BERSAMA TORANG BISA

Asa di HUT ke-397 Kota Manado


Manado, MS

Gerak kemajuan Kota Manado terusik. Wabah virus Corona merebak hingga ke epicentrum bumi Nyiur Melambai. Infeksi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah berdampak luas. Sektor perekonomian ibukota Nyiur Melambai ‘babak belur’.

Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-397 Kota Manado, Selasa (14/7) kemarin, diharapkan membawa spirit baru kebangkitan kembali roda perekonomian Kota Doa. Hal itu beriringan dengan agresi Pemerintah Kota (Pemkot) dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Walikota Dr Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut (GSVL) menjelaskan, wabah virus Corona harus dilawan secara bersama-sama. Di tengah masa sukar pandemi Covid-19, aksi gotong royong semua stake holder sangat dibutuhkan. “Berkaitan dengan pandemi ini, saya berharap seluruh warga Manado untuk bergotong royong, bersatu padu dan bersama dalam menghadapi masa sukar ini. Tidak perlu khawatir tapi harus waspada,” ujar GSVL, kemarin.

Pemerintah kota sampai saat ini terus melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 secara masif. Hal itu dikebut sebab jika virus Corona masih menyebar, maka roda perekomian Kota Manado akan terus terganggu. “Untuk memutus mata rantai penyebaran Corona, semua elemen masyarakat harus taat dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan ketat. Pakai masker dan cuci tangan dengan sabun. Pemerintah tidak pernah bosan untuk mengingatkan masyarakat supaya tidak berkumpul,” ucap GSVL di sela-sela peringatan HUT Kota Manado.

“Bersama torang bisa, dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Manado. Pemerintah selalu ada bersama masyarakat menghadapi wabah ini,” sambung Walikota dua periode itu.

Selanjutnya, mantan Ketua APEKSI berpesan kepada seluruh jajaran Pemkot Manado, bahwa tugas pemerintah menyelamatkan rakyat Manado dari bahaya Covid-19. "Untuk itu saya minta rekan-rekan semua bekerja gotong royong sesuai tupoksi. Sebagai sebuah tim, baiknya kita saling mengingatkan, saling menyemangati dan saling membantu agar tercapai tujuan utama yakni menyelamatkan rakyat kita. Mari Torang baku-baku bantu, sambil tetap berserah dan berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa," kunci Ketua Komisi Pria Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM itu.

 

GALAKKAN ‘MARI JO BAKOBONG’

Bencana non alam Covid-19 menguji inovasi pemerintah daerah. Di Kota Manado, ‘badai’ Corona tidak menyurutkan langkah Walikota GSVL dan Wakil Walikota (Wawali) Mor Dominus Bastiaan (Mor) untuk menggelontorkan terobosan pro rakyat. Buktinya, kehadiran program ‘Manado Bakobong’.

Diakui Walikota GSVL, Manado Bakobong menjadi salah satu strategi pemerintah kota dalam memperkokoh ketahanan pangan di masyarakat saat pandemi. Dengan berkebun dan menanam komoditi pertanian, perekonomian dan kesejahteranan keluarga akan terus terjaga.

“Program ketahanan pangan keluarga ini sudah kami sosialisasikan sejak awal tahun 2020. Ini sebagai langkah antisipasi pandemi Covid-19 di Wuhan China tahun 2019,” aku Walikota GSVL

Saat itu, GSVL memprediksi bahwa virus Corona akan mewabah ke seluruh dunia tak terkecuali di Kota Manado. "Saya sudah memperkirakan wabah ini akan berdampak luas ke seluruh dunia, mengingat penyebarannya sangat cepat," tuturnya.

"Ayo tetap sosialisasikan serta kerja bakobong untuk ketahanan pangan keluarga dan ketahanan imun," imbuh Walikota. Terkini, program ‘Manado Bakobong’ telah menyebar luas di seluruh penjuru Kota Tinutuan.

 

BANTU WARGA, THL HINGGA PEKERJA TERDAMPAK COVID-19

Efek bencana non alam menggerogoti Kota Manado. Selain masyarakat, banyak pihak yang disengat virus dengan tingkat penyebaran yang begitu cepat itu. Untuk membantu warga yang terdampak, Pemkot Tomohon menyalurkan social safety net bagi pekerja hingga tenaga harian lepas (THL) dan lanjut usia (Lansia) di Kota Manado.

Sejauh ini, penyaluran Social Safety Net sudah dua tahap. Selain bahan kebutuhan pokok, masyarakat juga diperikan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker. Bantuan pemerintah ini juga menyasar para pekerja yang terdampak, THL dan Lansia. "Bantuan social safety net bagi THL, berjumlah 6017 paket dan sudah selesai disalurkan, ini merupakan bentuk kepedulian dari Walikota GSVL untuk meringankan beban dari THL Manado," terang Jubir Covid-19 Pemkot Manado, drg Sanil Marentek, belum lama.

"Bantuan yang disalurkan berupa bahan pokok, 10 kg (kilogram) beras, 2 kg gula pasir, 10 bungkus supermie, 10 ikan kaleng dan 3 sachet kopi," ujarnya.

"Semoga apa yang di salurkan oleh pemkot Manado ini dapat meringankan beban masyarakat, THL, para pekerja serta Lansia di Kota Manado," kunci Marentek.

JAJAL NEW NORMAL, PEDOMANI PERGUB 44

Tungku perekonomian Kota Tinutuan mulai menyala. Walikota Dr Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) bagi usaha kuliner dan toko modern. Hal itu merujuk Peraturan Gubernur (Pergub) Sulawesi Utara (Sulut) Nomor 44 Tahun 2020 tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Batu Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid 19 di Provinsi Sulut. 

Dalam penjelasan SE tertanggal 10 Juli menyangkut usaha kuliner, menerangkan bahwa itu merupakan bagian dalam rangka pemulihan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kata Manado. “Maka perlu mengatur beberapa pedoman untuk operasional usaha kuliner di Kota Manado seperti restoran, rumah makan, rumah kopi, dan usaha sejenis lainnya,” bunyi SE tersebut.

Meski begitu, SE juga mengatur jika usaha-usaha tersebut wajib melaksanakan ketentuan, antara lain, kepada pelaku usaha kuliner agar tetap memperhatikan pcnerapan upaya pencegahan dan pengendalian Covid 19 dengan melakukan sederet prosedur. Misalnya, menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun atau handsanitizer di pintu masuk dan tempat lain yang mudah diakses pengunjung, mewajibkan setiap orang yang akan masuk untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, mewajibkan pekerja menggunakan masker selama bekerja dan memastikan pekerja memahami Covid 19 dan cara pencegahannya.

Begitu pun untuk toko modern. SE Walikota menegaskan beberapa pedoman untuk operasional toko modern seperti minimarket, supermarket, hypermarket, department store, dan perkulakan (toko grosir). Merujuk surat edaran, pelaku usaha toko modern agar memperhatikan penerapan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19. Itu dengan melakukan prosedur menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun yang memadai dan mudah diakses, menyediakan hand sanitizer di pintu masuk, menjaga kualitas udara di dalam toko dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari, serta melakukan pembersihan filter AC secara berkala.

Selanjutnya, untuk toko modern diharapkan mematuhi jam operasional yang telah ditetapkan. “SE juga mengatur terkait aktifitas pekerja baik di usaha kuliner maupun toko modern”.(erfiena kaawoan)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting