Hanura Bantah Polemik FRNK Libatkan Partai Lain


Aroma adanya keterlibatan partai lain dalam polemik internal Fraksi Restorasi Nurani Untuk Keadilan (FRNK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), ditepis. Penggantian ketua FRNK, disebut sebagai sebuah kesepakatan bersama.

 

Pernyataan ini ditegaskan Sekretaris FRNK DPRD Sulut, Noldy Lamalo. Ia mengungkapkan, tidak ada keterlibatan partai lain dalam pergantian pimpinan fraksi. "Kepentingan apa mereka (partai lain, red) di fraksi. Bahkan mereka hanya mensuport agar partai ini berjalan sebagaimana mestinya," ungkap satu-satunya politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Gedung Cengkih ini, Senin (19/11), di ruang kerjanya.

"Tidak ada intervensi partai lain. Mengurusi fraksi lain buat apa? Kalau saya juga Hanura, buat apa urus yang lain. Tentu kepentingan Partai Hanura ada di fraksi kita," sambungnya.

 

Ia menegaskan bahwa tubuh FRNK sudah aman. Sampai sekarang tidak ada pemilihan pimpinan fraksi semenjak Bart Senduk ditetapkan sebagai ketua. Ini menurutnya merupakan perjanjian internal yang sudah terbangun sejak awal. "Perjanjiannya 2 tahun 6 bulan berganti pimpinan. Namun ini sudah 4 tahun 6 bulan tidak diganti-ganti. Ini tinggal kembali ke moral saja. Kan ada etika politik. Ada komitmen yang kita bangun," pungkasnya.

Ketua FRNK menurutnya sudah jelas adalah Bart Senduk. Selanjutnya Noldy Lamalo ditetapkan menggantikan Felly Runtuwene sebagai Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut. "Jadi bukan ada gap (di anggota FRNK, red). Kalau ada rapat fraksi dia (Felly Runtuwene, red) tidak hadir, itu haknya dia. Tetapi sebagai anggota dewan dia digaji oleh rakyat dia harus hadir," ucapnya.

 

Masalah di tubuh FRNK ini baginya, tidak akan berpengaruh dalam gerak dan eksistensi fraksi di DPRD Sulut. "Tidak ada pengaruh," tuturnya.

Ditegaskannya, tidak mudah merubah keputuasan dalam rapat paripurna. Semuanya harus melalui mekanisme. "Jadi, sampai kini sejak ditetapkan ketua (Bart, red) belum ada rapat fraksi. Makanya saya pertanyakan membuat rapat itu (rapat fraksi yang dibuat Felly, red) apa? Dia mengundang kapasitasnya sebagai apa?" ujarnya seraya menambahkan, pergantian hanya ketua dan anggota Banggar namun Felly masih tetap sebagai personil komisi III DPRD Sulut.

Diketahui, pergantian Felly sebagai ketua FRNK dan Anggota Banggar sempat memicu debat kusir dalam Rapat Paripurna DPRD Sulut belum lama ini. Di depan sejumlah wartawan Felly sempat mengeluarkan statemen tentang adanya skenario untuk menjegalnya. (arfin tompodung)


Komentar

Populer Hari ini


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting