bertarung pada pesta demokrasi di Kota Multidimensi. "Bukan karena saya teman baik. Tapi kalo James (JS, red) jadi, akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi Kota Manado," tandas Kandouw.

Baginya, JS telah memiliki indikatornya sebagai seorang pemimpin, selanjutnya parameter hingga bukti empiris. "Indikasinya ada, parameternya ada, bukti empirisnya banyak," tegas Kandouw.

Tak hanya itu JS dianggap sudah pantas untuk memimpin daerah sekelas ibu kota terkait semua track record positif yang telah ditorehkan selama memimpin Bumi Patokan Esa. "Dia (JS, red) layak karena inovasinya. Dirinya pantas untuk itu," beber Kandouw.

Namun, dia mengembalikan putusan penetapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota melalui mekanisme partai. "Kalau saya. Kalau saya yang menentukan, pasti Pak James (JS, red). Tapi kita punya mekanisme dan ada institusi yang menentukan, yakni mekanisme partai," pungkasnya kala itu.

JS PANTANG MUNDUR, AA BERI SINYAL MAJU

Motivasi James Sumendap (JS) untuk turun arena di Pilwako Manado, kembali melambung tinggi. Dukungan dari elit partai, termasuk dari Wakil Ketua DPD PDIP Sulut, Steven Kandouw, jadi pemicu.

Sang gladiator politik, sebutan James, mengaku siap menunaikan tugas partai, bila dipercayakan untuk bertarung di pilkada serentak 2020. Baik di Pilwako Manado maupun di Pilbup Minahasa Selatan (Minsel).

"Kalau kalian (wartawan, red) mendukung, saya siap maju di Manado," ungkap JS sambil tersenyum saat dicecar pertanyaan seputar Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Manado, oleh awak media.

Begitu pula ketika ditanya soal Pilkada Minsel yang telah satu dasawarsa di kuasai Partai Golkar. "Pokoknya kalau didukung, saya siap maju," timpal mantan Legislator Sulut dari Fraksi PDIP itu.

Sebelumnya, di penghujung tahun 2018 lalu, JS telah menegaskan akan maju di Pilwako Manado. Bahkan Bupati Mitra dua periode itu, telah memberi sinyal telah direstui oleh Ketua DPD PDIP Sulut, Olly Dondokambey. Namun wacana itu sempat mereda, karena pelaksanaan pilpres dan pileg.

Sementara Andre Angouw (AA) sendiri, ketika dikonfirmasi terkait testimony Olly yang akan mengusung dirinya maju di Pilkada Manado, memberi sinyal positif. “Saya ini petugas partai,” singkatnya via whatsapp, tadi malam.

Disinggung apakah itu berarti dirinya siap untuk menjalankan apapun yang ditugaskan partai, Ketua DPRD Sulut itu memberi emoji jempol yang menandakan siap.

Diketahui, nama AA sendiri sempat disebut bersama JS, Roy Roring, Richard Sualang dan Jantje Wowiling Sajow oleh Olly dalam kampanye akbar PDIP di Manado, sebagai kandidat-kandidat yang akan maju di Pilwako Manado. AA kembali menjadi calon legislatif Sulut terpilih dapil Manado dengan peraih suara terbanyak dari PDIP. Sehingga AA disebut-sebut memiliki kans kuat untuk diusung sebagai calon walikota Manado dari Partai Moncong Putih. 

PDIP DISEBUT LEMPAR WACANA

Nama-nama kandidat yang akan diusung di Pilwako Manado mulai mengemuka. Terutama dari PDIP. Sederet figur populis dielus. Teranyar, sosok James Sumendap dan Andre Angouw yang dimunculkan ke permukaan.

Bahkan dua elit PDIP, Olly Dondokambey dan Steven Kandouw, ikut menyuarakan kedua figur tersebut. Meski Olly lebih mengarah ke AA dan Steven ke JS. Namun, hal itu dianggap hanya sebuah wacana untuk memantik reaksi publik.

“Saya kira itu cuma lemparan wacana saja dari elit PDIP untuk melihat reaksi publik,” tanggap Taufik Tumbelaka, salah satu pemerhati politik Sulut kepada harian ini, tadi malam.

“Dan itu wajar dalam politik. Tapi PDIP itu punya mekanisme. Biasanya mereka (PDIP, red) akan lakukan survei,” sambung Direktur Eksekutif Tumbelaka Academic Centre (TAC) itu.

Baik, JS dan AA dinilai memiliki peluang yang sama untuk diusung menjadi calon walikota Manado dari PDIP. “Dua-dua punya peluang. Bisa juga kader lain. Saya kira itu semua tergantung dari survei serta strategi partai,” paparnya. 

JS dan AA pun ditengarai didukung oleh dua faksi berbeda di internal PDIP.  “Biasanya di internal ada faksi-faksi. Mungkin ada faksi  dukung JS dan adapula yang dukung AA. Kalau OD, saya kira berdiri ditengah-tengah,” beber jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu

Pun begitu, Taufik menilai PDIP mulai serius mempersiapkan diri menatap Pilkada serentak, terutama di Manado. “Karena mungkin faktor ibukota. Apalagi, setahu saya, PDIP belum pernah menang di Pilwako langsung di Manado,” ujarnya.

“Saya kira Manado akan mendapat perhatian lebih dari PDIP. Apalagi GSVL (Godbless Sofcar Vicky Lumentut, red) sudah tidak akan turun di Manado, karena  telah dua periode walikota. Semua kandidat nanti akan main di tanah rata. Tentu peluang PDIP akan lebih terbuka,” tambahnya.

Meski demikian, pertarungan di Pilwako Manado dinilai akan ketat. “Sebab sudah muncul wacana-wacana ada sejumlah figur populer lain akan maju. Seperti Imba (Jimmy Rimba Rogi, red) dari Golkar serta tokoh-tokoh potensial lainnya ,” terang Bung Taufik sapaan akrabnya.

Kemenangan PDIP di Pileg Manado serta berhasil meraih 3 kursi DPRD Sulut dapil Manado, dianggap belum menjamin untuk memenangkan pilwako. “Sebab perilaku pemilih di pileg dan pilwako itu beda,” ungkapnya.

“Selain pemilihan figur, strategi politik yang jitu juga sangat menentukan pemenangan di pilkada serentak termasuk Pilwako Manado,” tandas putra Gubernur pertama Sulut itu.(sonny dinar/arfin tompudung)

 


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting