Sepakati Pemilu Aman, Damai dan Sejuk

Jelang Pemilu 2019, Stakeholder Beremuk


Laporan: Kharisma Kurama

Tembang pemilihan umum (pemilu) 2019 kian menggema. Sejumlah elemen masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) pun menyatu. Asa bersama untuk menghadirkan pesta demokrasi penuh harmoni  di Bumi Nyiur Melambai, jadi motivasi. Kata sepakat akhirnya menemui seluruh stakeholder. 

Ribuan massa yang terdiri dari Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan berbagai kalangan masyarakat Sulut itu, mengikuti deklarasi damai jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legilatif (Pileg) tahun 2019, Selasa (18/9), di Kawasan Megamas Manado.

Deklarasi bertajuk, ‘Terwujudnya Pemilu yang Aman, Damai dan Sejuk di Sulawesi Utara’ ini, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan doa berantai lintas agama, dibawakan masing-masing tokoh agama. Dalam kesempatan ini, Kapolda Sulut melalui Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus, AKBP Iwan Permadi menyosialisasikan tentang UU ITE.

 

“Kami mengimbau, pemilu damai tidak hanya terwujud di dunia nyata namun juga di dunia maya. Mari kita bijak dalam menggunakan media sosial,” imbau Permadi.

 

Dia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan postingan di media sosial terkait berita hoax, ujaran kebencian, isu SARA dan fitnah yang berpotensi dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. Begitu pula yang bisa menjatuhkan pihak tertentu. “Jangan ragu-ragu untuk melapor. Jika terbukti pasti akan kami tindaklanjuti,” pungkasnya.

 

Selanjutnya, demi menumbuhkan semangat kebersamaan dalam mewujudkan pemilu damai, perwakilan orator dari masing-masing ormas, menyampaikan orasinya di atas panggung. Teriakan yel-yel “Kami Indonesia, NKRI Harga Mati,” mengakhiri rangkaian seruan itu.

 

Pada acara inti, dibacakan pernyataan deklarasi damai oleh Chrisye Lengkong dan ditirukan seluruh peserta. Usai orasi, forkopimda beserta seluruh peserta membubuhkan tanda tangan di atas spanduk berwarna putih. Itu sebagai wujud dukungan pelaksanaan pemilu tahun 2019 yang aman, damai dan sejuk. Dirangkaikan juga pelepasan burung merpati dari Forkopimda, sebagai simbol perdamaian.

 

Kegiatan turut dimeriahkan dengan berbagai hiburan kesenian tradisional, seperti tari Kabasaran, Maengket, musik bambu dan beladiri. Jalannya deklarasi juga mendapat pengamanan dari personel Polda Sulut dan jajaran.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulut, Irjen Pol Bambang Waskito didampingi Wakapolda, Brigjen Pol Johni Asadoma bersama pejabat utama Polda Sulut, pimpinan Forkopimda Sulut lainnya, Komisi Pemiliihan Umum Sulut, Badan Pengawas Pemilihan Umum Sulut para tokoh agama dan tokoh masyarakat. (***)


Komentar

Populer Hari ini


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting