Foto: Cindy Wurangian
Wurangian Pertanyakan Kejelasan KEK Cs
SIKAP kritis
kembali menyembul dari rumah rakyat Nyiur Melambai. Sederet proyek strategis di
Sulawesi Utara (Sulut) ‘dikorek’. Salah satunya terkait Kawasan Ekonomi Khusus
atau KEK.
Hal itu
disentil Anggota Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Sulut, Cindy Wurangian yang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026.
"Terkait
KEK, itu menjadi pintu masuk yang cukup penting mencapai tujuan menjadikan
Sulut sebagai pintu gerbang pasifik," tandas Wurangian saat pembahasan
RPJMD antara pansus dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, di ruang rapat Paripurna
DPRD Sulut, Senin (9/8).
Sejauh ini, dirinya
melihat belum adanya rencana yang nyata untuk KEK Bitung. Wakil rakyat daerah
pemilihan Minahasa Utara dan Kota Bitung itu juga mencontohkan tentang peran PT
Membangun Sulut Hebat (MSH) terhadap KEK. "Itu tidak nyata
implementasinya. Tidak tahu apakah KEK Bitung ini masih diseriusi atau
tidak," tutur Ketua Komisi II DPRD Sulut itu.
Proyek strategis
lainnya, menurut dia, yakni pelabuhan Bitung yang akan dijadikan sebagai
International Hub Port (IHP). Baginya, narasi terkait hal tersebut belum jelas.
Dalam isi dokumen RPJMD yang dibagikan ke pansus menurutnya, ada yang
mengatakan pelabuhan Bitung sudah menjadi IHP. Sementara dalam narasi-narasi
yang lain itu sementara diwujudkan. "Sulut sebagai pintu gerbang pasifik
salah satunya dengan Hub Port. Tapi penjelasannya masih belum jelas. Di
beberapa narasi seakan-akan Bitung sudah menjadi hub port tapi di narasi lain
seolah-olah ini masih diupayakan. Jadi masih ada kurang jelas," kunci
politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.(arfin tompodung)
Komentar