Jordan Susanto Perkuat Club Proliga U23 Dubai UEA


MASA depan atlet bola voli Sulawesi Utara (Sulut) Jordan Susanto, cerah. ‘Jagoan’ skuad Bola Voli Nyiur Melambai di PON Papua ini, resmi memperkuat Club Bola Voli Hatta U23 Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Odan sapaan akrabnya, bertolak ke Dubai melalui Bandara Sam Ratulangi Manado pada Sabtu (16/10). Kepada Media Sulut (MS) sebelum berangkat, Odan mengaku bahwa dirinya menyukai ‘tantangan’ ini. Selain itu, menurut Odan, merupakan wujud pembuktian bahwa atlet-atlet  Sulut punya potensi besar untuk ‘go internasional’.

"Kalau mau dikatakan bangga, ya pasti banggalah. Apalagi bisa berkiprah di negara orang. Itu pertanda bahwa atlet Sulut diperhitungkan dan punya skill yang mumpuni," tandas Jordan.

Sementara itu, Joko Susanto dan Imelda selaku orang tua dari Jordan saat diwawancarai media ini, mengaku bangga. “Puji Tuhan. Sebagai orang tua, kami sangat bangga terhadap prestasi Odan. Ia dibina di daerah Sulawesi Utara khususnya Manado. Ini sungguh anugerah dari Tuhan,” ungkap Joko yang diketahui merupakan pelatih Tim Bola Voli Sulut saat berlaga di PON Papua.

Bagi Joko, capaian Jordan membuktikan bahwa prestasi atlet Bola Voli Sulut tidak dipandang sebelah mata. “Ini yang harus menjadi perhatian para pembina, pengurus bahkan pemerhati Bola Voli Sulut, agar bisa satu hati menata sistem pembinaan Bola Voli Sulut yang benar. Sehingga, mampu menciptakan  prestasi di tingkat nasional maupun international serta tidak kalah dengan pembinaan di daerah lain khususnya Pulau Jawa,” nilai Joko.

Selaku pengurus dan pembina PBVSI Sulut, Joko berharap, adanya penataan sistem program pembinaan prestasi bola voli mulai dari organisasi dan pembinaan di club dengan program kompetisi yang terarah.  “Sudah tentu, harus ada atensi pemerintah dalam rangka pembinaan prestasi bola voli. Misalnya sponsor serta reward dan punishment, untuk memacu pembinaan-pembinaan prestasi baik itu untuk club, atlet, pembina dan pendukung lainnya yang terkait dengan pembinaan voli prestasi,” sarannya.

Selain itu, Joko menambahkan, dibutuhkan peran pengurus yang memahami pentingnya proses pembinaan prestasi. “Karena, akan sulit mendapatkan prestasi jika pengurus tidak memahami atau kurang peduli. Selain itu, hanya ingin memanfaatkan jabatan pengurus sebagai penampilan ataupun kepentingan lain. Hal ini yang menyebabkan rusaknya pembinaan prestasi voli di daerah,” lugasnya.(yaziin solichin)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting