Gerbang birokrasi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terbuka lebar. Itu menyusul aturan yang memperbolehkan peserta dari luar daerah untuk ikut dalam lelang terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau esellon II. Kebijakan ini kans membuat persaingan menjadi semakin ketat, sekaligus membuka peluang bagi birokrat ‘asing’ untuk berkompetisi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong, Tahlis Gallang, mengatakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari luar diperbolehkan ikut lelang jabatan tersebut asalkan memenuhi persyaratan. “Kan terbuka, yang penting memenuhi persyaratan boleh ikut,” katanya.

Tahlis menjelaskan, lelang jabatan memang wajib dilakukan secara terbuka. Tujuan dari lelang untuk menjamin pejabat mendapatkan posisi sesuai dengan kompetensinya, sekaligus memberikan jaminan kepada pimpinan pejabat bahwa di posisi tersebut memiliki kompetensi yang sesuai. Namun, promosi terbuka itu melalui sejumlah proses panjang. Mulai dari persyaratan administratif, seperti pangkat dan golongan, track record, membuat makalah, presentasi, wawancara, sampai dengan assessment.

“Semua PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk bisa mengisi jabatan struktural di pemerintahan. Bahkan, di dalam Undang-Undang diatur proporsi pengisian jabatan terbuka ini 45 persen dari dalam pemerintahan dan 55 persen boleh dari luar pemerintahan,” terang Tahlis.

Meski lelang jabatan ini digelar terbuka agar bisa diikuti peserta dari luar daerah, tapi menurut Sekretaris BKPP Bolmong Aldi Pudul, hingga saat ini baru dua pelamar yang memasukkan berkas.

“Jika sampai batas pendaftaran tepatnya tanggal 8 Januari 2019 masih minim pendaftar, maka akan diperpanjang lagi selama tujuh hari,” ungkapnya.

Dikatakan Aldi, saat ini diperkirakan jumlah ASN Bolmong yang layak mengikuti lelang terbuka mencapai 80-an ASN. “Jika dilihat, saat ini yang berstatus Plt saja ada 20-an ASN belum yang menduduki jabatan eselon III. Itu sekitar 15 orang ditambah ASN yang menjabat sebagai Sekretaris Dinas. Sehingga, perkiraan keseluruhannya berjumlah 80-an ASN,” ungkap Aldi. (endar yahya)