Harga Cabai Sulut Ditekan Tak Lewati Rp50 Ribu


Jelang Lebaran, gejolak kenaikan harga bawang, rica, tomat (barito) mengintai. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Utara (Sulut) pun ‘pasang kuda-kuda’. Upaya mencegat melonjaknya inflasi dilakukan. Salah satunya menahan harga cabai tak melebihi Rp50 ribu per kilogram. 

 

Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengingatkan TPID Sulut untuk waspada terhadap keberadaan Barito. Ini karena biasanya terjadi luapan harga menjelang Idul Fitri dan perayaan keagamaan lainnya.

“Komoditi Barito perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan inflasi. Saya yakin TPID mampu menjaga inflasi,” tegas Olly saat menghadiri rapat koordinasi High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Sulawesi Utara yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Senin (20/5) kemarin.

 

Menariknya, orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai ini mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut akan mendatangkan pasokan cabai dari Surabaya. Dalam rangka menstabilkan harga cabai yang sempat menyentuh harga Rp120 ribu rupiah per kilogram.

 

Ditegaskannya, intervensi yang dilakukan tidak merugikan petani dan pedagang. Alasannya, ketika harga sudah stabil maka pasokan dihentikan. “Intervensi hanya untuk stabilitas harga. Artinya, jangan sampai lebih dari Rp50 ribu rupiah per kilogram. Makanya pasokan dilakukan hanya sebesar 20 ton per hari,” jelas Olly.

 

Meski begitu, Olly optimis dalam menghadapi hari raya Idul Fitri, TPID Sulut mampu mengendalikan inflasi. Utamanya dalam pengendalian ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga. Ia menjelaskan, terjadinya deflasi pada bulan April sebesar 1,27 persen merupakan tabungan yang baik menghadapi Idul Fitri 2019.

“Angka ini juga memotivasi kita meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 hingga 6,7 persen dan inflasi 2,7 plus minus 1 persen pada tahun ini,” ucapnya.

Di samping itu, menurut Olly, sejak dibentuknya TPID Sulut, tingkat inflasi dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan sangat baik. “Karena dapat menjaga inflasi, kita mendapatkan satu penghargaan inflasi terbaik se-Sulawesi. Inilah yang harus dijaga. Karena, untuk apa pertumbuhan ekonomi tinggi, jika inflasi juga tinggi. Maka hal itu tidak ada nilainya,” tandas Olly.

 

Kegiatan HLM TPID Sulut turut dihadiri jajaran Forkopimda, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekprov Edwin Silangen dan para pejabat Pemprov Sulut. (sonny dinar)


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting