60 Ambulans Dikerahkan ke Lokasi Banjir Sentani


Manado, MS

Tragedi banjir di Sentani Papua, terus diseriusi. Dinas Kesehatan Papua mengerahkan sekitar 60 ambulans dan mobil jenazah untuk mengangkut korban banjir bandang di Jayapura.

 

Aksi evakuasi korban hingga tadi malam masih berlanjut. "Semua mobil ambulans dan mobil-mobil jenazah seluruh instansi kesehatan dan semua rumah sakit di Jayapura sudah diturunkan ke sejumlah lokasi bencana banjir," kata Kepala Dinkes Provinsi Papua drg Aloysius Giyai di Jayapura seperti dikutip dari Antara, Minggu (17/3).

 

Mantan Direktur RSUD Abepura ini memprediksi ada 50-60 ambulans yang dikerahkan untuk mengangkut pasien korban banjir ke rumah sakit. Dia menambahkan, seluruh mobil ambulans itu sudah dikerahkan ke setiap lokasi yang terkena dampak banjir bandang Sentani.

 

Banjir bandang ini mengakibatkan 58 orang meninggal. Sedangkan menurut Polda Papua, korban tewas mencapai 70 orang. Ribuan warga mengungsi akibat banjir tersebut.

 

Banjir bandang dan longsor di Sentani, Jayapura, Papua, menewaskan 58 orang. Banjir tersebut terjadi sejak Sabtu (16/3) malam.

 

Banjir tersebut juga membuat 4 ribuan warga mengungsi dan 350-an bangunan rusak-rusak. Adapun kronologi banjir bandang yang dijabarkan Sutopo Purwo Nugroho, saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jl Pramuka Raya, Jakarta, Minggu (17/3).

 

Pada Sabtu 16 Maret pukul 17.00 WIT, hujan deras mengguyur kawasan Sentani, Jayapura. Hujan tersebut turun sangat deras. Pukul 18.00 WIT, Hujan mengalami fluktuatif dengan curah hujan menjadi deras mencapai 50.5 mm/jam. Pukul 22.00-00.00 WIT ketika hujan deras di gunung maka palung sungai yang ada di sekitar Sentani tidak mampu menampung. Kemungkinan indikasi bahwa sebelumnya terjadi longsoran-longsoran yang kemudian membendung alur-alur sungai di hulu.

 

"Itulah yang menyebabkan mengapa terjadi banjir bandang dengan material kayu-kayu gelondongan, batu-batu sedimen banyak yang dialurkan ke bagian hilirnya. Kemudian menerjang 9 kelurahan-kelurahan di kecamatan Sentani," ujar Sutopo.

 

Selama 8 jam diguyur hujan, curah hujan mencapai 235,1 mm/jam. Menurut Sutopo, curah hujan ini sangat ekstrem.

 

Minggu 17 Maret, pukul 08.00 WIT-17.00 WIT. Setelah diterjang banjir sejak tadi malam, sejumlah petugas melakukan evakuasi. Hasilnya, petugas gabungan menemukan 14 jenazah. Sampai dengan sore ini tercatat korban meninggal 58 orang,

 

"Kemungkinan korban masih akan terus bertambah. mengapa? proses evakuasi masih berlanjut. kemudian, belum semua daerah yang terdampak bencana dijangkau oleh tim SAR gabungan," tutur Sutopo. (dtc)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting