JS Inisiasi Relawan Pengubur Jenazah Pasien Covid-19


Fenomena penguburan jenazah pasien positif covid-19 di Minahasa Utara beberapa waktu lalu melecut simpati publik. Di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), meletup aksi sosial yang dimotori Bupati James Sumendap (JS). Top eksekutif Mitra itu menyerukan kesediaannya menjadi relawan penggali dan pengubur jenazah pasien positif covid-19. Publik merespon langkah sang pemimpin. Inisiasi bupati itu berhasil menyeret simpati mulai dari kalangan pejabat negara hingga masyarakat. Hingga saat ini ada 200-an warga yang telah menyatakan kesiapannya bergabung dalam kelompok relawan tersebut.

 

Diidentifikasi, selain bupati terdapat Kapolres Mitra, Kajari Minsel, para top eksekutif dan para pejabat eselon 2, 3 di Mitra, legislator, sejumlah hukum tua, unsur tokoh masyarakat, unsur pers dan kelompok masyarakat lainnya.

“Yang ingin mendaftar untuk tim Covid-19 sebagai petugas pemakaman orang yang meninggal dunia karena Covid-19 dan atau diduga Covid-19, tanpa melihat strata sosial, silahkan mendaftar,” ucap JS via messenger WhatsApp, akhir pekan lalu.

“Saya mendapatkan info ada pejabat eselon 2 yang bersedia. Saya pikir ini adalah pekerjaan mulia,” sambung JS, sebelum mendapatkan respon besar kalangan warga.

Menurutnya, terbentuknya tim relawan ini dikarenakan keterpanggilan warga sebagai bagian dari warga negara melihat pendemi Corona yang terus menghantui mental warga. “Satu hal dalam hidup ini yang kita takutkan adalah kematian. Satu hal yang kita tidak suka, kalau pada waktunya membahayakan kita. Tapi satu hal yang membuat kita terpanggil, ketika seseorang  membutuhkan kita. Inilah yang dimaksud melahirkan jiwa sosial kita ketika banyak orang sesunggunya tidak menyukainya,” ucap JS lirih.

JS mengatakan, warga Mitra memiliki pemikiran yang terbuka serta solidaritas yang kuat, khususnya di masa-masa sulit seperti saat ini. “Warga kami tidak pernah melakukan penolakan terhadap jasad yang akan dikuburkan di wilayah mereka, khususnya yang berkaitan dengan Covid-19. Karena mereka tahu bagaimana menunjukkan sikap solidaritas kepada keluarga yang berduka,” katanya.

Dia pun memberikan apresiasi kepada warga yang telah ikut menyatakan diri bersedia menjadi bagian dari tim relawan ini. “Terima kasih semua yang bersedia menjadi tim pengubur Covid-19,” ucap JS.

“A posse ad esse non valet consequentia (penalaran tak berlaku dari sebuah kemungkinan menjadi sebuah kenyataan/keberadaan. Yang artinya seseorang tak dapat memastikan keberadaan suatu hal berdasarkan kemungkinannya),” pungkas JS. (recky korompis)

 


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting