Banyak Perusahan di Sulut “Pelit” Informasi


 

Manado, MS

 

Ketidakterbukaan informasi, jadi kendala tidak akuratnya outlook perekonomian di  Sulawesi Utara (Sulut). Sejumlah perusahan swasta dan instansi, terkesan tertutup bahkan pelit memberikan informasi yang dibutuhkan publik. Akibatnya, assessment ekonomi yang akan diambil terancam kurang efektif.

 

Menurut Direktur Bank Indonesia (BI) Manado, Soekowardojo, data dari perusahan swasta dan instansi sangat penting untuk menjadi acuan pemerintah mengambil kebijakan perekonomian. “Kami kan tiap tahun mengadakan survei responden. Nah, data yang diberikan responden (perusahan, red) tersebut akan dipakai untuk evaluasi program dan pengambilan kebijakan. Banyak yang sudah terbuka soal data, tapi masih banyak yang enggan menyampaikan secara jujur ‘dapur’ mereka,” kata Soekowardojo pada acara temu responden survei dan liaison yang digagas BI Manado, Selasa (23/10) kemarin.

 

Meski demikian, pihaknya mengakui hal ini merupakan hak setiap stakeholder. BI berharap perusahan kecil sampai berskala besar bisa lebih transparan terkait data dan informasi. “Ini juga tantangan buat kami dan kami akan tetap berusaha menjalin komunikasi dan silahturahmi agar mereka mau memberikan informasi kepada kita,” katanya.

 

Tercatat, setidaknya BI Manado melakukan puluhan survei yang rutin sepanjang tahun. Melibatkan ratusan responden survei tersebut di antaranya survei konsumen, survei kegiatan dunia usaha, survei harga properti residensial dan pemantauan harga mingguan.

 

Soekowardojo mengatakan, peran responden dinilai sangat penting terkait perkembangan ekonomi secara general. Pasalnya sikap objektivitas para responden di lapangan merupakan bahan utama dalam rumusan regulasi. "Kualitas dan objektivitas data (para responden, red) akan sangat membantu dalam menghasilkan rumusan kebijakan yang tepat waktu dan sasaran," pungkasnya.(emon)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting