Foto: KONAS XIV FK-PKB PGI.
Olly Buka KONAS XIV FK-PKB PGI di Tapanuli Utara
Tapanuli Utara, MS
Agenda Konsultasi Nasional (KONAS) Forum Komunikasi Pria
Kaum Bapa (FK-PKB) Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) resmi bergulir.
Kegiatan yang berlangsung 2 sampai 4 November itu, dibuka Ketua FK-PKB PGI,
Olly Dondokambey. Semangat pelayanan di tengah pandemi pun dibakar.
Pelaksanaan kegiatan tersebut di Kompleks Kantor Pusat HKBP
di Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut),
Selasa (2/11). Pada kesempatan itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersyukur
dapat menyelenggarakan KONAS ke-14.
“Kita bersyukur, masih dalam kondisi pandemi, boleh menyatu
dalam pelaksanaan agenda strategis FK PKB PGI yang dipusatkan di Tarutung, yang
bertujuan memperkuat peran kaum bapak PGI, dan menyelaraskan langkah ke depan,
termasuk dalam menyikapi dinamika yang terjadi,” kata Olly.
Olly juga mengapresiasi tekad dan komitmen semua peserta
yang tidak surut dalam kondisi apapun. “Semuanya mampu menunjukkan persatuan
dan hadir dalam KONAS tersebut, meskipun sebagian harus lewat daring,” tuturnya.
Pandemi Covid-19, kata Olly, sudah mengakibatkan begitu
banyak perubahan dalam seluruh aspek kehidupan dan dipaksa untuk memasuki era
baru, dengan kebiasaan-kebiasaan yang baru.
“Kita dituntut dapat menyesuaikan diri dengan cepat. Sebagai
kaum bapak, kita harus siap menghadapi perubahan-perubahan yang sudah dan akan
terjadi. Peran kita harus selalu nampak, utamanya peran bapak sebagai imam yang
memimpin anggota keluarganya ke dalam kehidupan yang penuh dengan cinta kasih
seperti yang sudah Yesus teladani,” tuturnya.
Menurut Olly, konsultasi nasional itu sangatlah penting
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Karena korelasinya, jika keluarga
kuat, negara pasti kuat,” sebut Olly.
Olly mengatakan, dalam mengimplementasikan program dalam
upaya responsif dan adaptif di era sekarang ini dan untuk eksistensi peran kaum
bapak, mengharuskan senantiasa hadirnya persatuan satu sama lain. Sekalipun ada
perbedaan latar belakang.
“Seperti Pepatah Tanah Batak ‘Ingkon Sada Do Songon Dai Ni
Aek Unang mardua songon dai nik tuak’. Artinya, setiap orang harus mempunyai
rasa persatuan yang tinggi, meskipun hidup di dalam berbagai perbedaan
pandangan dengan orang lain,” ujarnya.
Olly mengajak peserta KONAS bersatu dalam menjalankan visi
misi PKB PGI. Selanjutnya, bersatu dalam memberi dukungan terhadap pembangunan
bangsa serta memberi solusi terhadap permasalahan yang sedang terjadi.
“Kita memang berasal dari daerah yang berbeda, pendidikan
berbeda, tapi harus bersatu. Kemudian, bersatu dalam menjalankan visi misi PKB
PGI,” ucapnya.
Para peserta KONAS juga diajak bersama-sama pemerintah dan
gereja bersinergi dalam upaya pembangunan bangsa. “Mengakhiri pandemi yang
dilaksanakan melalui kegiatan vaksinasi. Disamping itu, berjuang membangkitkan
sektor ekonomi dan pembangunan yang sempat terdampak pandemi Covid-19,” pinta
Olly.
Ia berujar, sekarang perekonomian di daerah-daerah Indonesia
sudah semakin membaik. Hal ini dikatakannya karena adanya persatuan. Olly
mencontohkan provinsi yang dia pimpin yakni Sulut. Pada triwulan II Tahun 2021,
pertumbuhan ekonomi Sulut sebesar 8,49%. Dari yang biasanya hanya 4 persen.
“Kondisi semakin membaik itu adalah karena persatuan. Sehingga ke depan
merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, persatuan harus tetap
terjaga,” tukasnya.
Dirinya juga berterima kasih kepada Bupati Tapanuli Utara
Nikson Nababan selaku ketua panitia KONAS bersama tim yang sudah bekerja keras
dan memberi dukungan penuh.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus Sinode HKBP
yang sudah menjadi tuan rumah. Semoga kegiatan ini melahirkan semangat si tou
timou tu mou tou, yang artinya semangat saling memanusiakan sesama manusia.
Bagi kita semua, dapat membekali kita hingga semakin survive dan bijak dalam
beradaptasi dalam perubahan-perubahan di tengah kehidupan bermasyarakat,”
tandasnya.
KONAS sendiri menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya,
Menkumham RI Yasonna Laoly dan Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, melalui virtual.
(sonny dinar)
Komentar