Tomohon,MS

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KPPKB) Kota Tomohon, Mareyke Manengkey, menyatakan keyakinannya bahwa program prioritas Pemerintah Kota Tomohon, yaitu pencapaian Tomohon Zero Stunting pada tahun 2025, akan terwujud. Keyakinan ini didasarkan pada sejumlah pencapaian dan perhatian yang diberikan oleh pemerintah.

Diungkapkan oleh Manengkey, pada tahun 2023, Kota Tomohon meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Penghargaan ini diberikan kepada daerah yang menunjukkan perhatian besar dalam pembangunan keluarga. "Kota Tomohon adalah satu-satunya daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang mendapatkan penghargaan ini," ujar Manengkey saat dikonfirmasi mediasulut, Senin kemarin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa di tahun 2024, Tomohon berhasil meraih penilaian terbaik sebagai juara pertama dalam percepatan penurunan stunting serta penilaian kinerja 8 Aksi Konvergensi, yang mencakup percepatan penurunan stunting. Menurut data, pada tahun 2023, terdapat 23 kasus stunting di Kota Tomohon, dan angka tersebut menurun menjadi 18 kasus pada tahun 2024. Data ini diambil hingga awal tahun 2025, dan tentunya menjadi dasar optimisme untuk mencapai target Zero Stunting pada tahun 2025.
Mareyke Manengkey juga menambahkan bahwa pada bulan Maret 2025, pihaknya akan menunggu hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) dari Departemen Kesehatan.
"Kami akan mengukurnya kembali pada bulan Agustus 2025. Ketika kasus stunting sudah mencapai nol (0) atau sudah tidak ada kasus, baru kita bisa menyebutnya sebagai zero stunting," tutup Manengkey.
Dengan pencapaian yang diraih serta berbagai program yang dijalankan, Pemerintah Kota Tomohon terus berkomitmen untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pengendalian stunting di Indonesia. (RommyKaunang/*)