Tim PKM UNSRAT Edukasi SMK Negeri 5 Manado

Cerdaskan Literasi Keuangan dan Edukasi Bahaya Investasi Bodong


Meraih pendanaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, Lima mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, berhasil menjadi salah satu dari TIM PKM UNSRAT yang lolos dalam seleksi dan memperoleh pendanaan PKM tahun 2022. Rossa Simarmata, Septyo Rubadios Nussy, Asrianto, Inri Wongkar dan Kristy Dangeubun memperoleh pendanaan PKM melalui skema PKM- Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang berjudul Laboratorium Financial Sebagai Akselerator Literasi Keuangan dan Bahaya Investasi Bodong Berbasis Board Game Learning di SMK Negeri 5 Manado.

“Target mitra kami yakni siswa Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 5 Manado terletak di wilayah Jl. A. A. Maramis, Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, yang berjarak 17 km dari Universitas Sam Ratulangi. Lokasi tersebut kami pilih lantaran kami menyadari bahwa menurutut survey Otoritas Jasa Keuangan, 2019, indeks inklusi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 76,19%, sementara indeks literasi keuangan ada di angka 38,03%, Tingginya inklusi keuangan di Indonesia yang tidak disertai dengan pertumbuhan literasi keuangan yang baik menimbulkan beberapa masalah untuk masyarakat Indonesia. Siswa jurusan akuntansi di SMK Negeri 5 Manado juga tidak luput dari masalah ini, permasalahan mengenai rendahnya literasi keuangan menjadi salah satu masalah yang ditemukan di sekolah. Siswa jurusan akuntansi di SMK Negeri 5 Manado membutuhkan wadah untuk belajar mengenai literasi keuangan dan investasi agar tidak mudah terjerumus ke dalam investasi bodong, namun sekolah tidak bisa memfasilitasinya dikarenakan pelajaran tentang literasi keuangan tidak ada di kurikulum sekolah dan tidak ada tenaga pengajar yang bergerak khusus di bidang literasi keuangan” tutur Rossa.
Kondisi Masyarakat
SMK Negeri 5 Manado terletak di wilayah Jl. A. A. Maramis, Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, yang berjarak 17 km dari Universitas Sam Ratulangi. Menurut data yang diperoleh dari pihak sekolah, jumlah siswa yang terdaftar saat ini sebanyak 945 orang yang terdiri dari 482 orang laki-laki, 463 orang perempuan, dengan total jumlah siswa setiap kelas 39 orang, dan tenaga pengajar berjumlah 72 orang. Siswa di SMK Negeri 5 Manado keseluruhanya tidak memiliki pendapatan (non-profit). Sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa jurusan akuntansi di SMK Negeri 5 Manado. 
Hasil diskusi bersama pihak sekolah Ketua Jurusan Akuntansi, Ibu Saly Mard Selina Lensun mengungkapkan bahwa siswa jurusan akuntansi SMK Negeri 5 Manado belum pernah mendapatkan pembelajaran dan pengetahuan mengenai apa itu literasi keuangan dan investasi. Menurut Ibu Saly, literasi keuangan dan investasi seharusnya menjadi salah satu kompetensi yang dikuasai siswa jenjang SMK sederajat untuk bekal masa depan mereka nanti, akan tetapi sampai saat ini belum ada kurikulum di sekolah yang khusus mengajarkan 4 kepada siswa tentang apa itu literasi keuangan dan investasi. Berdasarkan data yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung dilapangan dan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner yang diikuti 66 siswa jurusan akuntansi SMK Negeri 5 Manado kemudian dilanjutkan dengan wawancara melalui ponsel, sebanyak 75,8% siswa jurusan akuntansi SMK Negeri 5 Manado belum pernah mendengar tentang literasi keuangan. Kurangnya pengetahuan siswa akan literasi keuangan membuat mereka kesulitan dalam mengelola keuangan dan melakukan perencanaan keuangan yang ditandai dengan tidak disiplinnya siswa dalam menabung dan rata-rata masih menyimpan uang di celengan. Sebanyak 24,2% siswa sudah pernah mendengar tentang literasi keuangan tetapi belum maksimal dalam mengelola keuangan karena belum bisa menahan keinginan untuk membeli barang atau jasa. Selain itu 84,4% siswa belum pernah melakukan investasi karena tidak memiliki pengetahuan tentang investasi, dan 13,4% sudah pernah mendengar investasi tetapi tidak paham betul apa itu investasi. Rendahnya literasi keuangan siswa jurusan akuntansi SMK Negeri 5 Manado, yang sangat ditakutkan dan menjadi konsentrasi serta kekhawatiran Kepala Jurusan Akuntansi, Ibu Saly Mard Selina Lensun adalah siswa terjerumus kedalam investasi bodong dan menimbulkan persepsi di pikiran mereka bahwa semua investasi itu bodong dan tidak baik untuk dilakukan. Saat ini, banyak influencer sosial media melakukan pamer kekayaan (flexing marketing) untuk mempromosikan aplikasi investasi bodong, hal ini semakin membuat Ibu Saly khawatir siswanya terjerumus kedalam investasi bodong karena tidak ada yang memberikan pembelajaran dan pengetahuan kepada mereka. Melalui hasil survei yang telah dilakukan terhadap siswa jurusan akuntansi di SMK Negeri 5 Manado, kami menemukan 37,9% siswa tertarik untuk belajar investasi. Tujuan belajar investasi mereka pun sangat beragam, seperti membeli barang yang diinginkan, menyiapkan hari tua (pensiun), untuk berjaga-jaga jika terjadi masalah (dana darurat), dan memenuhi kebutuhan hidup. Melihat kondisi permasalahan literasi keuangan dan ketertarikan siswa belajar investasi di jurusan akuntansi SMK Negeri 5 Manado maka perlu adanya solusi yang optimal terhadap masalah literasi keuangan dan penunjang untuk belajar investasi agar tidak terjerumus ke dalam investasi bodong.
Bentuk Pelatihan
Siswa Jurusan Akuntansi mendapatkan materi pelatihan berupa penyampaian teori-teori tentang literasi keuangan dan investasi, materi ini akan dibawakan pada kegiatan seminar.
Selain itu, untuk memperdalam pemahaman siswa, mengenai materi yang diberikan saat seminar, siswa akan di berikan pelatihan workshop menggunakan metode board game learning. Metode ini mengajak peserta untuk lebih memahami materi dengan bermain board game keuangan yang dipilih tim PKM-PM dan sudah disesuaikan dengan materi yang disampaikan, yaitu monopoli, payday, the game of life, dan stocklab.
Melalui pelatihan dan impmentasi tersebut, Rossa dan ketiga anggota lain berharap agar siswa dapat memahami pentingnya literasi keuangan dan edukasi investasi bodong dan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan literasi keuangan untuk meminimalisir bahaya investasi bodong bagi siswa SMK Negeri 5 Manado. 
“Ke depannya juga kami akan mendampingi mereka secara berkala guna memastikan optimalisasi tujuan program ini,” jelas Rossa.
Selain itu, kata Rossa, pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan Minat literasi keuangan siswa, dan terhindar dari investasi bodong yang marak terjadi belakangan ini.
 “Kedepannya laboratorium Financial ini bisa menjadi sebuah komunitas di SMKN 5 Manado agar program ini tetap berlanjut dan bisa menjadi role model bagi sekolah-sekolah di Manado Sulawesi Utara,” tutupnya.(*)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting