
Foto: Yurifke Lumanaw
Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Menggunakan Media Gambar Berseri
Oleh
Yurifke Lumanaw
Mahasiswa Universitas Trinita
Program Studi : Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
Guru selaku pendidik sangat berpengaruh dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu kegiatan pembelajaran, karena selain sebagai pendidik guru juga merupakan fasilitator. Fasilitator berkewajiban untuk menciptakan pembelajaran yang nyaman bagi semua siswa sehingga mereka bisa belajar dengan gembira, menyenangkan, antusias, tenang dan berpikiran terbuka. Agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, guru yang merupakan fasilitator harus menguasai kemampuan untuk memilih cara serta media yang akan digunakan untuk belajar.
Menulis merupakan kemampuan literasi yang penting kerena dapat mempengaruhi kemampuan literasi lainnya seperti membaca, dan berbicara.Dunia Pendidikan di Indonesia pada masa ini, sangat memperhatikan peningkatan kemampuan literasi. Bahkan hal ini menjadi tujuan dari salah satu Program Menteri Pendidikan yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) khususnya pada program KM (Kampus Mengajar).
Menulis Cerita Pendek termasuk kedalam
pembelajaran menulis di sekolah dasar.
Cerita pendek merupakan suatu cerita yang pendek dengan jumlah kata
tidak lebih dari sepuluh ribu, dan bepusat pada satu karakter dalam suatu
keadaan serta memberikan kesan yang menonjol. Alasan mengapa siswa sekolah
dasar mengalami kesulitan dalam menulis sebuah cerita pendek, antara lain yaitu
pasifnya siswa saat belajar serta siswa hanya melafalkan konsep saat belajar
tanpa mengerti maksud dari apa yang dipelajari.
kesimpulan dari gambar berseri yaitu susunan dari beberapa gambar dua dimensi yang memaparkan peristiwa dalam setiap penggalan gambarnya. Media gambar berseri bisa dipakai dalam mempermudah guru untuk menerangkan materi salah satunya yaitu materi
menulis cerita pendek untuk siswa SD. Tujuan digunakannya gambar berseri adalah demi meningkatkan hasil belajar karena bisa merangsang serta memotivasi siswa. Selain itu akan lebih mudah juga bagi siswa untuk memahami materi pembelajaran khususnya materi menulis cerita pendek.
Kegiatan guru bersama siswa di siklus I mendapatkan hasil cukup. Dibuktikan dengan hasil persentase kegiatan guru sebesar 72,5% (cukup) serta hasil persentase kegiatan siswa sebesar 70% (cukup). Data ini akan dijadikan pedoman dalam merancang kembali kegiatan pembelajaran di siklus selanjutnya. peningkatan di siklus II ini Dibuktikan dengan hasil persentase pengamatan kegiatan guru memperoleh 92,5% (sangat baik) dari yang sebelumya pada siklus I memperoleh 72,5% serta persentase kegiatan siswa memperoleh 80% (baik) dari yang sebelumnya pada siklus I sebesar 70%.
Sesuai dengan hasil akhir dari penelitian
tindakan kelas yang sudah dilaksanakan, maka terbukti bahwa dengan menggunakan
gambar seri terjadi peningkatan pada kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas
IV SD Negeri 1 Tanawangko. Langkah yang dilakukan untuk meningkatan
pembelajaran menulis cerpen dengan bantuan gambar seri ialah: pertama siswa
belajar tentang cerita pendek dan unsurnya, kedua siswa belajar tentang materi
tata bahasa, ketiga siswa belajar cara menulis cerita pendek dengan menggunakan
gambar berseri dan yang terakhir siswa menulis cerpen dengan bantuan gambar
berseri.
Ini membuktikan bahwa hasl belajar
siiswa mengalami peningkatan sehingga bisa mendapatkan nilai ≥70 untuk skor
minimal siswa dan nilai rata-rata kelas. Selain itu, 84% siswa juga bisa
mencapai nilai tuntas.
Yurifke Lumanaw dengan NIM 19330208004 merupakan Seorang Mahasiswa Angkatan 2019 dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas IPTEK dan Keguruan Universitas Trinita. Yurifke Lumanaw telah menghasilkan dan menyelesaikan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah/Skripsi dengan Judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Menggunakan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanawangko”. Yurifke Lumanaw juga merupakan Mahasiswa Lulusan Program Kampus Mengajar Angkatan 5 yang menjadi Program Pemerintah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi.
Komentar