Koleksi 27 Kasus, DBD Hantui Warga Mitra


LAPORAN : RECKY KOROMPIS

Di tengah kesibukan pemerintah menangani pandemi coronavirus disease 2019 (covid-19), ancaman baru muncul. Sejumlah daerah di Nyiur Melambai dilaporkan mulai diserang wabah Demam Berdarah Dengue atau DBD. Kasus tergolong banyak salah satunya terjadi Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Warga dibuat resah.

Dinas Kesehatan setempat melaporkan, selang bulan Januari hingga memasuki medio tahun 2020 ini, sudah ada sebanyak 27 kasus DBD. Data teranyar di bulan Juni ini terdapat 2 kasus yakni di wilayah Silian Tiga Kecamatan Silian dan Mundung Kecamatan Tombatu Timur. Keduanya diidentifikasi merupakan anak-anak sekira 7 tahunan.

Ancaman mematikan penyakit tersebut dikarenakan faktor lingkungan. Kebersihan kawasan pemukiman  yang tak terjaga memberi ruang bagi jentik nyamuk pembawa DBD, aedes aegypti, berkembang biak.

Kabar baiknya, tak ada satupun kasus yang dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis maupun Dinas Kesehatan Mitra. Hanya saja, penerapan yang sama dengan pencegahan Coronavirus, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjadi indikator menekan timbulnya penyakit yang dapat menelan korban jiwa itu.

Sedangkan melihat intensitas curah hujan saat ini, kebersihan lingkungan menjadi faktor utama disamping melaksanakan sistem 3M plus yakni Menguras dan Menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa menjadi wadah penampung air. Plusnya, memakai obat anti nyamuk, penggunaan kelambu, penumpukan gantungan pakaian dan sejumlah hal lainnya yang dapat memberikan keluasan perkembangbiakan nyamuk DBD.

“Dari bulan Januari hingga sekarang, total sudah ada sebanyak dua puluh tujuh kasus DBD di Mitra,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Helny Ratuliu, Rabu (24/6).

Dia mengatakan, selang bulan Juni ini sudah ada dua kasus yang menimpa anak-anak di Mitra dan bersyukur tak ada korban jiwa di dalamnya. “Di bulan Juni ini sudah ada dua kasus di Silian dan Tombatu Timur. Ditambah cuaca hujan sekarang ini, tentu peran serta masyarakat akan sangat diharapkan,” kata Ratuliu.

Menurut dia, pelaksanaan 3M plus menjadi salah satu cara ampuh menekan timbulnya DBD. “Kesemuanya kembali kepada kita sebagai masyarakat untuk menghindari penyakit ini. Apa itu? Menerapkan Tiga M plus sekaligus PHBS,” tuturnya.

“Mudah-mudahan selain kewaspadaan kita dengan Virus Corona, tentu penyakit DBD juga perlu mendapatkan perhatian warga. Jika kita melakukan semua protokol yang ditetapkan, tentu akan dapat terhindar dari segala penyakit,” tambah Ratuliu. (***)


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting