Petani Kelapa Minta Pemerintah Cari Solusi


Amurang, MS

Anjolknya harga kopra memantik keterpurukan petani kelapa. Ribuan ton buah kelapapun ditelantarkan. Tingginya biaya produksi dibandingkan dengan harga jual, membuat petani enggan mengolah kelapanya menjadi kopra.

Pemerintahpun diminta ikut campur tangan. Solusi menaikkan kembali harga kelapa dan turunannya, jadi sasaran. “Kami sangat berharap agar pemerintah bisa mencarikan solusi agar harga kopra atau harga kelapa kembali normal,” pinta Rommy Bella, warga Desa Tondei, Kecamatan Motoling Barat, Minggu (2/9) kemarin.

Dia beralasan, pemerintah memiliki jaringan yang luas untuk membuka pasar kelapa dan turunannya. “Kalau kita petani, terbatas jaringan kita. Tapi kalau pemerintah, lebih luas,” tambahnya.

Permintaan petani ini mendapat dukungan pengamat ekonomi di Sulawesi Utara (Sulut). Menurut Steeva Tumangkeng, aspirasi masyarakat itu ada benarnya. “Sebenarnya, permintaan petani kelapa agar pemerintah ikut campur tangan dengan mencarikan solusi, adalah tepat. Sebab, memang pemerintah punya jaringan yang lebih luas,” katanya.

Dia mencontohkan, pemerintah bisa melobi pembeli produk kelapa dari luar negeri. “Banyak Negara yang sangat membutuhkan bahan kelapa untuk industry mereka. Mengapa pemerintah tidak melakukan lobi langsung ke perusahaan-perusahaan itu. Jika berhasil, harga kelapa pasti akan normal lagi,” ujar dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Sam Ratulangi, Manado itu.

Malah, tambah Steeva, harga kelapa di luar negeri, jauh lebih tinggi dibandingkan dalam negeri. “Sebut saja China, Arab Saudi dan bahkan Philipina. Mereka membutuhkan komoditi kelapa di negaranya. Kalau terjadi ekspor buah kelapa, ekonomi petani kelapa akan terdongkrak,” pungkasnya.(rul mantik)

 

 


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting