Dugaan pencemaran lingkungan oleh PT Meares Soputan Mining (MSM) tercium hingga ke rumah rakyat Sulawesi Utara (Sulut). Legislator langsung bereaksi tegas. Pemerintah didesak lakukan inspeksi mendadak (sidak).

Dewan Provinsi (Deprov) Sulut meminta instansi yang berwenang menyeriusi masalah ini. Apalagi masalah itu telah ramai dibicarakan di media. Bahkan telah ada foto-foto yang beredar terkait hal tersebut.

"Jangan biarkan PT MSM untung besar sementara penduduk terkena dampak lingkungan," tegas Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, James Karinda, saat rapat dengar pendapat dengan mitra kerja yang turut pula dihadiri Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulut, Selasa (26/2), di ruang rapat Komisi IV.

Maka dari itu, dirinya meminta dinas terkait segera melakukan pengecekan. Perlu ada tindakan turun lapangan di lokasi milik  PT MSM yang dikabarkan tersebut. "Soal pembuangan limbah air panas, kita akan berikan kesempatan kepada dinas lingkungan hidup untuk melakukan turun lapangan," ujarnya.

Kepala DLH Provinsi Sulut, Marly Gumalag langsung merespon. Pekan depan pihaknya akan melakukan kunjungan lapangan. Dalam rangka menindaklanjuti laporan miring tersebut. "Kita akan kunjungan Selasa tanggal 5 minggu  depan," ungkapnya.

DLH mengaku akan meminta untuk boleh masuk ke dalam lingkungan aktivitas perusahaan tambang itu. Ini untuk megecek kondisi sebenarnya yang ada di lapangan.

"Kita akan lakukan monitoring di lokasi yang ada. Pengolahan air limbah memang ada aturannya sesuai undang-undang," tutupnya. (arfin tompodung)