Tomohon, MS

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Tomohon, Dr Rooije Rumende, mendatangi Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tomohon, Senin (14/6) sekitar pukul 17.30 WITA. Tujuan kedatangan Rumende di Markas Korps Bhayangkara Kota Tomohon ini, untuk melaporkan kejadian dugaan pencemaran nama baik yang menderanya.

Berdasarkan Surat Tanda Penerimaaan Laporan/Pengaduan Nomor: STPL/B/240/VI/2021/SPKT/Res-Tmhn.Polda Sulut yang diterima Banit II SPKT Aipda Frenty Karundeng, Rumende melaporkan oknum berinisial JJE.

“Saya melaporkan JJE untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada pihak yang berwajib,” sebut Rumende.

“Saya lakukan ini mengingat saya mempunyai status sebagai pejabat publik di tempat saya bertugas sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), apalagi saya sebagai mantan Rektor Unsrit,” sambung dia.

Menjadi materi keberatan, lanjut Rumende, karena masalah yang disinyalir dipublikasikan JJE, sudah selesai. Itu menyangkut isu pemberhentian dirinya sebagai Ketua LPM Kota Tomohon karena tidak  memberikan laporan pertanggungjawaban keuangan negara atau dana hibah tahun 2020 dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon.

“Saya merasa keberatan karena yang beredar itu sama dengan laporan polisi saya ke Polres Tomohon sekitar Februari 2021 yang dilakukan oleh FS, dengan menyatakan saya diberhentikan sebagai Ketua LPM Kota Tomohon karena tidak  memberikan laporan pertanggungjawaban keuangan negara atau dana hibah tahun 2020 dari Pemkot Tomohon,” tutur mantan Rektor Unsrit itu.

Bahkan, ungkap Rumende, FS sudah mengklarifikasi hal ini dengan membuat pernyataan tertulis dan dibacakan dihadapan penyidik, para wartawan dan  pengurus LPM Kota Tomohon pada tanggal 14 April 2021. Saat itu, FS mengaku bersalah, minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi.

“Jadi, saya pikir masalah sudah selesai di waktu itu, karena pengakuan FS disiarkan langsung oleh wartawan ke publik. Saat ini, masalah pencemaran nama baik itu muncul lagi, tapi yang melakukan orang lain, dengan tuduhan yang hampir sama,” imbuh Rumende yang mengaku sempat memberikan kesempatan kepada JJE untuk mengklarifikasi masalah tersebut.(victor rempas)