TERIMA KASIH JOKOWI


Manado, MS

 

Arus perkembangan sejumlah sektor di Sulawesi Utara (Sulut) dipastikan melaju. Akses jalan tol Manado-Bitung yang akhirnya diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) kans jadi pelecut. Perhatian pemerintah pusat untuk daerah bumi Nyiur Melambai pun diapresiasi.  

 

Meski di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), tak menghentikan roda pembangunan pemerintah pusat di Sulut. Salah satunya berdampak pada beroperasinya tol Manado-Bitung. Keberadaan mega proyek tersebut dinilai akan mampu membuat sejumlah sektor kian bergeliat. Berbagai efek positif serta manfaat bakal dirasakan rakyat di Sulut.      

 

Provinsi Sulut dinilai memiliki potensi ekonomi yang harus dikembangkan seperti industri perikanan di Bitung, pertanian, perkebunan dan destinasi pariwisata. Oleh karena itu, upaya pengembangan tersebut membutuhkan dukungan infrastruktur, termasuk jalan tol. Dengan keberadaan tol Manado-Bitung dipandang  mampu mendatangkan investasi, usaha baru menjadi lebih berkembang serta lapangan pekerjaan meningkat. Selain itu, apabila pembangunan seluruh ruas tol Manado-Bitung rampung, biaya logistik dari pelabuhan internasional Bitung dinilai akan turun. Dengan demikian dapat meningkatkan daya saing industri di provinsi Sulut.

“Dengan adanya jalan tol ini, maka biaya logistik dari pelabuhan internasional Bitung dapat ditekan lebih rendah sehingga lebih efisien. Daya saing juga otomatis akan meningkat,” kata Presiden saat meresmikan secara virtual Tol Manado-Bitung untuk ruas Manado-Danowudu dari Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (29/9), dan diikuti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono yang hadir langsung di Gerbang Tol Manado.

 

Selain mendorong efisiensi dari kegiatan industri di pelabuhan Bitung, presiden berharap Tol Manado-Bitung dapat mengakselerasi pengembangan sentra ekonomi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.

“Ini saya kira nanti tugasnya Gubernur (Sulawesi Utara, red) untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya ke KEK di Bitung,” ujarnya.

 

Di samping itu, pengembangan Jalan Tol Manado-Bitung akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. “Jalan tol Manado-Bitung ini juga dirancang untuk terintegrasi dengan kawasan industri, terintegrasi dengan kawasan pariwisata di Sulawesi Utara,” kata presiden.

 

Tol Manado-Bitung menjadi tol pertama di Sulut. Panjangnya 40 kilometer (km). Sementara gerbang tol hanya 9 kilometer atau sekitar 12 menit dari Bandara Sam Ratulangi. Dari keseluruhan panjangnya, saat ini ruas yang sudah siap beroperasi dan yang diresmikan presiden adalah sepanjang 26 km. Sedangkan 14 km masih dalam tahap konstruksi. Pemerintah memperkirakan seluruh ruas Tol Manado-Bitung dapat sepenuhnya beroperasi di Juni 2021. Kebutuhan investasi untuk jalan tol perdana di Sulut ini sebesar Rp5,12 triliun.

 

Dengan jalan tol ini, kata Jokowi, perjalanan menjadi lebih dekat. Waktu tempuh Manado-Bitung yang sebelumnya 1,5 jam, sekarang dapat ditempuh setengah jam. “Ini sebuah kecepatan yang sangat berubah sekali,” ujar presiden.

 

Pembangunan jalan tol tersebut terdiri atas dua seksi. Seksi I meliputi ruas Manado-Airmadidi sepanjang 14 kilometer dibangun oleh pemerintah. Sedangkan seksi II meliputi ruas Airmadidi-Bitung sepanjang 26 kilometer dibangun oleh PT Jasamarga Manado Bitung (JMB). Hingga saat ini, progres konstruksi pembangunan telah mencapai 77,61 persen dan pembebasan lahan mencapai 99,23 persen.

Adapun ruas tol Manado-Bitung rencananya memiliki lima gerbang utama. Kelimanya adalah GT Manado, GT Airmadidi, GT Kauditan, GT Danowudu dan GT Bitung. Jalan tol ini pun ditargetkan mempunyai total dua lokasi peristirahatan atau rest area yang terletak di STA 3+000 (arah Manado) dan STA 3+500 (arah Bitung). Selain itu, jalan Tol Manado-Bitung akan dilengkapi dengan lima simpang susun dan dua belas jembatan.

Peresmian jalan bebas hambatan yang menghubungkan dua kota besar di Sulut ini ditutup dengan penandatanganan prasasti. Jokowi yang mengenakan rompi hijau saat itu melakukan tanda tangan prasasti usai memberi sambutan di Istana Bogor.

 

MENTERI PUPR YAKIN SULUT SEMAKIN BERKEMBANG

 

Nilai positif atas keberadaan jalan tol Manado-Bitung turut diakui Menteri PUPR, Basuki  Hadimoeljono. Motor infrastruktur di Indonesia ini sangat optimis, beroperasinya jalur transportasi tersebut akan membuat Sulut semakin maju ke depan.

 

Basuki menjelaskan, jalan tol ini menjadi yang terpanjang di Sulawesi, melampaui Jalan Tol Makassar sepanjang 11,57 km yang diresmikan pada 2008. “Saya yakin, investasi akan lebih banyak datang. Usaha-usaha baru akan tumbuh dan lapangan pekerjaan makin meningkat. Sulut akan semakin berkembang,” ujar Basuki.

 

Jalan tol akan dibuka untuk publik pada Rabu (30/9). Setelah dibuka secara seremonial oleh Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Sulut, Agus Fatoni, nantinya para pengguna jalan tol akan dikenai tarif Rp1.100 per km. Namun selama dua minggu ke depan, pengguna jalan belum akan dikenai tarif. Pengelola jalan tol diminta mengamati perilaku pengguna jalan.  “Euforia di awal pembukaan ini bahaya, perilaku masyarakat harus disiapkan. Di jalan bagus dan lurus, kecepatan 100-150 km per jam tidak akan terasa. Biasanya pengendara lihat truk masih jauh, tetapi ternyata jalannya lambat. Ada risiko menabrak dari belakang,” kata Basuki.

 

Direktur Utama PT Jasamarga Manado Bitung, George Manurung mengatakan, sekalipun gratis, para pengguna jalan harus memiliki kartu uang elektronik untuk mengakses jalan tol. Kartu ini diterbitkan oleh beberapa bank, seperti Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI),  Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Central Asia (BCA) dan Bank Sulut Gorontalo (BSG). Kartu akan dijual di gerbang-gerbang tol. Harga kartu sekitar Rp 20.000-Rp 25.000 dan dapat dibeli dengan uang kertas. Kartu tidak bisa dibagikan secara gratis agar masyarakat terdorong untuk memelihara kartu tersebut dan mengisi saldonya.

 

George menegaskan, untuk sisa 14 km ruas jalan yang belum selesai disebabkan masalah pembebasan lahan. Ada lima titik lahan yang masih bermasalah. Kelima titik itu membentuk sekitar 2 persen dari total lahan yang dibutuhkan. “Tapi saya tidak ingat total kebutuhan lahan,” katanya.

Akibatnya, konstruksi di jalan antara Danowudu dan Bitung masih belum dapat selesai, termasuk beberapa fitur, seperti Jembatan Ranowulu yang dekat dengan mata air yang terletak di sebuah desa adat. “Kami harap masalah ini bisa selesai dalam waktu dekat tanpa harus mengorbankan mata air tersebut. Target siap operasi Juni 2021,” kata George.

 

Pjs Gubernur Sulut Agus Fatoni mengatakan, masalah lahan itu perlu diselesaikan dengan mediasi dan negosiasi. Sebagian lahan yang bermasalah itu sudah dibebaskan tetapi warga masih tidak mau pindah. “Menjadi kewajiban pemerintah provinsi untuk ikut menyelesaikan yang belum tuntas bersama pihak-pihak terkait,” kata Agus.

Sementara itu Irjen Pol R Z Panca Putra menerangkan, jalan tol ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda empat ke atas. “Sepeda motor dilarang memasuki ruas jalan tol. Bagi masyarakat pengguna jalan wajib mematuhi peraturan ini,” tegasnya.

 

MASYARAKAT SULUT APRESIASI JOKOWI

 

Momen peresmian tol Manado-Bitung ikut mendapat respon baik masyarakat Sulut. Nada apresiasi diberikan untuk pemerintah pusat. Utamanya kepada Presiden Jokowi.

 

Dibangunnya tol Manado-Bitung dinilai sebagai sebuah karya yang luar biasa bagi Sulut. Walaupun sempat tersendat-sendat namun proyek raksasa itu akhirnya bisa diresmikan. Berbagai manfaat nantinya diharapkan akan dirasakan masyarakat Sulut dengan digunakannya jalur tersebut. “Sebagai rakyat Sulut  tentu sangat berterima kasih karena dibangunnya tol Manado-Bitung yang ada di Sulut oleh pemerintah pusat,” tutur aktivis Sulut, Helena Sulu.

Ini tentu dinilai akan menggerakan sejumlah sektor di Sulut. Tak hanya di bidang ekonomi, keberadaan tol Manado-Bitung juga akan mengurai kemacetan di Manado. “Kendaraan yang mengangkut muatan dari pelabuhan Bitung akan lebih mudah sampai ke ibukota provinsi,” tuturnya.

Pencapaian tersebut dinilai layak diapresiasi karena membuktikan perhatian pemerintah pusat kepada daerah Sulut. Terutama presiden Jokowi yang telah berkomitmen memperhatikan laju pengerjaan infrastruktur, khususnya penyelesaian tol Manado-Bitung. “Harapannya sisa jalan tol yang belum terselesaikan bisa tuntas sehingga masyarakat Sulut bisa menggunakannya secara maksimal. Tentu dengan tetap melibatkan masyarakat sekitar. Seperti masukan-masukan sehingga bisa berjalan dengan baik dan tidak merugikan salah satu pihak,” urainya.

    

OLLY-STEVEN BERSYUKUR

 

Reaksi positif pula datang dari Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (Olly-Steven). Gubernur dan Wakil Gubernur yang sedang cuti kampanye ini mengapresiasi Presiden Jokowi atas peresmian tol pertama di Sulut itu.

 

"Salute, Presiden Jokowi boleh meresmikan Tol Manado-Bitung, walaupun belum tuntas seratus persen. Setelah sekian lama dinantikan oleh rakyat Sulut akhirnya proyek raksasa ini diresmikan. Sekali lagi terima kasih pak Jokowi," kata Steven, kemarin.

 

Hanya saja publik jangan lupa bahwa penggagas dan inisiator tol ini adalah Sinyo Harry Sarundajang. “Sejak tahun 2012 blue print proyek ini sudah digagas oleh SH Sarundajang. Terima kasih pak Sarundajang. Terima kasih yang sebesar besarnya juga kita harus berikan kepada Bapak Olly Dondokambey yang punya peran besar dan andil besar sehingga mimpi dan gagasan pak sarundajang ini terwujud," tuturnya lagi.

 

Steven juga mengakui peran Olly, yang melanjutkan misi Gubernur Sarundajang. "Pak Olly-lah yang punya andil sehingga proyek tol ini masuk di Blue Book Bapenas. Di era beliau (Olly, red), sebagai pimpinan badan anggaran. Lebih dari itu, mungkin banyak yang belum tahu, setelah 4 tahun disetujui oleh Bappenas tol Manado Bitung ini tidak diminati oleh investor,” pungkasnya.

 

Lanjut Steven, tangan dingin Olly yang berhasil mencari solusi pendanaan tol ini sekaligus memfasilitir pihak-pihak pelaksana untuk duduk bersama dan sepakat melaksanakan proyek tol Manado Bitung ini. "Terima kasih pak Olly Dondokambey," singkat Steven lewat pesan WhatsApp. (sonny dinar/tempo/kompas/tribrata)

 


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting