Foto: Olly Dondokambey.
Olly dan Tokoh Agama Doa Bersama
Dari Sulut Untuk Indonesia
LAPORAN : SONNY DINAR
Gumul pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) sedang mengancam keutuhan populasi dan tatanan berkehidupan. Meski begitu upaya anak bangsa untuk terus saling menopang tak pernah surut. Sikap saling membantu dan mendoakan satu sama lain tetap terpelihara, meski berbeda keyakinan dan suku.
Itulah cerminan di Provinsi Sulawesi Utara
(Sulut) saat kegiatan Doa Bersama dari Sulut untuk Indonesia dengan tema
“Selamatkan Indonesia dari Ancaman Pandemi Covid-19” berlangsung via zoom di
Gereja GMIM Zaitun Makeret, dan diikuti langsung Gubernur Olly Dondokambey SE,
Sabtu (10/7).
Ketua Asosiasi Pendeta Sulut Pdt Micheel Pangalila MTh selaku Ketua Panitia, mengatakan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan Badan Musyawarah Antar Gereja – Lembaga Keagamaan Kristen (BAMAG – LKK) Sulut dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulut.
“Ide dan gagasan kegiatan ini adalah respon atas
kerja keras Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Pak Olly Dondokambey, SE dan
Drs. Steven Kandouw bersama jajaran terkait, termasuk TNI-POLRI yang telah
bekerja keras dalam penanganan wabah Covid-19 dan saat ini telah bekerja keras
dalam penanganan vaksinasi massal,” terang Pangalila.
Sebagai informasi, kegiatan Doa Bersama ini
diawali dengan ucapan selamat datang oleh Ketua BAMAG Sulut Pdt Johan
Manampiring MTh. Pdt Gomar Gultom MTh selaku Ketua Umum Persekutuan
Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan pengantar kata secara virtual
dari Jakarta.
Ketum PGI inipun mengapresiasi kepada Pemprov Sulut
dan Gereja-Gereja di Sulut atas gagasan untuk menggelar kegiatan Doa Bersama
ini di tengah tragedi kemanusiaan yang dihadapi akibat adanya pandemi Covid-19.
“Sebagai Gereja, kita semua terpanggil untuk
menyelamatkan kehidupan. Gereja harus berada pada garda terdepan dalam memutus
penyebaran virus ini, seraya tetap perduli dan menyediakan diri sebagai
penyembuh. Olehnya, mari menahan diri dari semua kegiatan-kegiatan seperti
biasanya dan tetap berusaha untuk memutus rantai penyebaran ini dengan mematuhi
protokol kesehatan dalam bentuk PSBB, PPKM Mikro maupun PPKM Darurat, tidak
akan bisa memutus penyebaran ini jika tidak ada kesediaan kita semua untuk
serius mematuhinya,” terang Pdt. Gomar Gultom MTh.
Ia mengajak seluruh jemaat yang mengikuti Doa
Bersama, agar dengan segala kerendahan hati, memberikan ruang untuk campur
tangan Tuhan melalui curahan Roh Kudus. Karena kerendahan hati memberikan ruang
bagi kemungkinan terjadinya perjumpaan Ilahi. Dan itulah mujizat besar dalam
hidup kita, mujizat Ilahi yang bisa mengenyahkan virus ini.
“Agar dari Bumi Nyiur Melambai terpanjat doa
untuk seluruh Indonesia dan Tuhan berkenan menumpangkan tanganNya untuk kita
segera keluar dari masa-masa sulit ini. Kiranya Tuhan mendengar doa-doa kita,”
ungkapnya.
Pada kesempatan ini Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky
Rumopa MTh menuntun Doa Bersama melalui Ibadah. Gubernur Olly membuka Doa
Bersama dengan membacakan ayat Alkitab yang tertulis dalam Lukas 21 : 34-38.
Selanjutnya “Doa Bersama” dibawakan
Pimpinan-Pimpinan Gereja, yaitu Ketua BPMS GMIM Pdt DR Hein Arina MTh, Pucuk
Pimpinan GPDI Yvonne Awuy-Lantu, Perwakilan Keuskupan Manado Pastor Damianus
Pongoh, Perwakilan Asosiasi Pendeta Sulut Pdt Micheel Pangalila MTh, Mewakili
BAMAG Sulut Pdt Johan Manampiring MTh, Mewakili Ketua BAMAG Sulut Pdt Ade
Karouw MA dan Ketua Umum Pucuk Pimpinan KGPM Franky Londa STh MA.
Acara yang digagas Pemprov melalui Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Daerah (Kesbangpolda) ini diikuti secara virtual para
Bupati/Walikota se-Sulut, seluruh Tokoh Agama dan Jemaat di Sulut. (***)
Komentar