CALO TEROR PENERIMAAN CPNS DI SULUT


Manado, MS

Aroma calo mulai terendus seiring proses penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) digulir pemerintah pusat. Di Sulawesi Utara (Sulut), ‘penyakit’ itu dirisaukan berbagai kalangan. Nada kritis meletup. Masyarakat diminta waspada, pemerintah pun diwarning.

 

Proses penerimaan CPNS berlangsung serentak di seluruh Indonesia, termasuk di daerah Sulut. Teranyar, kabar kehadiran para calo, penyakit kambuhan yang biasa hadir di momen seperti ini mulai terdengar.

 

“Sejumlah kawan di beberapa daerah di Sulut menginformasikan, mulai ada calo yang gentayangan. Seperti biasa, ada yang mengaku orang dekat kepala daerah, tim sukses kepala daerah hingga ASN (Aparatur Sipil Negara) di sejumlah instansi pemerintah,” ungkap aktivis Sulut, Nedine Sulu, Senin (17/9).

 

Semua pihak yang berkompeten, termasuk masyarakat yang hendak melamar CPNS diminta untuk mewaspadai praktek kotor ini. “Masyarakat Sulut tentu sudah banyak pengalaman. Biasanya, momen seperti ini selalu dimanfaatkan oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab. Mereka sebenarnya hanya mencari keuntungan pribadi di masa ini. Modusnya kebanyakan sama. Mereka cari calon korban, kemudian membuainya dengan mimpi, memastikan bahwa kita akan lulus sebagai PNS. Karena itu kita harus hati-hati,” terang Sulu.

 

Diakui, jika memahami aturan main dalam proses penerimaan CPNS yang ditetapkan pemerintah, kemungkinan besar tidak akan ada pihak lain yang bisa menjamin seseorang itu bisa lulus dan diterima sebagai PNS selain hasil tes itu sendiri.

 

“Kan penerimaan CPNS saat ini sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat. Bukan lagi pemerintah daerah. Jadi kalau ada yang memberikan jaminan mampu memasukkannya itu pasti tidak benar. Apalagi harus menyetor sejumlah uang,” tandas personil Presidium Suara Manguni Sulut ini.

 

“Kita jaga bersama agar proses perekrutan CPNS kali ini tidak akan dinodai. Apalagi ujian akan menggunakan sistem computer atau CAT. Jadi kalau tidak punya kompetensi dan kemampuan, pasti tidak akan lolos. Kecuali mungkin atlit berprestasi di Asian Games baru-baru. Mereka kemungkinan akan mendapat rekomendasi khusus seperti janji pemerintah pusat," ujarnya.

 

Walau demikian, aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ini meminta agar gubernur dan wakil gubernur bahkan para kepala daerah di Sulut merespon serius kabar soal calo CPNS ini. “Pak gubernur, Bapak dan Ibu bupati dan walikota kiranya memperhatikan masalah ini. Jangan sampai ada warga yang jadi korban. Apalagi biasanya nama-nama kepala daerah yang sering dibawa-bawa para calo. Telusuri, jika didapati benar, proses sesuai hukum yang berlaku. Apalagi jika calo itu ASN,” tegas Sulu.

 

 

 

WAKIL RAKYAT MINTA CALO DITINDAK

 

Terendusnya kehadiran calo jelang pemerimaan CPNS 2018, ikut dikritisi wakil rakyat Sulut. Warga pun diminta waspada.

 

Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut, Fanny Legoh mengingatkan, masyarakat jangan terpancing dengan ulah para oknum yang tidak bertanggungjawab.

 

“Saya kira penerimaan CPNS ini ada aturan dan mekanismenya yang sudah diatur pemerintah. Dia bersifat regional. Sistim penerimaannya dari pusat secara online dengan prosedur-prosedur yang harus diikuti. Maka dari itu saya harapkan masyarakat jangan terpancing dengan oknum-oknum yang menjanjikan bisa memasukan ke CPNS karena semuanya ada aturan,” pintanya.

 

“Penentuannya bukan dari BKD lagi tapi di pusat. Praktik calo ini memang merugikan masyarakat. Jangan sampai masyarakat karena ingin cari gampang kemudian terpancing. Kalau mentalnya baypass seperti itu susah juga,” sambungnya.

 

Legoh meminta, jika benar didapati ada calo dalam proses penerimaan CPNS, harus ditindak tegas.

 

“Dari pemerintah kan saya rasa sudah mengingat-ingatkan agar hati-hati terhadap orang-orang yang menawarkan seperti ini. Kalau memang terbukti ada yang melakukan (calo) tentu harus ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku. Ini kan namanya pidana. Tapi mudah-mudahan tidak ada. Ini menyengsarakan masyarakat karena kadangkala penipuan,” kunci Ketua Badan Kehormatan DPRD Sulut ini.

 

 

 

PENERIMAAN DIJAMIN TRANSPARAN

 

Pintu penerimaan CPNS siap dibuka. Pendaftaran tahun ini akan dibuka secara serentak, Rabu (19/9) besok. Di Sulut, ribuan pelamar bisa dipastikan akan berjubel untuk berjuang meraih peluang ini. Wakil Gubernur Wagub Sulut Steven Kandouw, mewarning para pelamar agar melamar sesuai prosedur yang sah.

 

Nada keras disampaikan Kandouw, untuk menghindari para pelamar terhindar dari praktek percaloan. "Jangan terpengaruh dengan bujuk rayu orang atau janji-janji orang tentang penerimaan CPNS," tandas Wagub melalui awak media, Senin (17/9).

 

Menurutnya, peluang ‘pelamar titipan’ sangat sulit tembus mengingat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RI membuka penerimaan CPNS secara serentak dan lewat sistem online.

 

"Sekarang penerimaannya transparan, akuntabel. Jangan ada lagi yang mau tertipu," ucap Kandouw.

 

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulut Dr Femmy Suluh juga menegaskan bahwa penerimaan CPNS tahun ini ada yang berbeda. Dimana, pemerintah pusat menerapkan sistem, tidak bisa bagi pelamar mendaftar lebih dari satu formasi daerah.

 

"Pelamar hanya boleh melamar satu formasi daerah karena proses pendaftaran serentak," ujarnya sembari menjelaskan batas umur maksimal bagi pelamar yakni 35 tahun, terhitung dari tanggal 1 Agustus.

 

Suluh yang belum lama ini usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Pengadaan CPNS di lingkungan Pemerintah Daerah Tahun 2018, di Jakarta, menerangkan bahwa pemerintah pusat menetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut memperoleh kuota penerimaan CPNS tahun 2018 sebesar 417.

 

“Kita mendapatkan kuota 417 CPNS. Dimana pembagiannya, tenaga guru SMA/SMK sebanyak 325, tenaga kesehatan sebanyak 54, sedangkan 38 umum seperti lulusan teknik sipil, arsitek dan teknik lingkungan," terangnya.

 

 

 

PERSOALAN YANG HARUS DIHINDARI PELAMAR

 

Pendaftaran CPNS 2018 pada 19 September besok nantinya akan bisa diakses melalui portal http://sscn.bkn.go.id. Kepala BKN Bima Haria Wibisana selaku Ketua Pelaksana Seleksi Nasional CPNS menyampaikan bahwa sistem pendaftaran dan seleksi CPNS 2018 dilakukan secara terpusat di portal sscn.bkn.go.id dan tidak ada pendaftaran melalui portal mandiri oleh instansi.

 

BKN telah mengeluarkan jadwal lengkap perihal pendaftaran CPNS 2018. Pendaftaran CPNS 2018 akan resmi dibuka pada tanggal 19 September 2018. Pelaksanaan untuk pendaftaran CPNS 2018 sendiri akan dilakukan selama dua minggu. Untuk proses verifikasi dari pengumpulan berkas pelamar akan dilaksanakan dari awal pendaftaran CPNS 2018 selama tiga minggu.

 

Berikutnya pada tanggal 16 Oktober 2018 akan diumumkan pelamar yang lolos berkas dan berhak mengikuti Seleksi Kemampuan Dasar (SKD). Pengumuman tersebut akan berlangsung selama satu minggu. Hingga kemudian pada tanggal 20 Oktober 2018 akan dilaksanakan Tes CAT SKD dan Seleksi Kemampuan Bersama (SKB). Usai Pelaksanaan tes tersebut, pada tanggal 30 November 2018 akan diumumkan hasil final dari CPNS 2018.

 

BKN selaku koordinator pelaksana seleksi nasional memaparkan beberapa kendala yang dihadapi pelamar CPNS tahun 2017 dan antisipasi agar permasalahan serupa tidak terjadi lagi. Sebab 3 permasalah ini seringkali menjadi penyebab pelamar tidak lulus seleksi tahap awal yakni seleksi administrasi.

 

Pertama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK)/Kartu Keluarga (KK) tidak ditemukan. Untuk mengantisipasi masalah ini, pelamar harus memastikan NIK dan KK yang akan digunakan pada saat pendaftaran online lewat https://sscn.bkn.go.id terdaftar dan update dalam database Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil di pusat.

 

Kedua, salah memasukkan data. Dari rekapitulasi pengaduan yang diterima Tim Helpdesk BKN, permasalahan ini disebabkan karena pelamar tidak mencermati dengan teliti fitur-fitur yang terdapat di portal Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN) dan tata cara pengisian kolom di dalamnya sehingga mengisi data yang tidak sesuai dengan apa yang diminta.

 

Selain itu, kebanyakan pelamar terburu-buru melakukan pendaftaran, sebelum memastikan kembali kebenaran data yang diinput, padahal kesalahan input data tidak bisa diperbaiki.

 

Ketiga, salah menginput dokumen pendaftaran. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak dialami pelamar. Pelamar cenderung tidak mencermati syarat/kualifikasi dan dokumen yang diminta menjadi awal terjadinya kesalahan input dokumen persyaratan. Untuk mengantisipasinya, pelamar diminta memahami kualifikasi, syarat dan alur/mekanisme pendaftaran.

 

Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai pendaftaran CPNS 2018, terutama berkas-berkas yang harus dipersiapkan oleh pendaftar. Terdapat perbedaan berkas untuk pelamar tamatan SMA sederajat dengan lulusan sarjana.

 

Untuk tenaga professional, persyaratan atau dokumen yang harus dipersiapkan adalah fotokopi KTP, fotokopi Ijazah dan Transkrip Nilai yang telah dilegalisir, surat keterangan akreditasi dari BAN PT, pas foto terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar - latar belakang merah. Sementara, untuk dokumen tambahan bagi lulusan D III dan SMA/sederajat antara lain, materai Rp 6.000, fotokopi KTP, fotokopi ijazah/STTB, fotokopi ijazah SD, fotokopi ijazah SLTP dan fotokopi ijazah SLTA. (arfin tompodung/sonny dinar/trb)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting