HIV/AIDS dan Narkoba di Sulut Kian Meraksasa


Manado, MS

Bayang hitam human immunodeficiency virus infection/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) dan narkoba telah merebak dalam ke tubuh bumi nyiur melambai. Ancaman itu kian meraksasa. Perhatian serius berbagai elemen dibutuhkan untuk menghadapinya.

 

HIV/AIDS dan narkoba merupakan musuh bangsa Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara (Sulut). Dampak negatif yang ditimbulkan sangat besar dan dapat merusak generasi penerus bangsa.

 

Penegasan itu dilontarkan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut, Steven Kandouw, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pemantapan Program Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS  dan Penyalahgunaan Narkoba di Provinsi Sulut Tahun 2018 di Manado, Jumat (16/12).

 

Ia mengungkap, fakta penderita HIV/AIDS dan pengguna narkoba di Sulut sesungguhnya jauh lebih banyak dari data ‘hitam di atas putih’. Ini jadi catatan penting dari alasan kenapa problem tersebut sangat urgen untuk diseriusi.

 

"HIV/AIDS dan narkoba di Sulut berlaku fenomena gunung es. Kelihatan sedikit tapi di bawah banyak," tutur Kandouw.

 

Didampingi Kepala Biro Kesra Pemprov Sulut, dr Kartika Devi Kandouw -Tanos MARS, Wagub Kandouw menegaskan, penanggulangan persoalan ini yaitu dengan koordinasi horizontal, antara tokoh masyarakat, pemerintah dan koordinasi vertikal. Yaitu koordinasi yang holistik dari pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota.

 

"Bahaya narkoba ini semakin meraksasa bukan semakin mengecil. Untuk memerangi ini butuh usaha yang besar, karena narkoba ini sudah sampai ke sekolah-sekokah. Dari SD, SMP dan SMA/SMK," ujar Kandouw.

 

Karena itu, rakor seperti ini menjadi kegiatan yang sangat penting.

"Untuk itu, mengikuti kegiatan ini sangat baik, agar supaya mendapat ilmu baru dalam cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba. Selain itu, harus ada anggaran untuk menangani narkoba ini," pungkasnya.

 

Sebelumnya, Kepala Bagian Kesehatan Perlindungan  Perempuan dan Anak Pemberdayaan Desa dan Kawasan  Biro Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulut, Vera Maya Pinontoan dalam laporannya mengatakan tujuan dan manfaat kegiatan tersebut adalah untuk sinkronisasi kebijakan dan program pencegahan penanggulangan dan penyalahgunaan narkoba antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

 

"Serta pemantapan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba yang melibatkan instansi teknis terkait tingkat provinsi dan kabupaten kota serta masyarakat. Terutama perwakilan dari kalangan anak muda di Sulawesi Utara," paparnya. (sonny dinar)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting