Gelombang Pasang Teror Perairan Sulut

Aktifitas Melaut Membahayakan, Nelayan Diminta Parkir


Laporan : Recky KOROMPIS

Cuaca buruk yang menerjang wilayah perairan Sulawesi Utara (Sulut) meluas. Tak hanya jalur Kabupaten Sitaro, gelombang pasang juga dilaporkan mulai terjadi di perairan Minahasa Tenggara (Mitra). Dinilai membahayakan keselamatan nelayan, ‘lampu merah’ untuk jalur melaut pun dipasang pemerintah setempat.

Imbauan soal bahaya gelombang pasang telah dilayangkan Pemkab Mitra melalui pejabat kewilayahan terkait. Salah satunya diserukan Camat Belang, Irwan Abjulu.

"Masyarakat terutama para nelayan kami minta untuk menahan diri dulu untuk beraktifitas menangkap ikan di laut sebab kondisi cuaca saat ini membahayakan," pesannya.

Sikap itu dilakukan Abjulu mengingat masyarakat di wilayah yang dipimpinnya banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Untuk itu dia menyarakan agar untuk sementara waktu mencari pekerjaan lain sambil menunggu kondisi cuaca stabil. "Memperhatikan kondisi alam di Laut Maluku di perairan Belang. Saya minta untuk lebih berhati-hati bagi masyarakat nelayan di Kecamatan Belang, Pusomaen dan Ratatotok," imbau Abjulu kemarin.

Menurutnya, alangkah baiknya para nelayan tersebut untuk saat ini lebih baik jangan dulu mengambil resiko demi keselamatan. "Kalau boleh saya sarankan jangan dulu melaut, sebab nyawa taruhannya. Ini bagian dari iktiar kita bersama, kita tidak tau kapan musibah itu datang. Jadi lebih bagus cari kerja didarat untuk sementara waktu, apa lagi kalau cuma kapal yang hanya mesin 2 sampai 5 GT dimintakan lebih baik tak melaut," harapnya.

Dai mengakui, dalam sepekan terakhir para nelayan mengalami  penurunan dari hasil tangkapan, akibat cuaca buruk. "Hasil tangkap nelayan terjadi penurunan dalam sepekan terakhir. Ini diakibatkan karena cuaca buruk ditandai angin kencang, Dan penurunan hasil tangkap ini mempengaruhi harga ikan dan ini dirasakan oleh masyarakat. Tapi yah begitulah, faktor alam," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan dan Kalautan Vecky Monigir juga mengakui jika penurunan daya tangkap ikan seklaigus produksi petani ikan khususnya nelayan melayani penurunan yang siginnifikan. "Ini dikarenakan cuaca yang tak memungkinkan. Namun lebih baik menunda aktifitas nelayanannya dari pada memaksakan kemudian akan menimbulkan dampak buruk," ujar Vecky.

Sebelumnya, imbauan serupa juga dilayangkan Pemkab Sitaro. Itu menyusul mengganasnya ombak di kawasan perairan sekitar. Masyarakat nelayan diminta mengutamakan keselamatan diri. (***)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting