Gelombang Tinggi Hantam Perairan Sitaro

Warga Diminta Waspada, Tuntut Penggunaan Bandara


Laporan: Haman PALANDUNG

STABILITAS perairan Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro) kembali mencekam, akhir-akhir ini. Perubahan cuaca serta angin kencang picu gelombang tinggi. Aktifitas tranportasi laut hingga nelayan terkena imbas.

Kondisi ini memantik reaksi pemerintah. Warning kewaspadaan bagi nelayan serta masyarakat pengguna jasa transportasi laut, membahana. Potensi bencana dinilai meninggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Bob Wuaten ST, meminta kepada nelayan atau masyarakat yang beraktifitas di laut untuk lebih berhati-hati. "Sampai saat ini kondisi gelombang laut masih tinggi, maka harus waspada," kata Wuaten, Senin (24/6).

Menurut dia, dengan adanya gelombang laut, masyarakat dan kapal-kapal yang melintas diimbau untuk tetap waspada dan siaga. "Terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan Sitaro dan sekitarnya. Selain itu, untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi," terangnya.

Wuaten juga menambahkan, ketika tidak ada aktivitas atau kegiatan yang penting, kiranya warga dapat mengurungkan niat terlebih dahulu. "Saat ini wilayah selatan gelombang cukup tinggi, jadi perlu waspada," tuturnya.

Sementara itu, Nofri salah satu penumpang kapal berukuran kecil mengatakan, gelombang laut yang ada di luar cukup membuat penumpang kapal kewalahan. "Ada rasa was-was ketika kapal penumpang ukuran kecil dihantam ombak, bahkan tak jarang sebagian penumpang mengurungkan niat untuk berlayar," kata dia.

Di sisi lain, ketika gelombang datang menghantam perairan Sitaro, warga merindukan mega proyek pemerintah yakni bandara segera terealisasi pegerjaannya. "Agar transportasi udara menjadi salah satu pilihan ketika laut tidak bersahabat. Semoga bandara yang menjadi kebanggaan warga Sitaro dapat segera digunakan," kunci Meylin.(*)

 


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting