Foto: Inggrid Sondakh
Jelang Nataru, Pemprov Sulut Diwarning
NADA
‘warning’ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) meletup.
Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Sulut diingatkan. Itu menyangkut ketersediaan bahan pokok (bapok), liquified
Petroleum gas (LPG) dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal
tersebut ditegaskan Anggota DPRD Sulut, Inggrid Sondakh, saat membacakan
pandangan umum Fraksi Partai Golkar (FPG) dalam Rapat Paripurna DPRD Sulut
dalam rangka Penyampaian/Penjelasan Gubernur terhadap Ranperda tentang Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulut Tahun Anggaran (TA) 2022
sekaligus Pemandangan Umum Fraksi terhadap Ranperda, akhir pekan lalu, di ruang
rapat paripurna DPRD Sulut.
"Diingatkan
kepada Pemprov tidak lama lagi akan merayakan Natal dan Tahun Baru, maka FPG
mendesak untuk bisa adanya perhatian serius pemerintah terhadap ketersediaan
bahan pokok, gas LPG 3 kilogram dan BBM," tegas Sondakh.
Selain
itu, FPG juga meminta perhatian pemerintah terhadap harga jelang hari raya.
Kalau bisa diadakan pasar murah. "FPG juga mengharapkan diadakan pasar
murah secara merata secara berkelanjutan di setiap kabupaten kota,"
tuturnya.
Sorot
FPG juga menyasar penyaluran BBM khususnya solar agar harus tersedia di
masyarakat. Hal itu karena akhir-akhir ini solar sangat langka. Kemudian
mengakibatkan antrian cukup panjang dan menghambat bagi kepentingan masyarakat.
"Sesuai dengan pengamatan Fraksi Golkar kebutuhan yang dimintakan Pemprov berbeda dengan
ketersediaan yang disiapkan BP Migas (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi). Ini harus jadi perhatian bersama-sama sehingga tidak
terus terjadi kelangkaan," lugasnya.(arfin tompodung)
Komentar