Aksi Teror dan Hoax Ancam Pemilu di Sulut

Serukan Perlawanan, Kapolda Ajak Seluruh Stakeholder Bersinergi


Manado, MS

 

Stabilitas penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2019, termasuk di Sulawesi Utara (Sulut), terancam. Pesta demokrasi sebagai wadah kedaulatan rakyat mulai diusik. Rentetan potensi kerawanan menganga. Aksi teror, hoax dan black campaign (kampanye hitam) menggurita.

 

Ancaman ini disadari Kepolisian Daerah (Polda) Sulut. Institusi yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat besutan Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto, serukan perlawanan. Seluruh stakeholder dan masyarakat diajak bersinergi perangi bahaya hoax dan sederet potensi kerawanan lainnya.

 

Hal itu disuarakan Kapolda Sigid saat memaparkan materi tentang potensi kerawanan pemilu pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) bertajuk pemantapan penyelenggaraan pemilu serentak di Sulut, Senin (25/2). "Semua stakeholder wajib bersinergi, pelaksanaan pemilu pada semua tahapan harus aman,” tegas jenderal polisi bintang dua itu.

 

Penyebaran hoax dinilai jadi salah satu ancaman besar yang bisa memicu perpecahan antar sesama masyarakat. “Ini yang harus kita waspadai bersama, yang bisa merusak persatuan dan kesatuan di Sulut. Tujuan semburan kebohongan untuk menciptakan keresahan yang membuat masyarakat bingung,” ucapnya.

 

Selain itu, potensi ancaman yang akan muncul dalam penyelenggaraan pemilu 2019 adalah aksi teror. “Mudah-mudahan ini tidak terjadi, dan aparat keamanan khususnya polisi bisa mengatasinya,” kata Kapolda.

 

Hal lain yang menjadi atensi adalah black campaign (kampanye hitam), aparat penyelenggaraan pemilu yang tidak profesional, politik uang atau serangan fajar serta keterlambatan logistik pemilu. “Intinya kita semua harus mempersiapkan diri, semuanya bisa bersinergi, dan kalau kita TNI Polri sudah membuat komitmen, kita harus netral. Tujuan kita cuma satu, memastikan pemilu aman dan kondusif serta berjalan sesuai aturan penyelenggaraan," tandas Kapolda.

 

Kegiatan yang dihelat Pemprov Sulut melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) ini tampak turut dihadiri Gubernur Olly Dondokambey bersama Wagub Steven Kandouw dan jajaran, unsur Forkopimda baik di Sulut maupun di Kabupaten dan Kota, jajaran Kapolres dan Kapolresta, seluruh perangkat daerah, para Kapolsek, para Danramil serta KPU dan Bawaslu se-Sulut. (kharisma)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting