Komitmen Olly Dndokambey dalam dunia pelayanan gereja nampak tersaji. Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) ini dipercayakan sebagai Ketua Forum Komunikasi (FK) Pria Kaum Bapak (PKB) Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) periode 2018-2023. Sang nahkoda Bumi Nyiur Melambai itu, akui peran warga gereja dalam keberhasilan pemerintah.

Dirinya menyadari setiap program pemerintah yang telah dan sedang dilaksanakan untuk Sulut tidak lepas dari peran anak-anak Tuhan. “Saya sadar bahwa setiap kesuksesan pemerintah dalam melaksanakan berbagai program, semuanya tidak lepas dari doa anak-anak Tuhan. Begitu pula dengan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Sabang sampai Merauke juga tidak lepas dari peran serta doa setiap warga gereja,” ungkapnya dalam pelantikannya sebagai Ketua FK-PKB PGI periode 2018-2023 dilantik Ketua PGI Pusat, Pdt DR Henriette Hutabarat-Lebang, (Sabtu 29/9),  pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) GMIM Bersinode ke-84, di Kolongan Minahasa Utara (Minut).

Di hadapan para pendeta dan ribuan Pelayan Khusus (Pelsus) dan tamu undangan lainnya, Olly berterima kasih karena telah dipercayakan sebagai Ketua FK-PKB PGI. Sambil itu ia mengajak warga gereja untuk berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. “Saya berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Untuk itu sebagai warga gereja kita wajib mengerti peran kita di tengah-tengah masyarakat, pemerintahan juga tokoh agama dan masyarakat,” ucapnya dalam kegiatan yang turut dihadiri Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly sebagai tamu khusus, memenuhi undangan Sinode GMIM mewakili Presiden RI Joko Widodo.

Tidak hanya sampai di situ, gubernur pun sempat menjelaskan terkait peran penting sosok Kaum Bapa dalam keluarga. “Bapak-bapak harus memberikan yang terbaik. PKB itu fungsinya sebagai imam dalam keluarga. Makanya saya beri nama B3 yakni berdoa, belajar dan bermain agar anak-anak juga lebih memiliki waktu bersama orang tua tidak banyak waktu dengan gadget,” tandasnya.

Setelah dilantik ia langsung menunjukkan empati dan simpatinya bagi korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan sekitarnya. ”Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak gereja yang ada di sana terkait kebutuhan masyarakat dan korban bencana di sana. Supaya besok tim dari FK-PKB PGI bisa segera bertolak ke sana untuk membawa bantuan yang diperlukan,” ucap gubernur.

Ketika itu Menkumham Yasona  mengatakan, GMIM sejak berdiri telah memberi sumbangsih bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Banyak putra -putri terbaik bangsa berasal dari GMIM.

Diharapkannya agar GMIM harus meningkatkan iman, menebar kasih, pelayanan dan meningkatkan ilmu pengetahuan untuk menghadapi tantangan global.

Ia mengakui akan eksistensi GMIM di daerah Sulut. Tak hanya dalam mendidik iman tapi juga dalam menopang kegiatan pemerintah dalam memajukan Sulut ke arah lebih baik. "Saya percaya GMIM melaksanakan tugas melayani masyarakat dan saling bergandengan tangan dengan pemerintah, membangun masyarakat tinggi iman, ilmu dan pengabdian," ujar Menkumham Yasonna.

Pada kesempatan tersebut, Menkumham Yasonna bersama-sama dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, menyerahkan santunan pertanggungan kematian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi penyelenggara  keagamaan lintas agama.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Sinode GMIM DR Hein Arina dalam sambutannya menekankan, GMIM dipanggil Tuhan untuk menjadi garam dan terang bukan hanya di Minahasa tapi seluruh dunia. “GMIM itu dipanggil Tuhan bukan hanya untuk melayani di tanah Minahasa tapi di seluruh dunia untuk jadi garam dan terang bagi dunia,” tegas.

Turut hadir dalam acara pelantikan FK-PKB-PGI dan momentum HUT GMIM Bersinode ke-84 tersebut, Ketua TP-PKK Sulut Ir Maya Rita Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Gubernur Steven Kandouw, para pendeta Sinode-Wilayah, Bupati dan Wakil Bupati Minahasa dan Mitra, Pelsus serta para tamu undangan lainnya. (***)