Jelang 22 Mei, Mabes Polri Dikabarkan Telah Siaga 1


Agenda aksi 22 Mei yang terus digaungkan kini berada di ambang pintu. Dalam upaya mengamankan momen tersebut, kabar menarik berhembus dari tubuh Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Terendus informasi, di internal korps bhayangkara telah ditetapkan status siaga I.

 

Instruksi tersebut ditengarai telah disampaikan kepada anggota kepolisian dalam rangka menghadapi pengumuman hasil penghitungan suara tingkat nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (22/5) besok. Hal itu diketahui dari Surat Telegram Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada seluruh jajarannya yang bernomor 281/V/OPS.1.1.1/2019 dan ditandatangani oleh Asisten Kapolri bidang Operasi Inspektur Jenderal Martuani Sormin yang diedarkan, Senin (20/5).

 

Status siaga I itu merupakan situasi saat pihak kepolisian menugaskan 2/3 kekuatannya dan meningkatkan kewaspadaan. Mabes Polri menetapkan status siaga I ini berlangsung selama lima hari, yakni 21 hingga 25 Mei.

 

Surat Telegram Kapolri ini disebutkan merujuk pada Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, rencana operasi Mantap Brata 2018, hasil rapat koordinasi Kapolri, dan perkembangan situasi.

Martuani sendiri tidak membenarkan tetapi juga tidak membantah saat dikonfirmasi perihal peningkatan status tersebut. Ia hanya berharap situasi rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional yang akan dilakukan KPU berlangsung aman.

"Semoga aman dan terkendali menjelang pleno KPU,"kata Martuani saat dikonfirmasi, Selasa (20/5).

Dalam Surat Telegram Kapolri itu juga disampaikan peningkatan status ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa kontijensi konflik sosial yang memerlukan kesiapan satuan yang berkekuatan cukup dan siap bergerak dengan cepat.

Polisi telah menggelar pasukan pengamanan pengumuman hasil penghitungan suara Pemilu di KPU yang berlangsung tanggal 22 Mei mendatang. Gelaran pasukan itu akan dilakukan Senin (20/5) di Monas, Jakarta Pusat.

Dedi mengatakanm, gelaran pasukan TNI dan Polri itu dalam rangka untuk menyelaraskan cara bertindak di lapangan. "Dalam rangka untuk menghadapi 22 Mei, hari ini dilaksanakan gelar pengamanan pasukan di Monas dan rapat koordinasi antara Polri dan TNI dalam rangka menyamakan cara bertindak di lapangan," ujarnya di Mabes Polri, Senin (20/5).

Dedi mengatakan jumlah pasukan saat ini sudah mencapai 34 ribu personel. Menurut Dedi dengan jumlah sebanyak itu penduduk DKI Jakarta akan aman. (cnn)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting