Tanggap Darurat Karangetang Diperpanjang, Olly Siap Turun


Kekhawatiran masih membekap penghuni di sekitar Karangetang. Belum surutnya aktivitas gunung berapi itu jadi penyebab. Kondisi ini ikut menambah jangka waktu status tanggap darurat yang ditetapkan sebelumnya. Melihat situasi kritis tersebut, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) pun berjanji akan turun meninjau lokasi.   

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), memperpanjang status tanggap darurat Gunung Karangetang selama 7 hari. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Bob Wuaten ST mengatakan, saat ini kondisi Gunung Karangetang masih aktif. "Penetapan status tanggap darurat waktu lalu, sejak tanggal 6-12 Februari 2019. Jadi hari ini (kemarin, red) habis. Makanya kami melakukan rapat evaluasi apakah ini dilanjutkan atau dihentikan. Tapi karena masih banyak hal yang masih perlu diurus dan perlu waktu cepat maka Ibu Bupati memperpanjang status Tanggap Darurat selama 7 hari ke depan," ujar Wuaten setelah melakukan rapat bersama Bupati Evangelian Sasingen SE, Ketua Tim PKK Kabupaten Sitaro Ny Diane Palandung-Kamu SE, Basarnas, TNI dan Polri dan Dinas Kesehatan, Selasa (12/2).

Lanjut dia, dampak abu vulkanik saat ini ke arah barat daya. Peralatan seperti masker sudah disediakan pemerintah.  "Karena angin dari arah utara timur laut. Namun, pemerintah daerah (Pemda) sudah menyediakan masker di setiap kantor kecamatan," katanya.

"Kalau ada aktivitas abu, masker langsung dibagikan. Untuk itu, kami mengimbau kepada warga, kalau memang berabu agar tidak beraktivitas di luar rumah. Tapi kalau terpaksa keluar harus pakai masker," imbaunya.

Ia menambahkan, ada empat wilayah kecamatan yang berstatus tanggap darurat. Di antaranya, Kecamatan Siau Barat Utara, Siau Barat, Siau Tengah dan Siau Timur. “Kami masih terus mempertimbangkan. Bisa jadi status tanggap darurat satu daerah. Artinya, satu Pulau Siau. Karena saat ini penaganan tidak hanya di empat wilayah itu," jelas Wuaten.

Terkait jumlah pengungsi, tutur Wuaten, masih tersebar di sejumlah titik. Di antaranya yang dievakuasi di Gereja Niambangeng dan sekarang sudah berada di Shelter Perum Paseng adalah 34 KK dan 132 jiwa. “Kemudian di pengungsian GMIST Batubulan jumlah 11 KK dan 42 jiwa, ada 19 KK dan 42 jiwa yang tersebar di rumah keluarga di Ondong dan Ulu, sedangkan 453 jiwa masih terisolasi di Kampung Batubulan," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Evangelian Sasingen SE mengatakan, memang melihat situasi dan kondisi di lapangan status Tanggap Darurat perlu untuk diperpanjang. "Kita semua tahu bahwa erupsi Gunung Karangetang masih belum berakhir, karena sampai saat ini lava panas masih turun walaupun dengan volume yang kecil. Untuk itu Status Tanggap Darurat harus ditambah hingga tujuh hari ke depannya," ujar Bupati.

Bupati juga mengharapkan Tim Tanggap Darurat dapat membuat jalan alternatif agar warga Kampung Batubulan yang terisolir bisa beraktivitas keluar dari Batubulan. "Saya mengharapkan Tim Tanggap Darurat bisa membuat jalan alternatif meskipun hanya untuk kendaraan roda dua, agar supaya masyarakat Kampung Batubulan bisa keluar untuk melakukan aktivitasnya di luar Batubulan," terangnya.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang Fredianto Anthon Richard Korompis mengatakan, pukul 06.00-12.00 Wita, Gunung Karangetang hingga kini masih berstatus siaga.

"Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," katanya seperti dikutip dari rilis tertulis, Selasa siang.

"Kawah dua mengeluarkan asap putih sedang hingga tebal tinggi lebih kurang 50-100 meter. Sedangkan, kawah utama mengeluarkan asap putih kebiruan menyebar ke tubuh gunung bagian selatan. Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III atau siaga," ujarnya.

Sementara, pada acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) 3 tahun kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK), dirinya berjanji akan melakukan kunjungan ke wilayah yang terkena dampak erupsi Karangetang. Sekaligus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) akan memberikan bantuan bagi korban bencana ini. Gubernur Olly menyatakan segera akan menemui masyarakat di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). "Bupati sudah menyurat kepada kita tentang tanggap darurat. Kita (Pemprov, red) sudah merespon. Saya akan cari waktu untuk datang melihat secara langsung dan memberi bantuan bagi 343 masyarakat yang terdampak langsung terhadap erupsi gunung Karangetang," kata Gubernur Olly, Selasa kemarin.

Bentuk kepedulian itu bahkan ditunjukkan di sela-sela acara syukuran 3 tahun kepemimpinannya bersama Steven Kandouw, yang digelar secara sederhana di halaman kantor Gubernur. "Pada momen acara syukuran 3 tahun kepemimpinan, baru membagikan peralatan serta bantuan dana khusus bagi masyarakat yang terdampak langsung," tutur Olly.

Diketahui berita sebelumnya, sebagian wilayah di Siau terdampak hebat akibat terjangan debu vulkanik. Guguran lava juga menutup akses transportasi darat. Ratusan warga masih terisolir. Ancaman penyakit meneror.

Dampak terparah salah satunya di Desa Batubulan, Kecamatan Siau Barat Utara. Akses transportasi darat yang tertutup guguran lava membuat warga terisolir sepekan belakangan. Tak hanya jalur darat yang tersumbat, proses evakuasi dari jalur laut pun sulit dilakukan akibat gelombang tinggi yang terus terjadi. (haman/sonny dinar)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting