JWS - AD Kans Bersaing Ketat

Berebut Suara Signifikan di Minahasa


Tondano, MS

Persaingan sengit memperebutkan tiket menuju Senayan kans tersaji di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Utara (Sulut). Teranyar, pertarungan meraup suara siginifkan di daerah Minahasa jadi pusat perhatian. Dua figur populis yang diusung Banteng Moncong Putih, Jantje Wowiling Sajow (JWS) dan Adriana Dondokambey (AD), diprediksi bakal terlibat persaingan ekstra ketat.

Elektabilitas JWS di Tanah Malesung dinilai masih tinggi. Kekuatan basis massa yang dimiliki mantan Bupati Minahasa itu bakal jadi mesin pendorong untuk meraup hasil suara yang signifikan. Di sisi lain, popularitas AD pun tak kalah besar. Karir sebagai politisi di Sulut, jabatan strategis di lembaga gereja yang sementara diemban serta sederet faktor menguntungkan lainnya jadi modal bagi AD untuk bersaing merebut simpati rakyat Minahasa.

Disamping basis massa yang kuat, strategi yang dimainkan masing-masing kandidat disebut akan jadi penentu hasil suara yang diraup. "Masing-masing figur memiliki peluang dan potensi untuk mendapatkan suara yang signifikan, karena keduanya datang dari parpol yang memiliki dukungan yang signifikan dan memiliki basis suara serta menguasai segmen komunitasnya masing-masing," tanggap akademisi sekaligus pengamat politik, Goinpeace Tumbel, Minggu (13/1) kemarin.

"Soal siapa yang meraih suara terbanyak nanti, itu sangat tergantung pada upaya dan strategi yang dilakukan masing-masing figur," ujarnya.

Tumbel berpendapat, strategi membangun komunikasi politik, menjala, mengumpul, mengoleksi dan mempertahankan basis massa yang sudah dimiliki semuanya tergantung pada strategi manajemen politik masing-masing figur. "Sebab itu caleg tidak harus mengelola sendiri tapi harus memiliki tim khusus untuk pekerjaan-pekerjaan politik secara teknis," tandasnya.

Pengamat politik Taufik Tumbelaka, menyebut persaingan di internal PDIP dalam memperoleh suara dalam pileg untuk DPR RI memang sangat mungkin terjadi, khususnya antara AD dan JWS. "Masing-masing mempunyai kelebihan, Adriana yang merupakan caleg andalan otomatis mendapat hak istimewa, sedangkan JWS sebagai mantan Bupati tentu punya basis massa yang kuat," ujarnya.

Hanya saja, Tumbelaka menilai, bisa saja ada strategi lain yang akan dimainkan PDIP untuk memenuhi target kursi di DPR-RI dari Dapil Sulut. Apalagi persaingan eksternal dengan figur-figur dari parpol lain cukup ketat.

"Tampaknya untuk daerah Minahasa sengaja dijadikan wilayahnya JWS, karena PDIP memiliki strategi dalam mendulang suara dari dapil Sulut dengan target 3 kursi. Dengan kata lain akan dibuat strategi berbagi wilayah politik guna mengantisipasi lawan dari parpol lain," tandas Bang Taufik, sapaan akrabnya.

Selain JWS dan AD, sederet figur PDIP lainnya disebut punya peluang meraup suara di Minahasa. Diantaranya ada Vanda Sarundajang (Vasung).

Tumbelaka menilai, popularitas mantan Gubernur Sinyo Harry Sarundajang (SHS) serta pengaruh Ivan Sarundang yang pernah menjabat wakil bupati Minahasa, akan jadi faktor yang menguntungkan. "Vasung masih berpeluang untuk memperoleh suara di Minahasa. Hal ini dikarenakan faktor pengaruh nama keluarga Sarundajang. Tapi intinya harus kerja keras karena persaingan sangat ketat.

Kabupaten Minahasa sendiri diketahui menjadi salah satu daerah lumbung suara di Dapil Sulut. Potensi jumlah suara yang dimiliki sangat signifikan, yakni mencapai 258.283 pemilih sebagaimana Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dirilis lembaga penyelenggara Pemilu. (jackson kewas)


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting