Menko Luhut Dorong Pengembangan Ekonomi Digital

AIS Forum Baru Eksis 2019, Sulut Catat Sejarah


Manado, MS

Sejarah baru kembali tercipta di Sulawesi Utara (Sulut).  Itu menyusul dipercayakannya bumi Nyiur Melambai sebagai tuan dan nyonya rumah Archipelagic and Island States (AIS) Forum tahun 2019. Mengingat, kegiatan bertaraf internasional tersebut baru eksis di tahun ini. Roda perekonomian Sulut pun lagi-lagi bergelora.

Istimewanya lagi, pertemuan yang diikuti oleh negara kepulauan dan negara pulau itu dibuka oleh Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Republik Indonesia (RI), Luhut Binsar Panjaitan. Forum yang mengangkat tema ‘ecotourism’ itu pun didorong untuk  dapat menumbuhkan peluang ekonomi lewat sektor ekowisata bahari.

Tak hanya itu, wadah yang mempertemukan 41 negara pulau dan 6 negara kepulauan dari kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika, dan Eropa tersebut juga diharapkan akan mampu menjadi pionir penggerak ekonomi berbasis lingkungan di era revolusi industri 4.0. Itu menilik fokus  AIS Forum yang memiliki empat area kolaborasi yakni blue economy, mitigasi perubahan iklim dan bencana, polusi laut akibat sampah plastik, dan good ocean and maritime governance.

"Saya berharap AIS Forum dapat dilaksanakan setiap tahun. Forum ini sangat cocok dengan rintisan usaha digital. Apalagi saat ini usaha digital menjadi frontliner penggerak ekonomi dunia masa depan,” ungkap Luhut yang didampingi Gubernur Sulut, Olly Dondokambey saat membuka Event (AIS) Startup and Business Summit 2019 di Kawasan Pohon Kasih Megamas Manado, Kamis (31/10) kemarin.

“AIS Forum menghasilkan peluang menjanjikan di era revolusi industri 4.0. Pertama, peluang menjanjikan ekonomi digital yang diprediksi akan terus meningkat. Kedua, masa depan untuk orang kreatif,” sambungnya.

Lanjut Luhut, pemerintah akan terus mengembangkan ekonomi digital dan ekonomi kreatif di tengah komunitas startup. Untuk itu ia mengajak perguruan tinggi di Sulut untuk berperan serta. “Universitas-universitas di Sulawesi Utara perlu menciptakan sumber daya manusia yang paham betul mengenai digital ini,” katanya lagi.

Ia juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga kebersihan laut sebagai warisan berharga bagi generasi penerus di masa depan. “Tadi pagi (Kemarin, red) sebelum kegiatan ini, saya dan Pak Gubernur ikut membersihkan sampah di laut. Diharamkan membuang sampah di laut. Apalagi membuang sampah plastik. Plastik ini bisa menjadi micro plastic. Bayangkan kalau plastiknya dimakan ikan, dan ikannya dimakan manusia. Mau jadi apa manusianya?,” sembur Luhut.

“Jadi kita harus menjaga ekosistem laut demi masa depan bangsa, khususnya anak cucu kita nanti,” pungkasnya.

Gubernur Olly mengapresiasi pemerintah pusat atas dipilihnya Sulut sebagai lokasi pelaksanaan AIS Forum tahun 2019. “Menjadi sukacita sekaligus kebanggaan tersendiri bagi kami, Pemerintah Provinsi dan masyarakat Sulawesi Utara, karena daerah tercinta kami ini dapat dipercayakan sebagai lokasi pelaksanaan AIS Forum tahun 2019. Semoga tahun depan Sulut bisa kembali jadi tuan rumah,” kata Olly.

Kehadiran 21 menteri dari 21 negara dan 2 utusan dari 2 negara disebut Olly kian akan membuat Sulut semakin dikenal di dunia. “Semoga kedatangan pertama kali ini akan berkelanjutan sehingga Sulut semakin terkenal di mancanegara,” beber Olly.

Pelaksanaan konferensi setingkat menteri itu juga mencatat sejarah di dunia. Pasalnya forum yang mengkampanyekan isu-isu strategis, seperti pengurangan sampah laut, perlindungan ekosistem pantai dan laut, perekonomian lokal di tujuan-tujuan wisata serta perlindungan anak-anak dalam perjalanan dan pariwisata itu baru mulai eksis di tahun ini.  “Sulawesi Utara catat sejarah. Forum ini mulai eksis di AIS 2019 ini. lni tentu membuat Sulut bangga sebagai tuan rumah,” imbuh Olly.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan Penandatanganan nota kesepahaman Pemprov Sulut dengan PT Grab Teknologi Indonesia tentang peningkatan pelayanan pariwisata dan infrastruktur transportasi serta penandatanganan MoU Chinese Investment (Dong Gin Technologies) dengan PT Kawasan Industri Mongondow.

Selain itu, Menko Luhut dan Gubernur Olly ikut meninjau stand pameran AIS Forum 2019 dan mengendarai grab wheel, kendaraan ramah lingkungan karena hanya menggunakan energi listrik. Selain itu, Menko Luhut dan Gubernur Olly ikut menandatangani ikrar ekowisata pada spanduk yang telah disiapkan panitia AIS Forum 2019.

Pembukaan iven global itu dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesekahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Edwin Silangen dan para pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut.(sonny dinar)

 


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting