Foto: Wawali dr Richard Sualang saat sidak.
Miris..Pelaku Usaha Pakai Gas LPG 3, Wawali RS Gelar Sidak dan Pertamina Sodorkan Penukaran
Manado, MS
Penjualan Gas LPG 3 hanya untuk masyarakat kategori bawah untuk kesejahteraan.
Namun, diduga tak diindahkan sejumlah pelaku usaha.
Laporan masuk, bahwa gas jenis itu adalah gas bersubsidi dan harus digunakan oleh masyarakat kategori miskin.
Bukan untuk tempat atau pelaku usaha.
Memastikannya, Wakil Walikota (Wawali) Manado dr Richard Sualang terpantau melaksanakan inspeksi mendadak (sidak).
Dan, menyasar di sejumlah titik pendistribusian gas elpiji tersebut, Selasa (21/11/25).
Turut mendampingi, Pertamina Sulut-Gorontalo dan Hiswana Migas DPC V. Dengan arah sidak menyasar ke penggunaan pelaku usaha LPG 3 Kiilogram.
Ada pun lokasi yang disidak, seperti kafe, restoran, Laundry, dan usaha kecil lainnya.
Kehadiran wawali dan sejumlah perangkat Pemkot Manado adalah dalam memastikan distribusi dan penggunaan gas elpiji bersubsidi tepat sasaran serta sesuai ketentuan pemerintah.
“Kegiatan ini bagian bentuk sinergitas dan kolaborasi dalam melihat permasalahan di masyarakat,” kata Sualang.
Wawali turut serta menegaskan, sidak merupakan sinergi pemerintah daerah dan Pertamina dalam mengawasi distribusi LPG agar tidak terjadi kelangkaan di masyarakat.
“Kami menghimbau, mengedukasi sekaligus mengarahkan agar para pelaku usaha mengikuti aturan pemerintah. Seperti tadi, ada salah satu kafe di kawasan Megamas yang sudah menggunakan LPG non-subsidi, dan kita sangat mengapresiasi hal itu,” ujarnya.
Sementara , Sales Branch Manager (SBM) LPG Sulut Pertamina Patra Niaga itu Ahmad Fernando akui kalau masih ada beberapa usaha yang kedapatan menggunakan LPG 3 kg.
Mereka pun, segera menawarkan program Red In, yaitu penukaran dua tabung LPG 3 kg menjadi satu tabung LPG 5,5 kg secara gratis, termasuk isi gasnya.
Langkah baik ikut dibuat, yakni penempelan Stiker di lokasi usaha yang tulisannya adalah tersebut tidak diperbolehkan menggunakan LPG 3 Kilogram.
“Kami berharap usaha-usaha yang sudah beralih ke LPG non-subsidi bisa konsisten, karena itu berarti mereka tidak lagi mengambil hak masyarakat miskin,” pungkasnya. (DevyKumaat)







































Komentar