SINYAL OLLY MENTERI MENGUAT

Jokowi Pastikan Tarik Satu Kada Masuk Kabinet


Manado, MS

Komposisi kabinet kerja Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin) rampung. Selain mengakomodir menteri berusia muda, Jokowi telah memastikan akan menarik salah satu kepala daerah (Kada) untuk masuk pada gerbong pemerintahannya.

Pernyataan presiden dua periode itu seketika menjadi viral. Publik Tanah Air mulai riuh memprediksi siapa figur yang layak menduduki kursi panas tersebut. Rasa penasaran masyarakat membuncah lantaran Indonesia saat ini mengoleksi sederet kepala daerah yang dinilai populis dan pro rakyat.

Misalnya Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey. ‘Track record’ Olly dinilai paripurna. Dia berhasil membawa kemajuan bagi masyarakat Nyiur Melambai. Gerak maju mendera semua sektor strategis di wilayah yang dijuluki pintu gerbang Asia Pacifik.

Di pentas politik, Olly juga punya posisi bergaining yang kuat. Olly dua periode menjadi Bendahara Umum (Bendum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang notabene menjadi partai utama pengusung Jokowi-Ma’ruf saat pemilihan presiden (pilpres) 2019. Di kontestasi itu juga, Olly sukses memenangkan Jokowi-Ma’ruf dengan perolehan suara signifikan di Sulut. Posisinya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP, jadi penggerak utama. Kerja keras, loyalitas dan pengabdian Olly di partai membuat dia disebut-sebut sebagai ‘anak emas’ Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum (Ketum) DPP PDIP.

“Sudah jelas Pak Olly yang paling berpeluang. Saya memprediksi beliau akan menjadi pilihan Pak Jokowi. Kinerja Olly di partai dan bagi Jokowi-Ma’ruf saat pilpres bisa jadi referensi kuat. Tangan dingin Pak Olly membuat Sulut sebagai 4 daerah peraih suara terbesar untuk Jokowi setelah Bali, Jateng dan NTT.  Dia pun sangat berpengalaman di lembaga DPR,” nilai pengamat politik Sulut, Rolly WD Toreh SH, Kamis (15/8).

Memang ada kekhawatiran ketika Olly dipercayakan menjadi menteri. Itu karena pilkada serentak akan dihelat tahun 2020 mendatang. Kader PDIP masih berharap Olly tetap menjadi orang nomor satu di bumi Nyiur Melambai. “Tapi jika sudah ditugaskan menjadi menteri, saya kira harus dijalankan, apalagi penugasan dari partai. Toh, kaderisasi PDIP di Sulut saat ini berjalan baik. Ada Pak Steven Kandouw dan sejumlah Kada dari PDIP di kabupaten kota yang memiliki kemampuan terbaik,” ujarnya.

“Sinyal Pak Presiden itu sudah jelas. Saya kira Pak Olly yang disiapkan untuk menjadi menteri,” imbuh jebolan Fakultas Hukum (FH) Unsrat.

Terpisah, Gubernur Olly kepada wartawan menjelaskan, penentuan posisi menteri merupakan hak preogratif presiden dan ketum PDIP. “Soal menteri bukan urusan saya. Urusan presiden, sama urusan ketua umum (Megawati Soekarnoputri, red),” singkat Olly, Kamis (15/8).

“Kita ini anggota PDI Perjuangan harus siap ditempatkan dimana saja,” sambungnya menanggapi soal kesiapan bila dipercayakan jadi menteri.

Namun, menurut dia, jika memang dipercayakan oleh partai, tidak bisa menolak. “Sebagai anggota partai, tentu siap ditugaskan dimana saja,” lugas orang nomor satu di jazirah utara Pulau Selebes itu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan komposisi kebinetnya sudah rampung. “Sudah final semua. Tinggal kami umumkan. Bisa Agustus, bisa juga saat pelantikan (20 Oktober 2019). Semua sudah final," tandas Jokowi saat bertemu dengan pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka, Rabu (15/8). Formasi kabinetnya, kata Jokowi, bakal mempertahankan sejumlah menteri lama, menarik satu Kada dan terdapat menteri berusia muda.

Jokowi yang sempat ragu lantaran tidak persis ingat, menjadi mantap menjawab akan ada kepala daerah yang akan menjadi menteri saat Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg), Pratikno memastikan lewat anggukan. “Iya Pak, ada satu,” tandas Pratikno.

Teranyar, selain Gubernur Olly, ada Kada yang dikabarkan berpeluang masuk bursa calon menteri. Di antaranya, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

MENAKAR ISYARAT OLLY

Sebelum polemik menteri dari kepala daerah membumi, Gubernur Olly Dondokambey telah mengunggah isyarat positif terkait hal itu. Pernyataan Olly soal Wakil Gubernur (Wagub) Steven Kandouw (SK) harus siap-siap jadi gubernur, disinyalir punya korelasi.

“Pernyataan Olly soal SK harus siap-siap jadi gubernur, itu bukan main-main. Ini bukan sekedar lontaran Gubernur Sulut atau Ketua DPD PDIP Sulut. Tapi ini pernyataan dari Bendum PDIP yang sudah mewakili DPP,” nilai Direktur Eksekutif Tumbelaka Academic Centre (TAC), Taufik Tumbelaka kepada harian Media Sulut, belum lama.

“Bisa saja Olly memang sudah mendapat penugasan dari partai untuk duduk di kursi menteri. Itu mungkin sudah merupakan petunjuk dari Ketum PDIP. Jadi Olly bisa berkata begitu,” sambung jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.

Selanjutnya, kicauan Olly juga dinilai membuka pintu bagi SK untuk diusung PDIP di Pilgub Sulut 2020 mendatang. “Kan infonya, reshuffle kabinet akan dilakukan Jokowi bulan Oktober tahun ini. Sementara tahapan pilkada serentak termasuk Pilgub Sulut sudah dimulai bulan September tahun ini juga. Jadi SK berpeluang diusung sebagai Cagub PDIP, bila Olly sudah jadi menteri,” timpal Taufik sembari menambahkan jika strategi politik PDIP saat ini sulit diprediksi. Itu berkaca dari sepak terjang partai Banteng Moncong Putih dalam sederet pesta demokrasi di Sulut.

Terpisah, politisi PDIP Teddy Kumaat juga beranggapan, potensi SK akan diusung PDIP di Pilgub sangat besar. SK dinilai berpeluang besar bila OD menjadi menteri Jokowi. "Yah memang. (Kalau OD masuk kabinet, SK yang berpeluang besar diusung dalam pilgub, red)," tandas Teddy, usai dicecar wartawan Senin (12/8), soal peluang SK diusung Cagub PDIP bila OD jadi menteri.

Meski penyataan OD yang menyatakan SK harus bersiap jadi gubernur baru sebatas statemen pribadinya, namun hal itu dianggap sudah merupakan sinyal representasi dari DPP. “Karena beliau itu kan di DPP. Jadi punya pengaruh untuk meyakinkan pengurus di DPP dalam membuat keputusan.  Tapi secara formal, tentu akan diputuskan oleh DPP,” ungkapnya.

Ia pun meyakini, OD telah diberi petunjuk oleh partai untuk mengisi salah satu kursi menteri PDIP di kabinet Presiden Jokowi. Sehingga OD mengeluarkan testimoni tersebut. "Aturannya memang seperti itu. Kalau Olly mundur dari jabatan gubernur karena diangkat menjadi menteri, maka posisi gubernur digantikan wakil gubernurnya. Itu diatur undang-undang,” pungkasnya.

Diketahui, isu pergeseran kursi Gubernur Sulut ini meletup pasca pernyataan singkat yang dilontarkan OD di hadapan wartawan saat diwawancarai di Kompleks Villas The Raewaya di Desa Nyambu Tabanan Bali, Minggu (11/8). “SK (Steven Kandouw) siap-siap jadi gubernur,” lugas OD.

Berbagai spekulasi menyeruak usai testimony orang nomor satu di Sulut itu. Kicauan Olly dipandang sebagai isyarat akan mendapat penugasan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk masuk dalam Kabinet Menteri. Bendum PDIP itu pun y tak menampiknya. “Ya memang jika ditugaskan ibu ketua (Megawati, red), sebagai petugas partai tentu harus saya lakukan," ungkapnya.

Olly terang-terangan mengakui jika Megawati telah meminta ke Presiden Jokowi untuk memberikan jatah menteri lebih banyak bagi kader PDIP di kabinet jilid 2 ini. Itu telah disampaikan langsung saat pembukaan kongres PDIP ke lima baru-baru ini. “Tentu ada jalan terbaik yang akan Tuhan berikan untuk Sulut dan Indonesia," tandas Bendahara Umum DPP PDIP ini tiga periode itu.

Sinyal peralihan kursi Gubernur Sulut yang didendangkan Olly pun direspon Wagub Steven Kandouw. Ia menyebut dalam posisinya sebagai bawahan, apapun yang diperintahkan partai  pasti akan dilaksanakan. "Saya ini anak buah. Jadi harus siap terima perintah," tulisnya saat dikonfirmasi via layanan Whatsapp.

REPRESENTASI INDONESIA TIMUR

Peluang Olly menjabat menteri di periode kedua pemerintahan Jokowi sangat besar. Apalagi isu memang sudah bergulir cukup lama. Bahkan di awal jabatannya usai terpilih sebagai Gubernur Sulut 2014 lalu, kabar itu sudah santer terdengar. Pengaruh kuat yang dimiliki Olly di jajaran PDIP dan parpol yang berhasil menghentar Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia dua periode, jadi salah satu alasan.

“Janji Jokowi untuk memberikan jatah paling banyak kepada PDIP dari semua parpol pendukungnya pada Pilpres 2019 tentu memberi peluang besar bagi Pak Olly untuk bisa masuk kabinet. Pak Olly itu adalah salah salah satu kader yang paling dekat dengan Megawati, sehingga kemungkinan usulan sebagai menteri akan disampaikan langsung oleh Megawati,” terang Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Unsrat Dr Ferry Daud Liando, belum lama.

Dia menilai, alasan tersebut sangat objektif mengingat keberhasilan Olly membesarkan PDIP, utamanya di Sulut. “Pak Olly adalah ketua DPD PDIP yang berhasil menempatkan Sulut sebagai 4 daerah peraih suara terbesar untuk Jokowi setelah Bali, Jateng, dan NTT. Kemudian pengalamannya menjadi anggota DPR-RI dan kini gubernur tentu menjadi alasan logis,” tandasnya.

Sinyal Olly masuk jajaran menteri diyakini begitu kuat. Sebab menurut Liando, Megawati memang mengisyaratkan jika menteri di jajaran kabinet Jokowi harusnya pernah berkiprah sebagai anggota DPR-RI.

“Nah, jika Pak Olly kemudian jadi menteri, beliau tak sekedar sebagai kader PDIP tetapi juga akan menjadi representasi figur dari indonesia timur serta sebagai representasi umat Kristen di kabinet nanti,” ujar Liando.

Namun untuk memutuskan apakah jadi menteri atau tetap sebagai kepala daerah, Liando menyebut yang paling menentukan adalah Olly sendiri. “Beliau yang paling tahu mana lenggang yang paling aman ketika memberi diri dalam pengabadian politik. Sepanjang motif politiknya adalah untuk mengabdi bagi rakyat sebetulnya menjadi menteri atau tetap sebagai gubernur keduanya memiliki derajat yang sama,” katanya.

Namun, menurut Liando, jika ingin mengangkat derajat masyarakat Sulut, maka yang paling ideal jika jabatan menteri itu diterima. “Karena akan ada kebanggaan bagi masyarakat Sulut jika ada putra daerahnya berada dalam jajaran kabinet. Branding Sulut tentu akan lebih berwibawa karena ada perwakilan putra daerah di kabinet,” cetusnya.

MEGA ‘SULIT’ JAUH DARI OLLY

Superiornya PDIP di pentas perpolitikan nasional saat ini tak lepas dari tangan dingin Ketua Umum DPP, Megawati Soekarnoputri. Pun demikian halnya peran-peran penunjang dari figur-figur handal di lingkarannya. Salah satunya Olly Dondokambey, Bendahara Umum yang perannya yang belum dapat tergantikan di kepengurusan pusat partai berlambang Banteng Moncong Putih itu.

Terbukti sesuai hasil Kongres ke-V PDIP yang berlangsung di Sanur Bali, sejak Kamis (8/8). Megawati yang kembali terpilih untuk menakhodai PDIP periode 2019-2024, telah mengumumkan kepengurusan lengkap DPP sesaat setelah pembukaan Kongres. Olly pun kembali dipercaya menjabat posisi sebelumnya. Sosok Gubernur Sulut ini pun mencetak sejarah dengan menjadi satu-satunya figur yang menjabat tiga periode Bendahara Umum sejak 2010 lalu.

Olly yang dimintai keterangan bahwa untuk kepengurusan kali ini berjumlah 27 pengurus yang masuk struktur.  "Ini sudah sesuai kemampuan dan keahlian, serta paling penting loyalitas," katanya usai Kongres.(trb/arfin/sonny)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting