‘JANGAN PANIK’


Jakarta, MS

Stabilitas kenyamanan negara kembali goyang. Teror virus Corona varian Omicron menyulut kecemasan publik. Kepala Negara angkat suara.

Jumlah kasus terkonfirmasi varian Omicron di Tanah Air terus bertambah. Hingga Senin (17/1), tercatat sudah terdapat 840 kasus positif varian Omicron yang masuk ke Indonesia. Meski kasus Omicron terus meningkat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar tak panik dan bereaksi berlebihan. Alasannya, berdasarkan berbagai studi dan juga laporan dari WHO, varian Omicron memiliki gejala yang lebih ringan meskipun memang lebih mudah menular.

“Saat ini kita sedang mengalami tren kenaikan kasus Covid yang disebabkan oleh varian Omicron. Oleh sebab itu, kita semua harus mewaspadai tren ini,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait kasus Omicron di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/1).

Jokowi menyampaikan, pasien yang terinfeksi varian ini pada umumnya akan pulih tanpa harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kendati demikian, ia meminta agar masyarakat tak jemawa dan tetap mewaspadai potensi penularan virus ini. “Tapi sekali lagi, kita harus waspada. Jangan jumawa dan jangan gegabah,” ujarnya.

 

PPKM JAWA-BALI DIAKTIFKAN

Meski Omicron tergolong lebih lemah, gerak penularan virus corona varian ini mulai dibendung. Rentetan kebijakan guna mencegah penyebaran virus diberlakukan. Presiden meminta masyarakat agar mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian jika tak memiliki keperluan mendesak. Selain itu, ia juga mengimbau karyawan perkantoran agar bisa bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk menghindari penularan varian Omicron. Masyarakat juga diminta agar tak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tak mendesak.

Untuk menghindari potensi penularan virus Covid-19, Jokowi meminta masyarakat agar mematuhi dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk segera mendapatkan vaksinasi baik dosis pertama, kedua, maupun vaksin booster yang disediakan secara gratis.

Untuk menekan laju penyebaran kasus Covid-19 pemerintah menerbitkan Instruksi Mendagri Nomor 3 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali. Dalam aturan ini, ada substansi yang mengalami perubahan yakni pengetatan untuk bisa masuk hotel, supermarket, bioskop, fasilitas olahraga dan kebugaran pada semua level.

"Untuk hotel, supermarket, bioskop, fasilitas olahraga dan kebugaran pada semua levelnya hanya menerapkan hanya kategori hijau pada aplikasi PeduliLindungi yang diperbolehkan masuk," ujar," Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA dikutip dari siaran persnya.

Sesuai ketentuan di aplikasi PeduliLindungi, status kategori hijau didapat setelah pengguna telah divaksinasi dosis lengkap atau dosis kedua. Sebelumnya, pada Inmendagri 1 Tahun 2022, level kuning dan hijau pada aplikasi PeduliLindungi yang dapat diperbolehkan masuk, sedangkan untuk tempat wisata, fasilitas olahraga dan kebugaran hanya mewajibkan penggunaan PeduliLindungi.

Namun, kata Syafrizal, terdapat pengecualian bagi masyarakat yang tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan. "Terdapat pengecualian bagi masyarakat yang tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan," katanya.

Sesuai aturan tersebut pula PPKM di wilayah Jabodetabek tetap berada di Level 2 seperti dua pekan lalu yang berakhir pada 17 Januari 2022. Saat ini wilayah Jabodetabek yang berlevel 2 yakni seluruh kota administratif DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi serta Kota Bekasi.

Masa berlaku Inmendagri Jawa Bali ini hanya berlaku satu minggu mulai dari tanggal 18 Januari sampai dengan tanggal 24 Januari 2022. Hal ini berbeda dengan luar Jawa Bali yang diperpanjang dua pekan hingga 31 Januari 2022.

 

840 KASUS OMICRON TERDETEKSI

Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia bertambah menjadi 840 kasus. "Sejak Omicron terdeteksi pada 15 Desember 2021 sampai 17 Januari 2022 sudah ada 840 kasus positif Omicron," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Selasa.

Ia mengatakan bahwa 609 kasus infeksi Omicron terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri dan selain itu ada 174 kasus transmisi lokal Omicron dan 57 kasus penularan Omicron lain yang masih diteliti sumber penularannya. Dia memerinci, kasus infeksi Omicron paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan dari Arab Saudi (112 kasus) diikuti oleh pelaku perjalanan dari Turki (106 kasus), Amerika Serikat (62 kasus), Malaysia (49 kasus), dan Uni Emirat Arab (45 kasus).

Dari 840 orang yang terinfeksi Omicron, menurut dia, sebanyak 79,1 persen sudah mendapat suntikan dua dosis vaksin Covid-19; 4,2 persen sudah mendapat vaksinasi dosis pertama, tujuh persen belum menjalani vaksinasi, dan 9,7 persen belum diketahui status vaksinasinya. "Tentunya menjadi kewaspadaan kita bahwa orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena Omicron, apalagi yang belum divaksin. Kita melihat orang yang sudah divaksin tertular Omicron gejalanya lebih ringan," kata Siti Nadia.

Ia menjelaskan pula bahwa ada kecenderungan peningkatan kasus penularan Covid-19 pada awal tahun 2022, namun angka peningkatannya tidak signifikan. "Apa yang terjadi di 2020 ke 2021, puncak kasus terjadi di 19 Januari 2021 dikarenakan peningkatan mobilitas di akhir tahun. Saat ini kita juga melihat peningkatan mobilitas di akhir tahun 2021, bahkan sampai akhir pekan ini, tetapi belum terjadi peningkatan yang signifikan. Namun kita tetap waspada, protokol kesehatan harus tetap kita jalankan sambil percepatan vaksinasi," katanya.

 

PINTU MASUK DIPERKETAT

Terkait masih banyaknya pelaku perjalanan dari luar negeri yang membutuhkan tempat karantina, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kapasitas tempat karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri masih memadai. Pemerintah juga siap menambah fasilitas karantina jika dibutuhkan.

"Pada prinsipnya kapasitasnya memadai untuk kepentingan karantina yang disediakan, dan kita siap untuk menambah apabila ada eskalasi," katanya, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa kemarin.

Wiku mencontohkan, fasilitas karantina dengan 22.476 tempat tidur tersedia bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Setiap hari rata-rata pelaku perjalanan yang masuk ke tempat karantina sebanyak 1.745 orang dan pelaku perjalanan yang keluar dari tempat karantina sebanyak 1.367 orang.

Ia mengatakan bahwa fasilitas karantina dengan 3.038 tempat tidur pun sudah disiapkan untuk menampung pelaku perjalanan dari luar negeri yang tiba melalui Bandara Internasional Juanda di Jawa Timur. Bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang mendarat di Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Sulawesi Utara, menurut dia, sudah disediakan fasilitas karantina dengan 303 tempat tidur.

Selain itu ada fasilitas karantina dengan 2.084 tempat tidur di titik kedatangan Pelabuhan Batam, tempat karantina dengan 330 tempat tidur di titik kedatangan Pelabuhan Tanjung Pinang, dan fasilitas karantina dengan 576 tempat tidur di titik kedatangan Pelabuhan Nunukan. Pemerintah juga menyediakan fasilitas karantina dengan 650 tempat tidur di titik kedatangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, tempat karantina dengan 593 tempat tidur di titik kedatangan PLBN Entikong, dan tempat karantina dengan 24 tempat tidur di titik kedatangan PLBN Motaain.

Wiku mengatakan, kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri di pintu-pintu masuk ke wilayah Indonesia berfluktuasi dari waktu ke waktu. Menurut dia, kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri sempat meningkat beberapa saat pada Desember 2021 namun kemudian menurun pada akhir tahun 2021.

Mengenai kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian Omicron pada pelaku perjalanan dari luar negeri, Wiku memberikan gambaran bahwadari 123.313 orang yang datang melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 1 Desember 2021 sampai 15 Januari 2022 ada 3.923 yang tertular Covid-19. Sebanyak 567 di antaranya terinfeksi Omicron.(rpbk/dtc)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting