Foto: raski mokodompit
Mokodompit Sindir Kadis Tak Kooperatif
Manado, MS
Kritik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi
Utara (Sulut) meletup. Kepala dinas (kadis) tak kooperatif disasar. Nada
sindiran penghuni Gedung Cengkih pun terlontar dari legislator, Raski
Mokodompit. Perbaikan komunikasi antar pejabat negara itu, jadi perhatian
penting.
Raski berharap, hubungan kerja sama antara eksekutif dan
legislatif, komunikasinya tetap berjalan dengan baik. Alasannya, dia
menyesalkan masih adanya kadis atau Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), terkesan enggan mengambil sikap kooperatif.
"Nanti ketika ada kepentingan dalam pembahasan baru
mereka ada. Ketika selesai, sedangkan angkat telpon tidak. Saat kita ingin
komunikasi menyampaikan terkait program kerakyatan atau menitip
aspirasi-aspirasi warga, susah untuk dihubungi," tegas Raski selaku Ketua
Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), tatkala pembahasan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Sulut tahun 2021, baru-baru ini.
Namun, tak semua kadis kena sindiran pedas Raski. Dirinya
mengapresiasi Kadis Sosial Provinsi Sulut, Rinny Tamuntuan. Hal itu dikarenakan
komunikasi yang dilakukan sangat berjalan baik. "Bukan karena di depan
ketua dewan (Fransiscus Silangen, red), tapi tahun 2019 lalu, pak ketua belum
ada tapi ibu Rinny (Kadis Sosial, red) sudah ada,” katanya.
“Semisal, ada aspirasi saya di Dinas Sosial pindah
tempat, beliau (Kadis Sosial, red) yang kooperatif menghubungi saya. Pak Raski
ini aspirasi masyarakat menolak, torang mo pindah dimana kang," sambung
Raski mengutip ungkapan Kadis Sosial.
Sebaliknya menurutnya, ada kadis yang justru program
sudah masuk namun kemudian kena refocusing anggaran. Tapi sayang ketika akan
dikomunikasikan, tidak mendapatkan respon. "Kita ingin tanya, sudah sempat
janji ke masyarakat programnya kena refocusing atau tidak. Programnya kenapa
tidak turun-turun ke masyarakat. Waduh, susah sekali angkat telepon. Kalau ke
Pak Wakil Gubernur (Steven Kandouw) WA (WhatsApp, red) langsung dijawab. Tapi
kalau kadis sebaliknya," tuturnya.
Menurut Raski, terkadang ketika dihubungi nomor telponnya
sedang aktif, tapi tidak diangkat. Baginya, hal yang dikomunikasikan anggota
dewan terkadang terkait aspirasi dan program yang menyentuh ke masyarakat,
untuk diketahui tindaklanjutnya. "Torang nyanda mo minta doi. Ada kadis
lain saya telepon diangkat dan saya selalu sopan. Saya selalu awali dengan
minta maaf kalau menganggu. Tapi ada yang saya telepon, tidak
angkat-angkat," kuncinya. (arfin tompodung)
Komentar