Tomohon Waspada, 46 Orang Positif DBD


Tomohon, MS

Penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sulawesi Utara (Sulut), meluas. Penyakit yang dipicu gigitan nyamuk aedes aegypti, kian mengkhawatirkan. Di Kota Tomohon, puluhan warga ‘digoyang’ penyakit mematikan itu.

Data Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kota Tomohon, sebanyak 46 orang dinyatakan positif terinfeksi penyakit DBD. Itu merupakan akumulasi kasus dari Januari hingga 20 Agustus 2018.

Demikian Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tomohon, dr Deesje Liuw MBiomed melalui Sekretaris Dinas (Sekdis) Johny Kereh, SKM MKes, Rabu (29/9).

Menurut dia, jumlah tersebut tersebar di 5 kecamatan se-Kota Tomohon dan wilayah 7 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

"Ke-46 warga yang terserang DBD, saat ini sudah sembuh. Di Kota Tomohon sendiri, hingga hari ini (kemarin-red) tidak ada kasus kematian. Yang ada hanya kejadian penyakit DBD," ungkap Kereh didampingi Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Lingkungan Sehat (P3LS), Marthen Manua.

Terkait hal itu, Dinkesda Tomohon intens mengingatkan masyarakat soal kebersihan lingkungan. Apalagi saat memasuki masa peralihan musim panas ke hujan. Untuk itu, lanjut Kereh, pihaknya gencar melakukan langkah preventif. Mulai dari penyuluhan, pemeriksaan epidemologi (penelitian lokasi bertumbuhnya jentik nyamuk) sampai pengasapan.

"Kita juga sudah melakukan pertemuan lintas sektor di beberapa kecamatan. Dalam kegiatan ini, Dinkes melalui Bidang P3LA menginformasikan tentang tren-tren waktu yang memiliki kerawanan munculnya DBD," tuturnya.

Namun, menurut Kereh, yang paling utama adalah kesadaran masyarakat tentang lingkungan bersih dan sehat. Sebab, cara paling jitu untuk mencegah DBD atau pun memerangi pertumbuhan nyamuk aedes aegypti adalah menjaga kebersihan lingkungan. Polanya, mengimplementasikan 3M plus di lingkungan rumah.

Pertama, menutup tempat-tempat penampungan air. Kedua, menguras penampungan air agar jentik mati. Ketiga, mengubur barang bekas semisal kaleng, botol plastik atau kaca, gelas air mineral dan benda-benda yang berpotensi jadi tempat bertumbuh nyamuk. Plusnya, memanfaatkan barang bekas menjadi benda yang berguna.

Dinkes pun berharap, masyarakat bisa meningkatkan cara-cara pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus. Diuraikanya, pengasapan atau foging, bukan satu-satunya cara pemberantasan penyakit DBD. Cara paling utama adalah penerapan pola 3M plus. Sebab, foging itu racun. "Apa pun manfaatnya, foging tetap beresiko terhadap kesehatan tubuh manusia dan pastinya ada polusi. Jadi, diingatkan lagi kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan bersih dengan pola 3M plus. Marilah kita jaga bersama kebersihan lingkungan sehingga Kota Tomohon terbebas dari DBD," pungkas Kereh.

Diketahui, DBD disebabkan virus yang ditularkan nyamuk aedea aegypti ke manusia melalui gigitan. Nyamuk jenis ini bukan bertumbuh di air kotor. Melainkan bertelur di air jernih. Khusus di Kota Religi, kejadian DBD terbanyak terdapat di Kecamatan Tomohon Tengah.(hendra mokorowu/victor rempas)


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting