OLLY LAYAK
Manado, MS
Pamor Olly Dondokambey melejit. ‘Jawara’ Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi
Utara (Sulut) dua kali itu, disebut-sebut akan mengisi satu kursi menteri di
tubuh Kabinet Indonesia Maju. Prediksi ini mencuat pasca berhembusnya wacana
perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amien (Jokowi-Ma’ruf).
Beredarnya kabar masuknya Olly dalam lingkaran Istana, langsung memantik
reaksi publik bumi Nyiur Melambai. Pasalnya, posisi Olly sebagai orang nomor
satu di Sulut masih dibutuhkan membangun daerah ini. ‘Tangan dingin’ Ketua
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Sulut ini, berhasil menghentar jazirah utara Pulau Selebes sebagai salah satu
provinsi yang paling diperhitungkan di Indonesia khususnya kawasan timur. Namun,
di sisi lain, masuknya Olly di jajaran menteri juga dinilai akan menguntungkan
Sulut lewat program-program kementerian yang akan dipimpinnya.
Saat dikonfirmasi media ini, salah satu orang dekat Gubernur Olly tak
menampik informasi tersebut. Menurut dia, Olly berpeluang besar menjadi
pembantu Presiden Jokowi. “Ya, akan jadi menteri,” singkat sumber terpercaya
media ini, Rabu (15/9).
Sayangnya, sumber masih enggan memberitahu posisi Olly dalam kabinet
Jokowi-Ma’ruf, apakah sebagai Menteri Perhubungan atau Menteri Kelautan dan
Perikanan, seperti yang berkembang saat ini.
Terpisah, pengurus DPD PDIP Sulut, Berty Kapoyos saat dikonfirmasi
soal kabar ini mengaku kaget. Apalagi mendengar kabar yang heboh jika Gubernur
Olly akan segera dilantik sebagai Menteri Perhubungan (Menhub). Dirinya belum
tahu pasti apa akan dilantik besok atau bakal dilantik kapan. “Saya juga baru
tahu, kabar itu sudah heboh seperti itu,” ungkapnya.
Meski begitu, Anggota DPRD Provinsi Sulut ini mengakui soal kapasitas
Olly jika dipercayakan menjadi menteri. “Semua sudah tahu. Dia mantan gubernur
dua periode memang layak jadi menteri tapi soal kapan itu saya tidak tahu.
Semua orang sudah bilang akan dilantik, kita juga belum tahu,” lugas Kapoyos
yang kini duduk sebagai Ketua Komisi III DPRD Sulut.
Informasi yang diperoleh media ini, rencananya pengurus PDIP se-Sulut
akan menggelar pertemuan pada Kamis (16/9) di Kantor DPD PDIP Sulut. “Rencananya
ada pertemuan besok (hari ini, red) di Kantor DPD PDIP. Belum tahu apa yang
akan dibahas. Tapi pertemuan ini penting,” sebut sumber di lingkaran PDIP
Sulut.
Sebelumnya, isu reshuffle kabinet Jokowi-Ma’ruf mengencang pasca
masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam koalisi pemerintahan. Kabar perombakan
pembantu Presiden itu diembuskan relawan Jokowi Mania (JoMan). "Selambat-lambatnya
awal Oktober," kata Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer kepada wartawan, Selasa
(7/9), diikutip dari deticom.
Dia mengaku menerima informasi setidaknya ada 4 menteri yang kemungkinan terkena reshuffle. "Kita minta menteri yang dicopot legawa dan ikhlas," lugasnya.
SULUT
BANGGA
Kabar Olly akan menjabat menteri, langsung viral. Reaksi masyarakat
membuncah. Jika benar, hal itu dianggap membanggakan Sulut.
Seperti disampaikan Anggota DPRD Sulut, Yusra Alhabsyi. Menurut dia,
jika memang benar kabar tersebut, maka ini merupakan penghargaan bagi masyarakat
karena akan ada menteri dari Sulut. Sementara dari daerah-daerah lain sudah
ada. “Dari sisi kelayakan Gubernur Olly sangat layak karena punya pengalaman di DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat), juga sebagai pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), kemudian kepala
daerah,” ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Selain itu, Olly menurut Yusra, mempunyai jaringan yang cukup kuat.
Bukan hanya di tingkat nasional melainkan hingga luar negeri. “Kami yakin juga
Jokowi akan memberikan mandat sebagai menteri dan ini merupakan langkah yang
tepat diambil presiden Jokowi. Saya yakin betul, beliau mampu mengemban jabatan
tersebut,” tutur Anggota Fraksi Nyiur Melambai di DPRD Sulut ini.
Hal senada dikatakan Ketua Fraksi Golongan Karya (Golkar) DPRD Sulut,
Raski Mokodompit. Apabila Olly dipercayakan sebagai menteri, sebut dia, tentu
akan membawa manfaat yang besar bagi Sulut. Bantuan-bantuan besar di
kementerian yang nantinya akan dipimpin Olly, pasti akan ada
prioritas-prioritas ke Sulut dan tidak sulit dianggarkan pemerintah pusat.
“Tentu hal yang positif dan baik demi kemajuan Sulut ke depan,” ucapnya.
Di sisi lain, dia belum bisa memastikan soal kabar bahwa Olly akan
dilantik pada Kamis ini. Hanya saja baginya, tidak ada yang salah kalau
mendoakan sesuatu yang baik bagi orang lain.
“Tidak tahu juga (soal Olly akan dilantik, red). Mudah-mudahan saja. Kita kan mendoakan orang lain untuk dapat kebaikan, kan baik juga. Kita doakan saja untuk pak Olly. Kalau memang benar tentu sesuatu yang baik bagi Sulut,” imbuhnya.
SK KANS NAIK
TAHTA, PENGGANTI OLLY DIPILIH DPRD
Kabar masuknya Olly ke kabinet Jokowi-Ma’ruf terus menyulut pergunjingan
publik Nyiur Melambai. Salah satu topik terhangat yaitu soal siapa sosok yang
akan mengisi posisi Wakil Gubernur saat Steven Kandouw (SK) ‘naik tahta’ nanti.
“Jika pak Olly benar akan dilantik sebagai menteri maka yang akan
menggantikan posisi beliau adalah wakil gubernur. Kemudian posisi wakil
gubernur tidak diisi melalui pilkada langsung, namun hanya akan dipilih oleh
DPRD Sulut,” ungkap Pengamat politik Sulut, Dr Ferry Daud Liando.
Ia menyebut jika masa periodisasi lebih dari 18 bulan maka posisi
wakil gubernur tetap harus diisi. “Kecuali kalau jabatan tidak capai 18 bulan
sampai akhir masa jabatan maka tidak perlu diisi. Contohnya jabatan Wakil
Bupati Sangihe yang tidak perlu diisi karena jabatan tidak capai 18 bulan
sampai akhir masa jabatan pada tahun 2022,” papar Dosen Ilmu Politik di
Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado itu.
Liando mengatakan, untuk pengisian wakil gubernur tidak ditunjuk
melainkan dipilih melalui DPRD Sulut. “Tentu pastinya harus memenuhi syarat
untuk jabatan itu, lalu diusulkan oleh parpol yang mengusung ODSK pada pilkada
2020,” terangnya.
Liando juga menyebut, dalam pemilihan wakil gubernur nanti jika benar
Olly dilantik sebagai menteri, maka semua parpol yang mengusung pasangan ODSK
di Pilkada 2020 lalu memiliki hak yang sama. Ia lalu menjelaskan perbedaan
antara parpol pengusung dan parpol pendukung. “Kalau parpol pengusung adalah
parpol yang memiliki kursi di DPRD. Dan, parpol-parpol ini bisa untuk mengusung
calon wakil kepala daerah. Sedangkan parpol pendukung adalah parpol yang tidak
memiliki kursi di DPRD tapi ikut menyatakan dukungan. Parpol pendukung ini
tidak bisa mengajukan calon, yang bisa hanya (parpol, red) yang mengusung,”
jelasnya.
Dia menambahkan, apabila Olly menjabat menteri, warga Sulut harus
bersyukur karena Presiden Jokowi memberikan kesempatan lagi kepada putra Sulut
dalam jajaran kabinet. “Namun tentunya kebanggaan itu harus dijawab dengan
memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sulut. Sangat wajar jika
putra Sulut dapat bagian karena Sulut merupakan salah satu daerah tertinggi
dalam memilih Jokowi pada Pilpres 2019 lalu,” pungkas Liando.(detik/arfin tompodung/jackson kewas)
Komentar