
Foto: Suasana RDP Komisi I DPRD Manado.
RDP Komisi I, Kecamatan Singkil dan Wanea Tinggi Capaian Target Retribusi Sampah
Manado, MS
Komisi I DPRD Manado lewat Rapat Dengar Pendapat (RDP) mendapati keterangan dari soal capain target anggaran retribusi sampah tiap kecamatan di 2024 Senin (10/2/25).
Dua kecamatan teringgi, yakni Kecamatan Singkil 100 persen dan Kecamatan Wanea 97 persen sementara Kecamatan Bunaken Kepulauan sebesar 70 persen serta lainnya di kisaran 50-an persentasenya.
RDP dihadiri Ketua Komisi I Nortje van Bone SPd didampingi Wakil Ketua Tommy Parasan SH dan Sekretaris Vanda Pinontoan SE serta anggotanya, yakni Keiko Pangemananm Amd, Herry Kolondam SH dan Srinanda Lamadau SAP MAP.
Menurut van Bone mengatakan, kalau RDP ini bagian dari aspirasi juga.
“Tentunya, kalau bisa mendapat perhatian hingga di RDP berikutnya semua sudah tercapai targetnya sesuai harapan-harapan Komisi I,” kata van Bone.
Lanjutnya, jika nanti ditemui kendala-kendala di lapangan itu dapat dibantu sehingga PAD terpenuhi, lewat solusi-solusi yang membangun.
Atau, memunculkan kiat-kiat yang tepat untuk ke depan para camat.
Menurutnya, bagi setiap penagih retribusi sampah, penting mendapatkan dorongan, agar mereka mau berupaya tak henti-hentinya.
“Itu perlu didorong dan menjadi evaluasi bersama juga,” tegasnya.
Pinontoan sendiri dalam penuturan, meminta, kalau kerjasama antara mereka dapat berjalan terus dalam membangun Kota Manado makin baik lagi.
“Pilkada telah usai, mari sama-sama kita membangun Kota Manado yang lebih hebat,”singkatnya.
Dikemukakan dari Parasan terkait tingginya capain di Kecamatan Wanea, dikarenakan muncul ketegasan dari pemerintah setempat dalam hal ini camat.
“Dapat dikatakan kalau peningkatan ini adalah ketegasan camat juga. Seperti, ada seorang warga dalam mengurus surat di kelurahan dan ditanyai dahulu soal pembayaran restribusi oleh seorang lurah dan diminta melakukan jika belum. Langkah ini baik lantas perlu ditanamkan, meski tetap dalam evaluasi besama,” terangnya.
Pun, terkait peningkatan PAD dilontarkan Kolondam, berkat adanya upaya kelayakan dimunculkan. Mengingat, itu semua menuju ke peningkatan PAD-nya.
“Disini, perlu ada solusi meningkatkan PAD di 2025. Langkah terobosan penuh kreatif diperlukan pihak kecamatan,” serunya.
Camat Wanea sendiri menyampaikan, kalau potensi pencapaian ini dilakukan sesuai proses dengan turut melibatkan para pejabat public lain, tepatnya para legislator yang tinggal di kecamatannya.
“Terdapat 9 legislator tinggal di Wanea dan mereka turut serta membantu mensosialisasikan warga akan pembayaran retribusi ini. Itu sangat membantu,” pungkasnya.
Diketahui, sejumlah indikator diperoleh seperti dari penagih retribusi, kendaraan sampah hingga jalan sosialisasi masih jadi kekurangan di beberapa kecamatan dan lainnya. (devy kumaat)
Komentar