PUSUNG HARUMKAN SULUT


Jakarta, MS

Nyiur Melambai kembali bangga. Putra terbaik Sulawesi Utara (Sulut) yang berkarir di Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Kombes Pol Christ Reinhard Pusung, ditunjuk menjadi Komandan Upacara (Danup) pada penurunan bendera merah putih di Istana Negara, Senin (17/8) sore.

Tampilnya Pusung sebagai Danup membuat nama Sulut kian berkibar di pentas nasional. Walaupun diketahui, seleksi menjadi Danup pada agenda bersejarah Bangsa Indonesia ini, tidaklah gampang. Sebelum dikukuhkan bersama tiga kandidat Danup lain yaitu Kolonel Inf Muhammad Imam Gogor (Asops Paspampers), Kolonel Laut (P) Yudi Kuncoro (Kadis Nautika Pushidrosal) dan Kolonel Kal Eri Ahmad Harahap ( Paban II/Duklog Slog Kogabwilhan I), Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri ini harus melewati sederet tahapan sejak awal 2020.

Perwira pangkat tiga bunga ini awalnya mengikuti seleksi dari Institusi Polri bersama 19 rekan sejawatnnya yang memenuhi syarat. Setelah itu dipilihlah enam anggota Polri yang kemudian diseleksi lagi menjadi dua orang. Salah satunya Kombes Pol Christ Pusung. Dia kemudian mengikuti seleksi tingkat pusat bersama dengan kandidat Komandan Upacara dari tiga matra yang ada di TNI.

Akhirnya setelah proses seleksi yang panjang itu, Pusung ditetapkan sebagai Danup pada prosesi penurunan Sang Merah Putih. Merujuk unggahan di facebook dengan nama akun Christ Pusung SIK pada Senin (127/8) malam, perwira menengah kelahiran Manado 21 Desember 1975 ini menulis “Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Tetapi bukanlah kehendakku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi,” tulis Pusung.

Diketahui, sejak berkiprah di dunia Korps Bhayangkara, karir Pusung memang terbilang spektakuler. Mantan Kapolres Palu dan Minahasa itu terus menujukkan prestasinya. Ketika dipercayakan sebagai Danup pada peringatan HUT Kemerdekaan RI, menjadi kebanggaan bagi dia. "28 Tahun lalu saya dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka Provinsi Sulawesi Utara dan bertugas menjadi pembentang bendera pada Upacara 17 Agustus 1992 di Stadion Klabat, Manado. Hari ini saya bersyukur bisa mengikuti Upacara Pengukuhan Paskibraka 2020 oleh Presiden RI di Istana Negara," tulis Pusung dalam unggahan di akun Instagram-nya pada Kamis (13/8).

Dalam unggahan lainnya, Christ Pusung memohon doa agar semoga persiapan dan pelaksanaan upacara berjalan lancar serta semua dalam kondisi sehat. "23 Tahun lalu berdiri di sini saat Pelantikan Perwira Polri/lulus Akademi Kepolisian. Hari ini bisa ada di sini merupakan berkat kesempatan yang luar biasa dari Tuhan. Latihan di Istana Merdeka, 13 Agustus 2020," tulis lulusan Akpol 1997.

Selanjutnya di-postingan lain saat berlatih di Istana Negara, dia juga menuliskan sebuah kalimat ungkapan Minahasa ‘I Yayat U Santi’.

Kombes Pol Christ Reinhard Pusung yang merupakan perwakilan dari institusi Polri akan menjadi Danup penurunan bendera merah putih pada HUT ke-75 RI di Istana Merdeka. Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Brigadir Jenderal Syafruddin kembali menjadi perwira upacara penurunan bendera merah putih. Dia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989. Brigjen Syafruddin saat ini menjabat Kepala Staf Garnisun Tetap I Jakarta.

Pusung tergabung dalam Tim Merauke. Ada tiga anggota Paskibraka yang bertugas pada Senin sore. Sylvia Kartika Putri dari Provinsi Sumatera Utara dipercaya sebagai pembawa bendera Merah Putih saat nantinya diturunkan. Perempuan kelahiran Pematang Siantar, 19 Agustus 2003, ini menempuh pendidikan di SMA Swasta Kartika 1-4 Pematang Siantar. Dua orang lainnya dari tim Merauke adalah Sudrajat Prawijaya dari Provinsi Bengkulu, yang bertugas sebagai komandan kelompok sekaligus pembentang bendera, dan Muhammad Asri Maulana dari Provinsi Kalimantan Selatan, yang bertugas sebagai pengerek bendera. Puncak HUT RI kali ini berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Itu karena Indonesia sementara dilanda wabah Corona. Dengan demikian, gelara upacara mengacu pada protokol kesehatan.

SULUT BANGGA

Kepercayaan bagi Kombes Pol Christ Reinhard Pusung menjadi Danup pada upacara penurunan bendera merah putih, Senin (17/8) kemarin, memunculkan apresiasi dari masyarakat Nyiur Melambai. Peran mantan Kapolres Minahasa di HUT kle-75 Kemerdekaan RI itu menjadi semangat baru bagi warga Sulut di tengah pandemi Covid-19 yang melanda daerah ini.

“Tentu ini merupakan kebanggaan kami sebagai warga Sulut. Kepercayaan menjadi Danup pada peringatan Hari Kemerdekaan bukanlah hal yang mudah,” aku Rolly WD Toreh SH, pengamat pemerintahan dan kemasyarakatan Sulut, Senin (17/8) malam.

Kombes Pusung, bagi dia, menjadi panutan bagi generasi muda Sulut, lewat prestasi dan pengabdiannya bagi Nusa dan Bangsa. “Semoga ke depan akan ada generasi baru setelah pak Pusung yang bisa berkiprah di level nasional. Menjadi Kasatgaswil Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri itu merupakan tugas yang besar. Semoga Pak Pusung selalu dalam lindungan Tuhan,” semburnya.

Hal senada dikatakan tokoh masyarakat Kota Tomohon, Danny Tular. Menjadi Danup dalam upacara HUT Kemerdekaan, kata dia, merupakan tugas yang mulia untuk negara. “Proses seleksinya juag sangat ketat, sehingga patut diberikan apresiasi. Sulut pasti bangga,” tukasnya.

Diketahui, apresiasi bagi Kombes Pusung juga mengalir deras dalam akun facebooknya.

JOKOWI KENAKAN PAKAIAN ADAT NTT

Upacara HUT Kemerdekaan RI berlangsung khidmat. Meski digelar terbatas, puncak perayaan Hari Kemerdekaan ini berlangsung sukses.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-75 di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/8) pagi.

Sementara dari pantauan di akun Youtube Sekretariat Presiden, sejumlah pejabat turut hadir langsung di antaranya Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan beberapa pejabat lain. Para pejabat yang hadir juga terlihat mengenakan pakaian adat. Ibu negara Iriana Jokowi dan istri Ma’ruf, Wury Estu Handayani juga terlihat mengikuti upacara.

Jokowi selalu menggunakan pakaian adat dalam upacara peringatan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus.

Upacara peringatan 17 Agustus tahun ini diketahui terbatas oleh sejumlah pejabat negara termasuk Jokowi, Ma’ruf, Kapolri Jenderal Idham Azis, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Agama Fachrul Razi sebagai pembaca doa, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo sebagai pembaca naskah proklamasi.

Sementara pejabat negara lain mengikuti upacara Kemerdekaan RI secara virtual. Pihak istana juga mengundang masyarakat umum untuk mengikuti secara virtual. Terdapat 17.845 kuota bagi masyarakat yang mengikuti upacara.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa hari ini bangsa Indonesia menikmati arti kemerdekaan karena meraihnya dengan perjuangan sejak 75 tahun lalu. "Kita menikmati arti kemerdekaan, karena kita meraihnya dengan perjuangan. Kita tahu arti kemajuan karena kita menapakinya melalui ujian dan tantangan," cuit Jokowi seperti dikutip Senin (17/8).

‘BERJARAK FISIK, TAPI TETAP BERSATU HATI’

Gelaran upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Meski dilaksanakan secara daring atau virtual, namun diharapkan tidak mengurangi makna HUT RI.

"Berjarak fisik, tapi tetap bersatu hati," ujar Jokowi lewat akun instagramnya @jokowi, Senin, 17 Agustus 2020 dikuptip dari tempo.co.

Jokowi mengingatkan seluruh rakyat bahwa Indonesia adalah bangsa pejuang yang meraih kemerdekaan penuh perjuangan. "Sebagai bangsa besar yang lahir dari perjuangan, telah melalui ujian dan tantangan, kita percaya: di setiap kesulitan, selalu ada jalan keluar dan kemudahan. Dirgahayu Republik Indonesia," ujar Jokowi.

Segala rintangan yang menerpa saat ini, kata Jokowi, harus menjadikan bangsa ini bangkit dan semakin kuat. "Indonesia Kita Bisa! Bangkit Kembali Maju Bersama!".

Upacara HUT RI ke-75 di Istana Merdeka hari ini digelar terbatas. Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka hanya berjumlah delapan orang, tahun sebelumnya berjumlah 68 orang. Anggota ini merupakan anggota Paskibraka tahun lalu yang dipilih kembali karena proses seleksi anggota baru yang tidak bisa dilakukan akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 17.845 masyarakat yang telah mendaftar, bisa mengikuti upacara lewat konferensi video. Peringatan yang digelar secara daring ini dimaksudkan sebagai upaya mematuhi protokol kesehatan dan mengantisipasi penyebaran Covid-19.(okezone/detik/cnn/tempo)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting