Melonguane, MS

Nasib oemar bakri (tenaga pengajar, red) di Kabupaten Kepulauan Talaud merana. Pasalnya, tunjangan tambahan penghasil (TTP) belum juga dicairkan. Hal itu pun membuat reaksi dari berbagai kalangan. Seperti yang diutarakan Tokoh Mudah Talaud Renalto Tumarah. Dia menyorot Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kepulauan Talaud yang lamban bekerja.

Dikatakan Tumarah, perintah Bupati Elly Engelbert Lasut dan Wakil Bupati Moktar Arunde Parapaga sangat jelas, bahwa TTP wajib dibayarkan, tapi kenapa sampai hari ini belum juga dicairkan. "Seharusnya Dikpora Talaud secepatnya mencairkan TTP tersebut. Kalau berkas-berkasnya sudah terpenuhi ya secepatnya dicairkan," ucap Tumarah  kemarin.

Ia menambahkan, sebagai daerah yang berada di wilayah perbatasan, TTP sangat perlu membantu guru-guru dalam hal kebutuhan mereka. "Apalagi dalam situasi saat ini terkait COVID-19, TTP sangat membantu guru-guru dalam hal kebutuhan membeli sembako. Saya berharap secepatnya dicairkan," tegas pria yang akrab dengan wartawan ini.

Sementara itu, salah satu guru yang enggan dikorankan mengatakan, untuk guru-guru penerima TTP di Miangas sampai hari ini belum juga dibayarkan. "Kami mengabdi di perbatasan sungguh-sungguh, tapi kok sampai hari belum juga dicairkan. Mohon kepada Dikpora secepatnya di proses,"keluhnya.

Terpisah, Bendahara Gaji Dikpora Kepulauan Talaud Rut Siamy saat dihubungi Koran Media Sulut mengatakan, terkait TTP saat ini masih sementara diproses. "Yang akan diproses bulan Januari, Februari 2020. Sementara ada juga yang bulan Desember 2019 diproses, karena berkas yang mereka masukan terlambat," katanya.

Ia menambahkan, untuk TTP bulan Maret belum ada pencairan mengingat ini perintah langsung Bupati saat apel perdana beberapa waktu. (jos tumimbang)