Racikan ODSK, Angka Pengangguran di Sulut Menukik


Manado, MS

Mandat untuk memimpin Nyiur Melambai, dijawab kerja keras Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK). Penjabaran program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK), berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut), pada tahun 2015 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menyentuh angka 9,03 persen. Selang tiga tahun tiga bulan berjalannya Program ODSK, angka pengangguran turun tajam di angka 5,37 persen pada Februari 2019.

"Tingkat pengangguran terbuka Februari 2019 sebesar 5,37 persen, turun 0,72 persen poin dibandingkan Februari 2018," bunyi rilis BPS Sulut, Selasa (7/5).

Diketahui, TPT merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.

Adapun jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 tercatat sebanyak 1,19 juta orang dan yang bekerja ada 1,13 juta orang. Dari 1,13 juta orang yang bekerja, sekira 7,85 persen di antaranya termasuk kategori setengah penganggur dan 19,91 persen termasuk kategori pekerja paruh waktu.

Masih menurut BPS, jumlah penduduk Sulut yang bekerja pada setiap kategori lapangan pekerjaan, menunjukkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja. Struktur penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan pada Februari 2019, masih didominasi oleh tiga lapangan pekerjaan utama. Pertanian sebesar 24,27 persen, perdagangan sebesar 17,83 persen dan industri pengolahan sebesar 11,19 persen.

Dilihat berdasarkan tren sektoral selama Februari 2018 hingga Februari 2019, lapangan pekerjaan di Sulut yang mengalami peningkatan persentase penduduk bekerja adalah industri pengolahan sekitar 3,85 persen poin. Selanjutnya, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 2,16 persen poin, jasa pendidikan 1,01 persen poin, transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi 0,60 persen poin, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,52 persen poin, jasa keuangan asuransi 0,26 persen poin dan real estate dan jasa perusahaan 0,16 persen poin.

Turunnya angka pengangguran di Nyiur Melambai ditanggapi Wakil Ketua ISEI Sulut, Oldy Rotinsulu. Dia mengatakan, keberhasilan Pemprov Sulut mengelola APBD melalui berbagai program pembangunan yang pro kesejahteraan masyarakat seperti ODSK, menjadi kunci turunnya angka pengangguran. "Menurunnya angka pengangguran berarti pemerintah mampu mengoptimalkan pengunaan APBD demi kesejahteraan masyarakat Sulut," ungkap Rotinsulu.

Sementara itu, pengamat ekonomi Gerdi Worang menerangkan, pembangunan ekonomi Sulut telah tepat sasaran. Pasalnya, kata Worang, turunnya angka pengangguran searah dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Sulut di Kuartal I tahun 2019 sebesar 6,58 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2018 sebesar 6,01 persen. "Ada daerah yang pertumbuhan ekonominya naik tetapi penganggurannya tidak turun. Namun di Sulut pembangunannya sudah tepat sasaran karena pertumbuhan ekonominya naik dan angka penganggurannya turun," kunci Worang.(sonny dinar)

 


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting