KNPI Ratim Desak Aparat Usut Tuntas

Dugaan Aniaya THL Disparbud Mulai Terungkap


Ratahan, MS

Kinerja aparat kepolisian kini tengah diuji. Belum dibekuknya sejumlah oknum yang diduga melakukan penganiayaan terhadap salah satu Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Minahasa Tenggara (Mitra), jadi penyebab. Tak pelak, belum tuntasnya kasus tersebut, menuai tanggapan kalangan masyarakat.

 

Desakan mengusut tuntas kali ini datan dari kalangan generasi muda yang berhimpun dalam wadah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Ratahan Timur (Ratim). “TKP (Tempat Kejadian Perkara, red) ada diwilayah Kecamatan Ratim sekaligus menjadi objek pariwisata yang saat ini tengah dikembangkan pemerintah kabupaten (pemkab). Jangan sampai kejadian ini justru menjadi citra buruk pariwisata Mitra, terlebih soal keamanan,” Ketua KNPI Ratim Marvel Pandaleke, kemarin.

 

“Bagaimana akan mengundang wisatawan kalau situasinya kurang aman. Nah ini kan akan memberikan efek terhadap pengembangan pariwisata daerah secara keseluruhan,” sambung pria lajang ini.

 

Bahkan menurutnya, gangguan keamanan dikawasan kantor Disparbud yang terletak tepat di Puncak Gunung Potong sekaligus menjadi rest area, bukan baru kali ini terjadi. Pengancaman dengan menggunakan parang kepada sejumlah anak muda yang kebetulan mampir juga pernah terjadi beberapa bulan sebelumnya.

 

“Ini tentu sangat mengkhawatirkan jika tak ada penanganan khusus untuk efek jeranya. Dan saya mewakili generasi muda di KNPI Ratim mendesak aparat dalam hal ini Polsek Urban Ratahan untuk lebih professional, sekaligus mendukung aparat dalam penanganan penuntasan kasus tersebut,” tegasnya.

 

Pandaleke juga mendesak pemerintah kabupaten dan pihak kepolisian sekiranya bisa berkoordinasi untuk memperketat pengamanan diwilayah tersebut.  “Jika diperlukan, bangun pos penjagaan kepolisian. Pertimbangannya, wilayah tersebut adalah pintu utama masuk daerah Mitra dan akan menjadi pengembangan kawasan wisata,” urai Marvel.

 

Sementara, Kapolres Mitra Minsel AKB FX Winardi Prabowo melalui Kapolsek Urban Ratahan Kompol Sammy Pandelaki ketika dikonfirmasi, memastikan penanganannya masih dalam pemeriksaan saksi hingga terduga pelaku aniaya. “Ada yang sudah kita berita acarakan. Tersangkanya baru satu orang dengan inisial BM yang merupakan warga Minahasa,” ungkapnya.

 

“Dari keterangan korban, pelaku berjumlah lebih dari sepuluh orang. Dan perkembangan kasusnya akan kami sampaikan selanjutnya,” sambung Kapolsek. (recky korompis)

 

 


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting