Tomohon, MS

Tensi politik di Kota Tomohon, kian meninggi. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, jadi pemantik. Gerak serius partai politik (parpol) menyiapkan ‘jagoan’ di ajang pesta demokrasi, mulai terendus.

Misalnya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sinyal kuat mengusung calon di Pemilihan Walikota (Pilwako) kian mantap. Itu karena perolehan suara partai besutan Megawati Soekarnoputri di pemilihan umum (pemilu) lalu,  terbilang signifikan. PDIP mengutus empat penggawanya di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon. Hasil perolehan 4 kursi ini ‘mendeklarasikan’ PDIP bisa leluasa mengusung calon kepala daerah (cakada) di Pilwako 2020 mendatang.

“Iya, merujuk juknis partai, jika perolehan kursi kita mencapai 20 persen berarti kita bisa mengusung. Sudah pasti atau harga mati untuk posisi 01 atau calon kepala daerah harus dari PDIP,” ungkap Harun Lullulangi, politisi PDIP Kota Tomohon, belum lama.

Dia pun mengakui, partainya tetap akan melakukan survei. Karena, untuk iven pilwako, partai juga harus punya kalkulasi politik. Survei ini jelas dia, terkait siapa-siapa yang akan diusung. “Sejauh ini kami melihat kader internal banyak yang berpeluang. Misalnya, Pak Caroll Senduk, Pak Johny Runtuwene dabn Ibu Vonny Paat. Saya kira mereka sangat berpeluang besar untuk maju di pilwako,” nilai Ketua Fraksi PDIP di DPRD Tomohon itu.

Di sisi lain, Lullulangi mengakui, PDIP merupakan partai yang terbuka. Sehingga, terkait pencalonan, partainya bisa membuka peluang bagi figur-figur di luar partai yang dinilai tepat. Contohnya dari unsur birokrat yang dinilai mumpuni dan layak menjadi representasi PDIP. “Sudah ada contoh di Pilkada Minahasa lalu. Dan ternyata itu terbukti dan menang. Jadi, saya kira di Tomohon juga bisa diberlakukan seperti itu,” tutur Lullulangi.

“Paling penting yang harus kami sampaikan, semuanya tergantung dari partai dan  DPP PDIP. Kami hanya sebagai kader biasa yang tidak bisa menentukan. Namun, kami siap untuk mengamankan keputusan partai,” imbuh wakil rakyat Kota Tangguh itu.(victor rempas)